Aretabet Hoki

in #aretabetlast month

Aretabet (1).jpg

Di antara puncak-puncak gunung yang diselimuti kabut, tersembunyi sebuah desa kecil bernama Lumina. Desa ini makmur, tetapi tidak memiliki apa pun yang dapat dibanggakan selain udaranya yang sejuk dan pemandangan lembah yang hijau. Namun, di hati para penduduknya, ada sebuah rahasia yang tidak pernah mereka bicarakan: mereka memiliki seekor naga.

Namanya adalah Aretabet, tetapi penduduk desa memanggilnya Si Penjaga. Bukan karena dia ganas atau mengerikan, melainkan karena Aretabet adalah naga yang membawa keberuntungan. Aretabet memiliki sisik yang berkilauan seperti koin emas yang baru ditempa. Ekornya panjang, meliuk-liuk di udara saat dia terbang melintasi langit. Namun, yang paling istimewa adalah matanya. Matanya bersinar seperti permata zamrud.

Aretabet tidak pernah berbicara. Namun, dia berkomunikasi dengan caranya sendiri. Ketika dia melihat kebun warga yang kering, dia akan menyemburkan napasnya yang hangat dan lembap, lalu keesokan harinya, hujan akan turun. Ketika panen terancam gagal, Aretabet akan terbang tinggi dan dari langit, serpihan kecil dari sisiknya akan jatuh ke tanah, lalu keajaiban terjadi. Biji-bijian tumbuh subur, buah-buahan menjadi lebih manis, dan ladang menjadi lebih hijau dari biasanya.

Suatu hari, seorang saudagar serakah dari kota mendengar desas-desus tentang naga pembawa keberuntungan. Dia mendatangi Lumina dan menawarkan harga yang sangat tinggi untuk Aretabet. "Naga itu milik kita!" teriaknya. "Serahkan dia padaku, dan aku akan membuat kalian kaya raya!"

Penduduk desa menolak. Mereka tidak peduli dengan uang. Bagi mereka, Aretabet lebih dari sekadar pembawa keberuntungan, dia adalah keluarga. Saudagar itu murka dan berjanji akan kembali dengan pasukannya untuk mengambil Aretabet.

Ketakutan menyebar di Lumina. Penduduk desa tidak tahu apa yang harus mereka lakukan. Mereka khawatir Aretabet akan terluka. Tetapi, Aretabet sepertinya tahu. Dia tidak melarikan diri. Sebaliknya, dia naik ke puncak gunung tertinggi, ke tempat dia pertama kali ditemukan oleh kakek moyang desa.

Ketika pasukan saudagar tiba, mereka melihat Aretabet. Namun, Aretabet tidak menyerang. Dia membiarkan pasukannya mendekat. Dan ketika mereka berada di dekatnya, Aretabet melakukan sesuatu yang luar biasa. Dia membuka mulutnya dan menyemburkan sinar keemasan yang terang. Sinar itu tidak membakar atau melukai siapa pun, tetapi hanya menerangi.

Ternyata, sinar itu bukanlah api, melainkan sebuah pertunjukan cahaya yang indah. Sinar itu mengubah gunung di sekitar Aretabet menjadi emas. Saudagar dan pasukannya terkejut, begitu pula penduduk desa. Saudagar itu dengan serakahnya mulai mengumpulkan emas, tetapi saat dia menyentuhnya, emas itu berubah kembali menjadi batu biasa.

Akhirnya, saudagar itu sadar bahwa keberuntungan yang dibawa Aretabet tidak dapat dicuri. Keberuntungan itu hanya bisa dibagikan dengan tulus. Dengan penuh rasa malu, saudagar itu meninggalkan Lumina. Sejak saat itu, tidak ada lagi yang berani mengganggu Aretabet dan desa Lumina.

Aretabet kembali ke desanya. Dan seperti biasa, dia akan terbang di atas langit, sisiknya berkilauan, ekornya menari, dan dari jauh, matanya yang seperti permata zamrud bersinar dengan kebahagiaan.

Aretabet adalah penjaga Lumina. Dan dia akan selalu menjadi naga yang membawa keberuntungan, bukan untuk kekayaan, melainkan untuk kebahagiaan dan keharmonisan.