Mahasiswa Teknik Industri UNU Pasuruan Hidupkan Kembali Semangat Permainan Tradisional di MI Miftahul Huda Cendono Purwosari, Pasuruan

in #ayodolanan2 months ago (edited)


1.jpeg

UNU PASURUAN
Suasana penuh keceriaan dan semangat tampak menghiasi halaman MI Miftahul Huda Cendono, Purwosari, Pasuruan, pada Rabu, 14 Mei 2025. Hari itu, madrasah yang terletak di Desa Cendono tersebut menjadi tuan rumah kegiatan bertajuk “Melestarikan Permainan Tradisional” yang diinisiasi oleh mahasiswa Program Studi Teknik Industri Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Pasuruan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pengabdian Kepada Masyrakat yang dirancang oleh mahasiswa sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap pelestarian budaya bangsa sekaligus pendidikan karakter anak-anak sekolah dasar. Di tengah arus digitalisasi dan dominasi gadget dalam kehidupan anak-anak, kehadiran permainan tradisional menjadi angin segar yang membawa kembali nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan sportivitas.

Permainan Tradisional Bangkit Kembali

Beberapa permainan tradisional yang diperkenalkan dan dimainkan dalam kegiatan ini antara lain gobak sodor, engklek, congklak dan balang sandal. Setiap permainan dimainkan secara bergiliran oleh siswa kelas 3 hingga kelas 4 dengan pendampingan penuh dari para mahasiswa.
Anak-anak terlihat sangat antusias. Mereka tertawa riang saat saling bekerja sama dalam permainan gobak sodor, menunjukkan kelincahan saat bermain engklek,menampilkan kreativitas dalam membuat congklak dan bergembira bersama saat beradu cepat dalam permainan balang sandal yang dimainkan berkelompok. Bagi sebagian siswa, ini adalah pertama kalinya mereka mengenal permainan-permainan ini secara langsung.

  • “Kami sengaja memilih permainan yang bersifat kolaboratif agar anak-anak belajar kerja sama dan sportif dalam suasana menyenangkan. Banyak dari mereka yang bahkan belum pernah memainkan permainan ini sebelumnya,” ujar Terry Nesya A.P., salah satu mahasiswa Teknik Industri UNU Pasuruan yang menjadi koordinator kegiatan.

Sinergi Pendidikan, Budaya, dan Karakter

Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang hiburan semata, tetapi juga menjadi media pembelajaran yang sarat akan nilai. Para mahasiswa menyisipkan sesi edukatif di setiap permainan yang dimainkan. Mereka menjelaskan sejarah permainan, filosofi di baliknya, serta manfaatnya bagi perkembangan motorik dan sosial anak.
Kepala MI Miftahul Huda Cendono, Bapak Suliswanto S.Pd, M.PdI, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kegiatan ini. Ia menilai, sinergi antara dunia pendidikan tinggi dan pendidikan dasar sangat penting dalam membentuk karakter anak sejak dini.

  • “Di era digital ini, anak-anak lebih familiar dengan permainan virtual daripada permainan yang mengasah interaksi sosial. Kegiatan ini menjadi pengingat bahwa warisan budaya kita sangat kaya dan patut dijaga. Kami sangat mendukung dan berharap kegiatan seperti ini bisa berkelanjutan,” ungkapnya.
    Guru-guru dan staf madrasah juga turut mendukung jalannya kegiatan, baik dalam hal pendampingan siswa maupun dalam penyediaan fasilitas. Kegiatan yang berlangsung selama satu hari penuh ini ditutup dengan sesi refleksi dan pembagian hadiah sederhana untuk kelompok-kelompok yang menunjukkan semangat kebersamaan terbaik.

Komitmen Mahasiswa Teknik Industri UNU Pasuruan

Menurut dosen pendamping kegiatan, Bapak Abdul Aziz ,M.Pd., kegiatan ini merupakan bagian dari mata kuliah Kewarganegaraan yang mengajarkan mahasiswa untuk berpikir kritis dan bertindak nyata di tengah masyarakat.

  • “Pengabdian kepada masyarakat tidak selalu harus dalam bentuk teknologi atau solusi teknis. Pelestarian budaya seperti ini adalah bentuk nyata dari pembangunan karakter bangsa yang tak kalah penting,” ujarnya.
    Kegiatan ini juga menjadi pengalaman berharga bagi para mahasiswa yang belajar langsung bagaimana membangun komunikasi dengan anak-anak, mengelola acara, dan menyampaikan edukasi dengan pendekatan menyenangkan.

Dengan kegiatan ini, mahasiswa Teknik Industri UNU Pasuruan telah menunjukkan bahwa generasi muda memiliki peran besar dalam menjaga dan melestarikan budaya bangsa. MI Miftahul Huda Cendono menjadi saksi bahwa permainan tradisional masih mampu menyatukan tawa, semangat, dan nilai-nilai luhur di tengah tantangan zaman.
Kegiatan seperti ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi lembaga pendidikan lainnya dalam mengintegrasikan pelestarian budaya dalam proses belajar, serta mempererat hubungan antara pendidikan tinggi dan sekolah dasar dalam membangun karakter anak bangsa.

"*Artikel ini bertujuan untuk menambah wawasan dan informasi tentang ragam permainan tradisional di indonesia.

Team Penyelenggara dan Penyusun Artikel dari Fakultas Teknik Industri

unuteam.png

Vidio Aktivitas selama permainan berlangsung