SD Negeri 4 Syamtalira Aron — Sekolah Masa Kecilku dan Harapan Akan Perubahan
SD Negeri 4 Syamtalira Aron — Sekolah Masa Kecilku dan Harapan Akan Perubahan
Hari ini saya ingin memperkenalkan sebuah lembaga pendidikan dasar yang punya nilai historis dalam hidup ku, namun kini seolah luput dari perhatian publik. Inilah SD Negeri 4 Syamtalira Aron, sekolah yang berdiri bahkan sebelum saya lahir.
Di sinilah aku pertama kali mengenal huruf A-B-C dan angka 1-2-3. Tempat ku belajar, bermain, dan membentuk mimpi masa kecil. Kini, setelah puluhan tahun, anak ketiga ku juga menempuh pendidikan di sekolah yang sama, duduk di kelas yang dulu pernah aku tempati.
Ada perasaan haru yang sulit diungkapkan ketika menyaksikan anak ku belajar di ruang yang sama, di bawah atap yang pernah menaungi masa kecil ku.
📍 Lokasi : Keutapang, Kec. Syamtalira Aron, Kabupaten Aceh Utara, Aceh
📞 Kontak Person: 0852 7782 7656
🗺️ Google Maps
⏰ Jam Operasional: Senin–Sabtu, pukul 06.00 – 15.00 WIB
Steem Atlas [//]:# (!steematlas 5.1133125 lat 97.2300625 long SDN 4 Syamtalira Aron d3scr)
Sebagai bagian dari The Steemit Challenge Season 25 Week 05 - Institutions saya juga menambahkan sekolah ini ke OpenStreetMap Link : https://www.openstreetmap.org/way/1415828913
Memasuki gerbang utama, kita disambut halaman yang rapi dan pepohonan rindang yang menghadirkan kesan sejuk. Dulu, halaman ini begitu sangat luas, tempat kami bermain bola, kasti, dan berlarian sepulang sekolah.
Kini, sebagian halaman sudah dialihfungsikan untuk bangunan tambahan. Meski begitu, sekolah masih menyediakan taman kecil, lapangan voli, dan lapangan badminton yang menjadi kebanggaan warga sekolah.
Ruang guru sederhana dan dekat area bermain.
Ruang guru di sekolah ini menyatu dengan gedung kelas siswa, dan bersebelahan langsung dengan area bermain. Bangunannya sederhana, tanpa ruang khusus atau fasilitas memadai. Walau tetap menjadi pusat koordinasi dan administrasi, kenyamanannya jauh dari kata ideal.
![]() | ![]() |
---|---|
Ruang kelas 1, 2 dan 3 | Ruang kelas 4, 5 dan 6 |
Bangunan kelas di SDN 4 Syamtalira Aron merupakan struktur lama yang telah digunakan sejak aku masih menjadi siswa. Beberapa perbaikan memang telah dilakukan, seperti pelapisan atap dan lantai, namun secara keseluruhan kondisinya masih jauh dari layak.
Anak-anak generasi sekarang pantas mendapatkan ruang belajar yang nyaman, aman, dan modern. Renovasi total adalah kebutuhan mendesak agar proses belajar-mengajar berjalan optimal.
Tantangan Terbesar : Akses Sekolah yang Tidak Aman
Sekitar 50 meter dari gerbang sekolah, terdapat jalan raya dengan tikungan tajam dan lalu lintas yang padat. Jalan ini harus dilalui siswa setiap pagi dan siang untuk pergi dan pulang dari sekolah. Kondisinya sangat rawan kecelakaan karena jarak pandang terbatas.
Meski pihak sekolah telah menugaskan penjaga penyeberangan, upaya ini belum cukup. Tidak ada zebra cross, tidak ada rambu lalu lintas, dan tidak ada jembatan penyeberangan anak.
Banyak orang tua merasa cemas, dan akhirnya memilih menyekolahkan anaknya ke sekolah lain yang lebih aman, meski kualitas pengajar di SDN 4 Syamtalira Aron tidak kalah baiknya.
Harapan untuk Masa Depan
Pemerintah dan pemangku kebijakan seharusnya lebih peduli terhadap keselamatan anak-anak desa. Kehadiran rambu lalu lintas, zebra cross, atau bahkan jembatan penyeberangan adalah kebutuhan mendesak, bukan sekadar pilihan.
Penutup
SD Negeri 4 Syamtalira Aron adalah saksi bisu perjalanan pendidikan saya, dan kini menjadi tempat anak saya meneruskan kisahnya. Meski kecil dan sederhana, sekolah ini menyimpan harapan besar.
Harapan akan masa depan yang lebih aman, lebih layak, dan lebih dihargai.
Aku menulis ini bukan hanya untuk bernostalgia, tapi juga sebagai seruan: mari bantu sekolah-sekolah kecil di pelosok agar tidak tertinggal. Pendidikan yang baik harus dimulai dari tempat yang aman dan nyaman.
Terima kasih telah membaca, semoga cerita ini bisa menginspirasi dan membuka mata banyak pihak.