Sifat berembun dari fajar adalah pagi yang lembut ​

Bagi saya, hari dimulai ketika Prothom-alo datang dan menerpa mata, sesaat sebelum itu. Di musim dingin atau saat udara dingin yang ringan ini, cuaca pagi hari benar-benar berbeda. Rasanya dunia telah melepaskan semua rasa lelah dari malam sebelumnya dan menghirup napas baru yang segar. Begitu saya bangun dari tempat tidur, saya merasakan kedamaian yang aneh. Mungkin masih ada kabut tipis atau kabut tipis di sekitar, dan sementara itu, matahari baru saja mulai terbit.

Pemandangan favorit saya adalah hijaunya alam saat itu. Ketika saya melihat sekeliling rumah, di ladang, atau di kebun, saya melihat kepala-kepala sawah basah oleh embun. Dari kejauhan, ribuan mutiara tampak terhampar di atas karpet hijau. Jika kau mendekat dan menyentuhnya, tanganmu terasa dingin. Tak hanya di sawah, tetapi juga di dedaunan pohon-pohon besar, bahkan di dedaunan tanaman kecil, aku melihat tetesan air yang sama. Tetes-tetes air itu begitu indah berkumpul di beberapa dedaunan hingga berkilauan ketika terkena sinar matahari. Seolah alam telah menghiasi dirinya dengan tangannya sendiri.

Saat ini, terdengar suara yang sangat lembut di sekitar. Kicau burung, mungkin suara azan dari masjid yang jauh, atau suara langkah kaki seseorang di halaman—semuanya menyatu menciptakan melodi yang tenang. Ada aroma basah dan dingin di udara. Aroma tanah, aroma bunga, dan mungkin aroma kabut itu sendiri—semuanya menyatu. Saat ini, tidak banyak orang di jalanan. Sepertinya semua orang sedang mempersiapkan hari dengan caranya masing-masing. Aku sangat menyukai waktu yang tenang dan hampa ini.​
​

​Saat-saat hening di pagi hari ini sungguh menjadi sumber kekuatan bagi saya. Keheningan alam sebelum hiruk pikuk hari dimulai memberi saya inspirasi baru. Rasanya hari ini juga merupakan kesempatan baru, seperti pagi yang segar ini. Ketika matahari terbit sempurna, embun perlahan mengering, dan suasana kembali normal, barulah pikiran saya dipenuhi kelembutan ini. Kisah fajar ini adalah kisah saya sendiri, kisah alam yang saya saksikan.