The Diary Game (7/9/2025) | Mengisi hari Libur bersama Keluarga
Hello sobat steemian tercinta,..
Aku mengenang banyak hal positif dimana tradisi penyambutan maulid begitu istimewa bagi orang tua kami terdahulu. Mereka sangat bahagia dan antusias untuk menyambut datangnya bulan Maulid yakni bulan lahirnya Nabi Besar Muhammad SAW, bahkan beberapa bulan sebelum memasuki Rabiul Awal telah merencanakan dengan matang kesiapan kegiatan maulid atau istilah familar di kalangan masyarakat provinsi Aceh dengan sebutan "kenduri moloet".
Maulid adalah salah satu hari besar yang dirayakan dengan berbagai cara unik oleh kaum muslim di Indonesia bahkan diseluruh penjuru dunia. Maulid adalah momen sakral yang acap kali laksanakan sesuai tradisi dan budaya masyarakat masing-masing daerah tanpa bertentangan dengan syari'at dan ajaran islam.

Minggu pagi aku bersama keluarga keluar dari rumah untuk menikmati suasana pagi berkeliling kota Lhokseumawe seraya membeli bubur ayam kesukaan istri dan putriku. Kami sepakat tidak kembali kerumah, tapi menuju ke warung Cekgu Kupi dan menikmati sarapan bubur ayam disana sambil bersantai. Aku hanya memesan segelas kopi panas sebagai penyemangat saat nongkrong bareng keluarga.
Beberapa Desa dalam wilayah Kota Lhokseumawe mulai melaksanakan perayaan maulid Nabi Muhammad SAW, kebetulan keberadaan warung Cekgu kupi di desa Simpang Kuta Blang juga sedang melaksanakan tradisi maulid di areal Masjid Baitul Huda lokasi.

Saya sengaja mengabadikan momen sakral tersebut ketika sejumlah santri dari beberapa pesantren yang diundang khusus oleh panitia maulid mulai melantunkan zikir secara serentak disertakan dengan gerakan anggota tubuh secara teratur dan terlihat menarik seperti tampilan dalam gift dibawah ini.

Masyarakat Aceh mengenal gerakan anggota tubuh saat zikir maulid adalah "Lingiek" atau "Meudike Anggok", yakni menggerakkan beberapa anggota tubuh seperti kepala dan badan saat duduk seraya mengikuti irama zikir.
Beberapa menit saja disana karena aku hanya mengabadikan beberapa photo dan video durasi pendek penyelenggaraan zikir, kemudian kembali bergabung dengan keluarga yang lagi menikmati lontong di warung Cekgu Kupi. Setelah kurang lebih dua jam kami nongkrong disana kami pun berencana singgah ke pasar Inpres karena istri dan putriku hendak membeli buah salak dan jeruk.

![]() | ![]() |
---|---|
Kami kembali ke rumah untuk beristirahat. Hari libur tidak membuatku suntuk dan bosan karena selain berkumpul dengan keluarga juga banyak pekerjaan rumahan yang harus aku kerjakan hingga menjelang shalat Ashar tiba.
Aku sempat terlelap sejenak di ruang tamu, selesai melaksanakan shalat ashar atau sekitar pukul 16.40 wib aku menuju ke warung Cekgu Kupi. Disana aku hanya menikmati minuman berkafein tinggi tersebut dalam gelas ukuran kecil seharga Rp.500 atau setara dengan harga 2 Steem saja.

Bagiku kopi bukanlah minuman penghilang haus, tapi sebagai minuman yang aku nikmati untuk membangkitkan suasana hati dan motivasi saat beraktivitas. Aku suka membaca dan menulis tapi bukan dijuluki sebagai kutu buku karena membaca adalah kebutuhan untuk memperluas wawasan dan menambah sejumlah kosa kata untuk karya tulis atau saat membaca.
Sekian... Terima kasih banyak atas kunjungan dan mungkin anda membacanya..
salam,
@ridwant
https://x.com/peephotnews/status/1965982378175902118?t=kas-hpBMZdM5kLnq7Q7QZQ&s=19
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Terima kasih kanda @radjasalman 🙏