makna dan peran bahasa aceh...
disini kita akan mendiskusikan penggunaan bahasa dalam kehidupan masyarakat aceh.adapun study yang mengenai sastra aceh masih dapat dikatakan tidak begitu banyak di lakukan oleh para peminat studi bahasa.berbeda dengan bahasa-bahasa lain yang ada di nusantara yaitu adanya sastra melayu,sastra jawa,dan sastra sunda.sampai sekarang keberadaan bahasa aceh,semakin mengkhawatirkan,selain tidak kerap digunakan sebagai bahasa pengantar,juga sudah sangat sedikit sekali karya yang di tulis dalam bahasa aceh.
Penggunaan bahasa aceh di dalam ruang publik tidak menjadi hal yang cukup penting,bahasa ini tidak lagi digunakan dalam kegiatan formal.sehingga bahasa aceh resmi protokoler.karena telah menjadi rakyat,maka kekuatan daya tawar bahasa ini tidak memiliki dampak atau pengaruh yang cukup besar dalam tatanan berpikir orang aceh pada era modern ini.studi ke aceh-an,penglibatan bahasa utama di aceh yang mulai sirna pelan-pelan sebagai bukan lagi bahasa ilmu pengetahuan orang aceh
ketika masih anak-anak,saya di pada kakek di desa Gunci,kecamatan sawang,aceh utara.saat itu hanya ada,pada tahun 1980-an masih terisolir rakyatnya masih menyeberang sungai sawang,jika ingin pergi ke sawang,saat itu hanya ada tutu ayong(jembatan gantung)saya di besarkan di kampung tersebut,tidak ada televisi ataupun jaringan radio,terlebih lagi jaringan internet atau HP.dengan kata lain,dampak modernisasi,seperti yang dialami warga aceh utara pesisir.simbol dari tradisi masyarakat aceh untuk memarahi anak-anak mereka yaitu dengan membelalakan mata (melotot)bukan dengan mengeluarkan kata bahasa kemarahan tapi yang di lakukan dengan bahasa tubuh sudah cukup,bahasa tubuh sudah di terapkan oleh orang tua sebagai bentuk kedisiplinan
john Beattie mengaitkan istilah pemahaman bahasa dengan unfalimalier culture.hal ini di sebabkan para antropolog bayak memang bersentuhan dengan masyarakat atau komunitas yang masih “asli”untuk mencari keaslian tersebut,maka mediasinya adalah dengan memahami bahasa,dengan begitu,memahami suatu kebudayaan,sama dengan memahami bahasa masyarakat tersebut kutha ratna dalam antropologi sastra menyebutkan:
• Bahasa dalam kebudayaan jelas sangat berkaitan erat,tumbang tindih saling mempengaruhi....sebagai warisan biologis maka dapat di duga bahwa usia bahasa dan..kebudayaan sama dengan usia manusia,sebagai manusia spesies,tetapi dapat di pastikan bahwa yang lebih tua adalah bahasa sebab atas dasar bahasalah di bentuk kebudayaan dan keberadaban...sarana utama untuk melahirkan kebudayaan adalah bahasa.
Jadi demikian halnya,faktor bahasa memainkan peran yang cukup signifikan dalam pembentukan kebudayaan dalam pembentukan kebudayaan atau bahkan peradaban sekalipun. Para peneliti antropologi yang menggunakan bahasa akan melakukan apa yang di ungkapkan oleh john R.Bowen:
• Much of what antropologits learn they learn throught leguage:listening to peaple talk of perform,asking them question,reading texts.Cultural antropologists draw a great variety of linguistic data...buat they often give spesial develop schemas for cultures by unfaking of related lexical items in a tree or map.
Keberadaan bahasa,cukup penting dalam kajian antropologi untuk terlihat bahwa mendapatkan world view masyarakat,seorang peneliti harus melakukan penelitin yang cukup mendalam.dalam bahasa Bowen,ini dikenal dengan istilah linguistic data.
Asal-usul bahasa terdapat tiga teori besar.pertama,aliran teologis yang menganggap manusia bisa berbahasa karena anugrah Tuhan dan pada mulanya Tuhan mengajarkan pada Adam, nenek monyang seluruh manusia.kedua,aliran naturalis yang memandang kemampuan bahasa merupakan bawaan alam,sebagaimana kemampuan untuk melihat,mendengar,maupun berjalan.ketiga aliran konvensionalis yang menyebutkan bahwa bahasa merupakan sebagai produk sosial,dari ketiga teori ini,maka agaknya,dua aliran terakhir yang menjadi wilayah kajian ilmu-ilmu sosial.khususnya antropologi,yang memusatkan perhatian pada bahasa sebagai media manusia untuk membangun relasi sosial.sedangkan yang pertama,sering dikupas dalam kajian hermeneutika.namun demikian,belakangan muncul istilah yang mengganbungkan ketiga pemikiran tersebut dengan lahirnya istilah the hermeneutics of socio-critical theory.anthony C.Thiselton dalam new horizon in hemerneutics memberikan defenisi tentang istilah:”socio-critical hermeneutics may be defened as an approach to tetxs(or to traditions and institutions)weeks seeks to panetrate beneath their surpace socio manipulation dapat di pastikan bahwa faktor sangat memainkan peran dalam pemahaman dunia makna dan simbol yang ada dalam masyarakat.
Terlihat yang pertama bahwa fungsi bahasa sebagaimana di jelaskan di atas,yaitu bahasa sebagai media untuk memberikn sekian tanda atau sighs.jadi,bahasa bahasa sebahagian dari komunikasi atau relasi sosial,uraian demi uraian demi uraian mengenal kedudukan sentral bahasa di dalam peradaban adalah bahasa.maka dapat di banyangkan bagaimana nasib kebudayaan dan peradaban,jika mereka tidak lagi mempergunakan bahasa mereka,baik secara formal maupun informal.keberadaan bahasa,seperti bahasa inggris,telah menjadi bahasa internasional,dimana di sebutkan dari pembentukan planetary civillazion.sekarang apakah bisa di banyangkan jika manusia tidak menggunakan bahasa inggris ,jika mereka ingin membuka hubungan anatara negara di peringkat internasional?karena itu faktor bahasa sangat penting membangun relasi.
Bahasa aceh buknalah bahasa nasional ataupun internasional namun aceh pernah menjadi pusat peradaban yang paling besar di asia tenggara,yaitu pada abab ke-17 walaupun saat itu bahasa yang digunakan melayu-pasai,namun keberadaan bahasa aceh saat itu bahasa yang telah menciptakan suatau kebudayaan sendiri bagi masyarakat aceh.karena itu,ketika bahasa aceh tidak lagi menjadi hal yang penting dlaam kehiduban masyarakatnya,maka di pastikan bahwa kebudayaan aceh juga sirna,tidak untuk mengatakan bahwa peradaban aceh memang juga akan ikut menghilang.para peneliti ingin mengenali jati diri suatu bangsa,maka terlebih dahulu mereka memakai bagaimana konsep-konsep yang di tawarkan di dlam bahsa mereka sehari-hari jika komunitas tersebut tidak lagi menggunakan bahasa ibu mereka,maka dapat dikatakan bahwa mereka juga sudah menghilang jati dir i dan tidak mungkin untuk mencari cara berpikir yang paling otentik dari masyarakat tersebut.tentang penggunaan bahasa aceh di aceh dan luar aceh.Di kawasan uerban,tingkat penggunaan bahasa aceh sudah hampir punah,bahasa ini juga tidak lagi menjadi bahasa pengantar di tempat-tempat resmi.bahkan di wilayah paling privat sekalipun,yaitu”keluarga bahsa” tidak berlebihan jika ada yang mengatakan bahwa”keluarga sedang mengalami kematian”walaupun panadangan muncul ketika pergeseran dan perubahan terjadi di dalam keluarga,dalam faktor bahasa juga keluarga telah memainkan peran yang penting dalam “mematikan bahasa aceh”sejauh ini anak-anak yang berbicara bahsa aceh di keluarga mereka pada tahun 1970-an dan 1980-an.tetap mampu berbahasa indonesia.dan sebaliknya,anak-anak yang berbicara non aceh di keluarga mereka sekitar tahun 1990-an dan 2000-an,amat susah dalam berkomunikasi,ketimbang bahasa aceh.
Oleh karena itu,untuk membangkitkan kembali semangat aceh maka yang perlu di lalukan ialah:pertama,memperkenalkan jati diri ke-aceh-an kepada generasi muda.kedua,menjadikan bahasa aceh sebagai bahasa kebudayaan di provinsi ini,ketiga,menyakinkan masyarakat aceh bahwa bahasa aceh adalah bahasa endatu.keempat,melakukan bebagai kajian mengenai bahssa aceh.kelima,membuka dialog kebudayaan untuk memperhadapkan kekuatan fisolopis bahasa aceh dengan bahasa-bahasa lain di dunia ini.
Congratulations @satriaselian! You have completed the following achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Click on the badge to view your Board of Honor.
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Do not miss the last post from @steemitboard:
SteemitBoard World Cup Contest - The results, the winners and the prizes