The Street Business in my Diary Game, Friday (12/9/2025) | Pedagang produk mainan keliling

Awalnya aku berencana mengikuti tantangan musim ke-26 minggu ke-5 tema Buku Harian Bisnis Jalanan tentang Pendidikan dan Produk mainan anak-anak. Itu sangat menarik dan tentu saja tema ini sebagai salah satu manisfestasi terbaik dari tim steemit untuk pengguna platform sepanjang proyek challenge berjalan.. tapi aku tidak cukup waktu karena kesibukan serius di tempat kerja dan rutinitas keluarga yang tidak dapat aku elakkan.

Ya, rutinitasku dimulai sejak pagi seperti membantu istri menyiapkan sarapan, menyiapkan bontot untuk putriku, mengantar anak-anak ke sekolah dan berangkat ke kantor untuk beraktivitas seperti biasanya.

Alasannya, Hampir saban hari aku melihat pemandangan yang mengharukan dimana sejumlah pedagang kecil jalanan selalu nongkrong diwaktu tertentu, sehingga dalam konteks ini aku sangat familiar dengan beberapa bisnis kecil yang menjual produk-produk kesukaan anak-anak seperti mainan dan perlengkapan belajar, karena putriku saat ini sedang belajar di sekolah dasar Negeri 5 Banda Sakti Kota Lhokseumawe.

Saat menjemput putriku pulang sekolah, Aku menyorot sebuah tempat pedagang keliling yang khusus menjual berbagai jenis mainan anak-anak. Pedagang ini tidak membuat nama untuk usaha bisnisnya dan hampir setiap hari aktif sekolah aku melihat lelaki paruh baya berdagang ditempat tersebut, bahkan selama putriku mulai sekolah di SDN 5 pedagang keliling ini selalu eksis berjualan, tepatnya di pinggir jalan depan Sekolah SDN 5.

Lokasi pedagang produk mainan

Produk sekolah yang paling diminati anak-anak sekolah dasar.

Banyak pedagang keliling disana (depan SDN5) yang menjual berbagai jenis makanan (jajanan) dan produk-produk mainan, namun sebahagian besar dari siswa malah meminati produk-produk mainan. Anehnya tidak satupun dari pedagang disana menjual perlengkapan sekolah seperti pensil, buku, penghapus dan produk sekolah lainnya.

Tentang lokasi, produk dan harga

Putri saya sering membeli mainan pada pedagang keliling ini. Meskipun terkesan seperti amfibi yang berpindah-pindah tempat, pedagang mainan tersebut memiliki jadwal sendiri menyangkut waktu dan tempat. Khususnya di sekolah Dasar Negeri 5 Banda Sakti Kota Lhokseumawe Lokasi google maps, sementara lokasi Ia berjualan persis di pinggir jalan Tgk Chik Ditiro (depan gedung sekolah SDN5). Ia selalu hadir dan memulai aktivitas berjualan sejak pukul 10.00 wib - 12.30 wib. Itu adalah jam istirahat anak-anak sekolah hingga jam pulang sekolah.

produk mainan	produk mainan

Produk mainan yang dijual sangat banyak jenis dan dengan harga bervariasi mulai dari Rp.2000 hingga Rp.20.000. jika dikonversi ke Steem akan setara dengan jumlah 1 - 9 Steem (harga saat konversi by coinmarketcap.

Sedikit memprihatinkan bagi sejumlah pedagang keliling yang berjualan produk mainan dan berbagai jenis makanan lainnya sejak pihak sekolah pemberlakukan aturan kedisiplinan siswa, dimana seluruh siswa tidak diperbolehkan keluar dari area sekolah bahkan membeli jajanan atau apapun saat jam istirahat. Bahkan saat jam pulang sekolah siswa tidak diizinkan keluar dari area sekolah sebelum dijemput langsung oleh orang tuanya atau pihak keluarga siswa.

Lokasi sekolah SDN5 Banda Sakti

Setelah mengabadikan beberapa gambar dan video pedagang produk mainan anak-anak disana aku dan putriku segera kembali kerumah, karena aku harus bersiap-siap menunaikan shalat Jum'at. Setelah menikmati makan siang, mandi dan menggunakan pakaian rapi aku menuju ke masjid Islamic Center.

Selesai kegiatan salah Jum'at

Selesai melaksanakan ibadah shalat Jum'at aku tidak langsung bersngkat ke tempat kerja karena aku harus menarik sejumlah uang di Bank Aceh Cabang Lhokseumawe. Aku menuju lantai dasar masjid dan perlahan melangkah ke halaman parkir kenderaan roda dua dibawah pepohonan rindang yang tumbuh dalam areal Masjid.

Sambil menunggu Bank Aceh kembali beroperasi pada pukul 14.00 wib, Aku sengaja menghabiskan waktu beberapa saat disana seraya menikmati suasana teduh selepas kegiatan Jum'at di halaman masjid Agung Islamic Center.

Aku tiba di gedung Bank Aceh Cabang Lhokseumawe dan segera mengambil nomor antrian teller penarikan tunai. Selanjutnya aku menunggu nomor antrianku seraya menempatkan tempat duduk yang empuk dalam ruangan sejuk. Aku tidak terburu-buru karena aku tidak ada pekerjaan mendesak di tempat kerja.

Bank Aceh Cabang Lhokseumawe

Selesai transaksi penarikan tunai aku menuju ke tempat kerja. Beberapa dari kami tidak ada pekerjaan mendesak yang harus dikerjakan, kami hanya menunggu akan mengikuti beberapa agenda rapat lanjutan tentang kegiatan pengadaan tanah, Sertifikasi tanah aset Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, serta menyangkut perpanjangan Hak Guna Usaha (HGU) PTPN I dan permasalahannya.

Kami hanya menikmati kopi diruang khusus tempat bersantai sambil berbincang hal-hal kecil yang tidak begitu penting. Beberapa dari kami juga senang bergoyon dengan tingkahnya yang lucu hingga tidak terasa jam pulang kantor pun tiba.

Kami memutuskan melaksanakan shalat ashar terlebih dulu di mushalla kantor sebelum bubar dan kembali ke rumah masing-masing. Selesai shalat hanphoneku berdering, ada pesan whatshAp dari istriku.. ia memintaku membelikan satu porsi nasi ayam geprek Sabena.

Dari tempat kerja aku pulang melewati jalan Darussalam seraya singgah ke gerai Sabena, yakni tempat penjual nasi ayam geprek favorit kami dan umumnya digemari oleh warga kota Lhokseumawe karena rasa ayamnya yang gurih. Lokasi.