The Better life in my diary game notes (22/08/2025) | Hampir separuh waktu untuk aktivitas keluarga

Hello sobat steemian tercinta,..

Aku sadar bahwa masa depan anak-anakku juga dipengaruhi oleh kedisiplinan seorang ayah dan ibu. Tidak lagi aku anggap sebagai sebuah "masalah" ketika aku harus bangun pagi lebih awal, membantu pekerjaan istri di dapur dan mengantar anak-anakku ke sekolah mereka. Photo dibawah ini adalah situasi di Jalan Listrik sebagai pembatas desa Kampung Jawa Baru dan Desa Hagu Selatan Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe. Jalan ini berada depan Swalayan Sabana menjadi salah satu akses terpadat dengan berbagai jenis kenderaan mulai pagi hingga malam hari.

Simpang Tiga Jalan Listrik

Kondisi ruang kerja dan ruang biasanya berkumpul para ASN saat beristirahat dan ngopi tampak sepi. Mungkin karena aku mulai terbiasa datang lebih awal sejak anak-anakku mulai masuk sekolah jam pagi atau pada pukul 07.00 wib setiap hari. Rekan-rekan kantor belum satupun nampak di kantor sehingga aku memutuskan mencari sarapan sekaligus menikmati segelas kopi panas di warung Cekgu.

Aku hanya menggunakan waktu kurang dari enam puluh menit untuk menikmati sarapan pagi berupa lontong sayur dan segelas kopi. Aku juga menggunakan waktu pagi untuk membaca dan menikmati berita-berita terbaru tentang politik nasional serta sejumlah lelucon lainnya di media sosial sebelum kembali ke tempat kerja.

Saat tiba di kantor aku berpapasan dengan gadis kecil cantik dan menggemaskan.. ia dibawa ibunya ke tempat kerja karena sang ayah juga disibukkan dengan pekerjaan di luar kota. Ia tidak mungkin sendirian dirumah sehingga dibawanya ke tempat kerja.

Bertemu Gadis cilik yang cantik di kantor

Aku menuju ruangan dimana tempat kawan-kawan biasanya berkumpul dan bercengkrama, tapi kondisinya terlihat sepi tanpa penghuni, ruangan khusus untuk istirahat ini acap kali digunakan untuk ngopi sebelum atau sesudah memulai beraktivitas. Aku tidak mungkin menyia-nyiakan waktu karena hari Jum'at waktunya sangat terbatas, jadi aku memulai aktivitas meskipun banyak rekanku belum datang dan kami tetap fokus pada tugas yang emban karena memiliki pekerjaan masing-masing yang harus diselesaikan. Sedangkan aku terus saja bergelut dengan perangkat komputer dan kertas untuk mengetik sejumlah surat yang bertumpuk dimeja kerjaku.

Suasana sepi di ruang breafing pegawai

Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat, aku terpaksa menunda pekerjaan sejenak karena harus menjemput putriku pulang sekolah, singkat kisah... pada pukul 11.00 wib aku pun tiba di depan gerbang sekolah SDN 5 di kawasan Lancang Garam setelah menempuh perjalanan jarak dekat sekitar 10 menit dari tempat kerjaku. Aku menunggu beberapa saat hingga anak gadisku keluar dari gerbang sekolah..

Saat berada di depan gerbang SDN5

Sebelum kembali ke rumah, aku dan putriku menuju ke pasar Inpres di Jalan Listrik untuk membeli bumbu masakan untuk persiapan lauk makan siang yakni bumbu tumis Aceh seperti pesanan istriku melalui pesan what shAp. Aksesnya sangat dekat, hanya beberapa menit saja aku selesai membeli bumbu dan keluar dari kerumunan salah satu pasar tradisional terbesar di kota Lhokseumawe, aku kembali ke tempat parkiran kenderaan dan kembali ke rumah.

Membeli bumbu masakan	Situasi Pasar inpres

Setiba dirumah aku beristirahat sejenak di ruang tamu seraya menunggu jam pulang sekolah siswa SMKN1, ya, sebentar lagi aku harus menuju ke skolah SMKN 1 untuk menjemput anak lelakiku pulang sekolah pada pukul 11.30 wib.

Saat menunggu anak lelakiku keluar sekolah

Selesai menjemput anak lelakiku di sekolah, aku bersiap-siap menunaikan shalat jum'at di Masjid Agung Islamic Center. Bangunan Masjid ini tampak kokoh dan indah meskipun masih belum ada dampak pembangunan signifikan sejak beberapa tahun terakhir karena terkendala biaya untuk lanjutan pembangunan, Salah satu masjid terbesar di Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara saat ini tetap saja ramai dengan pengunjung yang hendak menunaikan shalat bahkan sekedar menikmati suasana sore berlatar masjid megah bernuansa timur tengah tersebut.

Aku hanya menempuh jarak kurang lebih 300 meter saja untuk tiba di Masjid agung ini. Bangunan Masjid ini memiliki tiga lantai, sementara untuk kegiatan ibadah shalat dilaksanakan di lantai dua dan lantai tiga sehingga area shalat yang tinggi terasa nyaman saat melaksanakan shalat karena hembusan angin yang sejuk meskipun tanpa dilengkapi air conditioner (AC).