Berlari, dan belajar ke bukit

Siapa yang belum pernah jalan-jalan ke bukit atau pun arah pengunungan bukit barisan. Sangat disayangkan, kenapa demikian pertama pemandangannya indah, kedua bagus, ketiga sejuk, ke empat sebelum ke lima, ke enam setelah kelima..isi sendiri.😀

Lebih seru kita buat sensasi yang dapat menjadi tantangan, misal naik kereta butut, jadi kalau rusak ditengah jalan nah disitu otak kita dipaksa berfikir keras..sampe meleh keluar darah dari hidung karna capek nolak kereta..atau bocor ban, nah ini lebih drama lagi dorong kereta sampe keluar keringat dari ginjal.

Tapi perjalanan ke gunung akan memberikan wawasan yang baik untuk diri kita. Bahwa untuk menapak diposisi puncak dibutuhkan perjuangan, tenaga, dan pengorbanan. Upaya yang gigih dan sungguh-sungguh akan membawa kita keposisi puncak dimana kita dapat melihat ke bawah. Tetapi tantangan selanjutnya kita harus hati-hati jangan terpeleset yang dapat membawa kita terjadi.

Suatu gambaran orang yang telah mencapai puncak tetapi tetap rendah, dengan ke ramah tamahannya, santun, budi pekerti yang terjaga dia tetap bersahaja pada semua orang. Almarhum Junaidi, sehabat seperjuangan 9 tahun di jalur pendidikan yang sama. Bersamanya memberi kesan. Jangan menyerah ketika posisi kita lemah, jangan jumawa ketika kita berada pada posisi penguasa. Selamat jalan sahabat, engkau mendahului kami..