Ke rumah sakit Zahra dan menjemput si kakak

Cuaca di pagi ini terasa agak dingin, karena dalam beberapa hari ini sering turun hujan di malam hari sampai pagi, di daerah kami.

Saat ini sebenarnya sudah berada dalam musim penghujan, sehingga curah hujan terbilang cukup tinggi di daerah kami, yang ditandai dengan seringnya turun hujan, baik di siang maupun malam hari.

Di RS Zahra
Pagi ini aku akan membawa istriku untuk kontrol ulang di rumah sakit Zahra Lhoksukon, khususnya di Dokter Spesialis Penyakit Dalam, yang merupakan langkah lanjutan setelah istriku menjalani operasi pengangkatan kantung empedu beberapa bulan yang lalu.

Kontrol ulang ini dilakukan satu bulan sekali, kecuali ada hal-hal lain yang membutuhkan pengobatan maka jadwalnya akan disesuaikan dengan kebutuhan.

Pagi ini kami berangkat dari rumah sekitar pukul 09 pagi, sekalian aku akan melakukan presensi pagi di Puskeswan Matangkuli.

Saat tiba di rumah sakit Zahra Lhoksukon, aku berjumpa dengan beberapa orang warga desa kami yang akan melakukan MCU (Medical Check up) di rumah sakit ini.

Mereka adalah karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan sub kontraktor yang sedang melakukan pekerjaan di salahsatu unit produksi PT. PGE, yaitu di Cluster IV yang tidak jauh dari rumah kami.

Karyawan ini direkrut dari warga desa sekitar Cluster IV yang merupakan tempat tinggal kami, dan diperkerjakan melalui sebuah perusahaan subkontraktor.

---

Menunggu istri
Istriku segera masuk ke dalam rumah sakit untuk melakukan registrasi di resepsionis, sementara aku menunggu di teras depan rumah sakit Zahra Lhoksukon.

Cuaca pada pagi ini masih terlihat mendung bahkan disertai dengan hujan yang rintik-rintik. Dan aku bersama si kecil Alvira menunggu istriku selesai berobat sampai sekitar pukul 11 siang.

Dan setelah mengambil obat-obatan si apotik rumah sakit, kami pun segera beranjak dari rumah sakit dan menuju rumah mertuaku di Landeng.

---

Mencari topi
Diperjalanan pulang, kami singgah sebentar di sebuah Toko di Kota Lhoksukon, karena aku ingin membeli sebuah topi.

Aku suka menggunakan topi, terutama untuk melindungi kepalaku dari sengatan matahari maupun hujan (hujan rintik-rintik), karena saat ini sedang musim penghujan di daerah kami.

Dan setelah membeli topi, kami segera meluncur ke rumah mertuaku dengan tujuan untuk menjemput si kakak @saufa29 yang pulang dari kampusnya dan turun angkutan di rumah neneknya di Landeng.

---

Di Simpang Rangkaya
Ternyata si kakak belum tiba di rumah neneknya, karena dia belum lagi berangkat pulang dari rumah temannya di Buketrata, yang disebabkan hujan yang turun cukup lebat disana, sehingga dia memutuskan untuk menunggu hujan reda di rumah temannya.

Karenanya, kami pun segera pulang ke rumah kami di Matangkuli, karena sebentar lagi akan tiba waktu sholat Jum'at. Dan sebelum waktu sholat Jum'at kami harus singgah di Simpang Rangkaya untuk berbelanja barang kebutuhan kami.

Kami membeli beberapa barang kebutuhan kami di tempat langganan di Simpang Rangkaya, dan kemudian segera pulang agar aku bisa melaksanakan sholat Jum'at di mesjid pada siang ini.

---

Persawahan di jalan menuju Landeng
Sekitar pukul 05 sore, aku pergi ke kantor Puskeswan Matangkuli untuk melengkapi presensi sore bersama istri dan si kecil Alvira, karena kami akan menjemput si kakak yang sudah tiba di rumah neneknya di Landeng.

Hujan di sore ini sudah reda dan jalanan pun bisa dilalui oleh semua orang, baik yang menggunakan motor maupun mobil.

Kami menempuh jalan melalui A-1 menuju Simpang Kantor Bupati Aceh Utara di Landeng, dimana sepanjang perjalanan terlihat Persawahan yang sedang dilakukan proses penanaman padi oleh masyarakat sekitar.

Saat ini, saluran irigasi di kiri-kanan jalan ini sudah cukup bagus sehingga petani bisa mendapatkan supply air untuk mengairi sawah mereka.

Sawah-sawah yang sebelumnya tidak produktif karena kekurangan air, sekarang sudah bisa dimanfaatkan untuk menanam padi, sejak persoalan irigasi telah selesai diatasi.

Dan manfaatnya sangat dirasakan oleh masyarakat sekitar yang berprofesi sebagai petani yang menanam padi di sawah mereka.

---

Beras premium
Dengan aktifnya kembali kegiatan penanaman padi di sawah ini, masyarakat sekitar bisa memperoleh penghasilan yang lumayan, demi memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Apalagi bahan makanan pokok mereka adalah Nasi yang berasal dari padi yang mereka tanam di sawah mereka, dimana saat ini harga beras terbilang cukup mahal dan merupakan salahsatu komoditi yang menyumbang tingkat Inflasi di daerah kami.

Bagi yang tidak memiliki sawah seperti halnya aku dan mertuaku, kami harus membeli beras di pasar dengan harga yang cukup mahal, seperti sore ini mertuaku membeli satu zak beras kualitas premium isi 5 kilogram di Alfamart, dengan harga 77.000 IDR atau sekitar 37.2 steem, atau sekitar 15.400 IDR per kilogramnya (setara 7.5 steem).

---

Di rumah mertua. Status FB
Kami berada beberapa saat di rumah mertuaku pada sore ini. Dan kemudian kami pun pulang ke rumah kami di Matangkuli, karena si kakak sudah tiba di rumah neneknya.

Seperti biasa, aku membereskan peliharaan dan tanaman kami sebelum waktu sholat magrib tiba. Dan cuaca pun kembali terlihat mendung di sore ini.

Kemungkinan nanti malam akan kembali turun hujan. Tetapi walaupun saat ini sedang musim penghujan, dan curah hujan cukup tinggi, tetapi belum menyebabkan terjadinya banjir seperti tahun-tahun sebelumnya.

Mudah-mudahan Waduk Krueng Keureutoe yang telah difungsikan beberapa bulan yang lalu betul-betul efektif mencegah banjir di daerah kami sekaligus bisa mencukupi kebutuhan air irigasi pertanian, agar masyarakat bisa sejahtera karena usaha pertanian mereka bisa dilakukan dengan maksimal.

---

Sekian postinganku kali ini. Stay Healthy and Fun, Ciao...!

Regards

@ alee75

---