The Diary Game, 6 Oktober: Bersyukur atas Rezeki Hari Ini

in Be Happy14 hours ago

1000189970.jpg

Saya membawa nanas

Hai Steemian! Selamat datang di diary game!
Rutinitas saya pagi ini masih seperti kemarin. Saya bangun ketika suasana masih petang untuk menjalankan salat subuh. Setelah itu santai-santai dulu sambil mengecek ponsel. Lantas berikutnya melakukan olahraga pagi untuk menggerakkan tubuh. Saya rencananya akan membuat olahraga pagi ini sebagai kebiasaan.

Berhubung hari-ini kurang bersemangat. Saya melakukan pemanasan sekedarnya saja ditambah lari-lari di jalan raya juga sekedarnya. Jarak yang saya tempuh tidaklah jauh. Namun masih tetap melakukan olahraga meski tidak sampai lelah banget.

Setelah itu saya mandi pagi untuk membersihkan dan menyegarkan tubuh. Ditambah dengan sarapan agar tubuh saya energinya terisi dengan baik. Dua hal rutin yang saya lakukan sehabis olahraga pagi.

Saya cukup suka dengan menu sarapan kali ini. Ada sayur bening yang segar, lengkap dengan sambal pedas dan kerupuk sebagai lauknya. Sayur bening terasa segar saat kita memakannya untuk sarapan.

1000195198.jpg

Menu sarapan

1000189807.jpg

Menu sarapan

Mendapatkan Nanas!

Pada siang harinya saya nimbrung obrolan yang dilakukan ibu saya, Mbak Kuroh, dan Mbak Zul. Mbak Zul adalah tetangga kami yang masih menjadi saudara. Sehingga kali ini obrolan yang dilakukan bisa berbagai topik dan dalam waktu yang sangat lama.

Salah satu topik yang kami bicarakan adalah tentang TKI atau Tenaga Kerja Indonesia yang sedang bekerja di luar negeri, baik itu Hongkong, Taiwan, dan lain sebagainya. Orang-orang di daerah kami banyak yang bekerja sebagai TKI. Beberapa di antaranya adalah Mbak Ndziroh dan Mbak Solik. Ada juga yang lain namun tidak begitu kami kenal.

Entah mengapa di daerah Kediri ini biasanya orang-orang lebih suka untuk merantau ke luar negeri jika menginginkan pendapatan yang lumayan. Mungkin karena di sini bukan kawasan industri sehingga cukup sulit mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Ada sesuatu yang menarik di tengah obrolan. Tiba-tiba saja waktu itu Lek Lis datang membawa nanas dan memberikannya kepada kami. Sawahnya sedang panen. Lantas ada sisa-sisa nanas yang tidak dijual, dibagikan ke saudara dan tetangga. Kami adalah bagian dari orang yang dikasih secafa gratis!

Tentu saja kami senang dengan nanas pemberian tersebut. Beberapa buah kami makan setelah itu dan beberapa lainnya kami simpan untuk nanti jika sewaktu-waktu mau makan lagi atau ingin membuat sambal nanas.

1000189977.jpg

Nanas yang kami dapat

Malam yang Tenang

Ketika adzan berkumandang, Magrib itu saya siap-siap untuk ikut salat berjamaah di musala. Tidak butuh waktu lama untuk saya sampai di musala dan salat pun dimulai. Kali ini Pakde Li yang menjadi imam salat untuk memimpin kami.

Setelah semuanya selesai saya pulang ke rumah untuk makan malam. Perut saya sudah keroncongan dan ingin segera diisi makanan.

Kala itu juga ada roti bakar yang siap dimakan untuk menemani malam. Saya bersyukur dengan makanan yang bisa kami nikmati hari ini. Baik itu nasi, nanas, hingga roti bakar yang lezat ini. Semoga kamu yang membaca artikel ini juga menjalani hari penuh rezeki. Baik itu rezeki berupa uang, makanan yang lezat, saudara yang baik, maupun kesehatan tubuh.

Itulah diary game saya kali ini. Terima kasih!

1000190115.jpg

Di Musala

1000190212.jpg

Roti