Wordsmiths Fiction Week 3: Season 24 – The Last Photo

in #fiction-s24wk33 months ago

Assalamualaikum Wr. Wb.

The Last Photo_20250506_190104_0000.png
by Canva

Setelah pencaharian selama 2 hari 3 malam Nadeesha belum juga ketemu, akhirnya Semua penduduk desa yang laki-laki ikut mencari keberadaan Nadeesha. Ada yang membawa pentungan, ada yang membawa senter dan tali, parang dan pisau. Rencananya hari ini Nadeesha harus ketemu hidup atau sudah mati. Mereka terbagi menjadi 3 kelompok, kelompok satu mencari ke arah dalam depan hutan atau selatan, kelompok dua ke arah timur hutan dan kelompok tiga ke arah bagian barat hutan. Mereka mencari sambil berteriak memanggil nama Nadeesha "Nadees....", "Nadees..", "Nadeeshaaaa...".

Mereka berharap Menemukan rumah kayu seperti yang ada di dalam kamera, Namun tidak ada tanda-tanda kehidupan di dalam hutan. Kelompok satu yang di dalamnya terdapat ayah Nadeesha sudah mencapai aliran sungai di dalam hutan, namun mereka belum juga menemukan Nadeesha, mereka berhenti sejenak sembari membasuh wajah dan tangan sambil melihat sekeliling, "Nadeeshaaa.. ini ayah nak..." Teriak pak James papanya Nadeesha. "Keluarlah nak... kami disini mencarimu.." Pak james mulai menangis dan berkata kepada orang-orang di sekitarnya "Anakku pasti ketakutan di sini..", yang lain berusaha menguatkan pak James "sabar pak.. kita cari sama-sama pasti Nadeesha ketemu" Pak richie berusaha menguatkan pak james.

3c84cd0e-b0dc-4f0e-ae3c-f76ed846b3ba_20250506_180343_0000.jpg
pexels

Sementara itu kelompok dua yang mencari ke arah timur, disana terdapat Ivan abangnya Nadeesha dan Niko pacarnya Nadeesha, mereka berjumlah 7 orang, mereka sambil mencari Nadeesha juga sedang menebang semak belukar agar tercipta jalan baru supaya mereka dapat menemukan jalan pulang nanti. Sambil menebang pohon kecil dan ranting mereka melihat sekeliling mencari tanda-tanda adanya kehidupan disana, namun jangankan kehidupan ranting patah tanda adanya hewan yang ang lewat saja tidak ada. Benar-benar sunyi dan mencekam. Hanya suara jangkrik hutan saling sahut-sahutan.

Hari mulai menjelang senja, langit mulai gelap, hutan yang tadinya gelap semakin hitam. Beberapa orang memutuskan untuk pulang dan mereka akan mencari kembali esok hari, bisa di maklumi mereka tidak membawa bekal makanan yang cukup, tidak mungkin mereka menginap dengan perut kosong dan kehausan. Akhirnya di putuskan untuk kembali ke desa.

Saatnya semua orang pulang ke rumah masing-masing, ayah dan abang Nadeesha juga memutuskan pulang karena mereka juga sangat lelah dan kelaparan. Sesampainya di rumah ayah dan Ivan membasuh badannya dengan mandi dan makan malam bersama ibu dan si kecil renald. ibu berkata " Apa tidak ada tanda-tanda Nadees disana pak" ayah menggeleng kepala dengan lesu, ayah tidak begitu nafsu makan walau perut sudah keroncongan. Ivan makan nasi dengan buru-buru lalu dia masuk ke kamarnya.

Ibu kembali menangis, matanya bengkak karena sudah 3 hari menangisi anaknya yang belum pulang. Ibu duduk di pojok ruangan sambil membaca kitab Alquran. beliau membaca surah Yassin berharap agar anaknya kembali. lalu ayah juga duduk di samping ibu sambil mendengarkan ibu membaca surah Yassin dan mengikuti di dalam hati. Ivan di kamar duduk dan berdoa agar adik nya dapat di tempat kan. Rumah ini terlihat suram hanya kesedihan yang tergambar di sana.

Pukul 4 subuh pintu di ketuk dari luar, ibu yang terbangun berusaha membangunkan ayah karena beliau tidak berani membuka pintu sendirian, lalu saat pintu di buka terlihat Niko sedang mengendong tubuh lemah Nadeesha, " Nadeesss..." Teriak ibu dan ayah bersamaan, lalu ayah keluar dan memapah Nadeesha yang sudah sangat lemah untuk masuk ke dalam rumah. Ibu pergi ke dapur dan mengambil air hangat untuk diminum Nadeesha dan Niko. "Nadees syukur engkau kembali dengan selamat nak". kata ibu.

Nadeesha sangat kumuh, bajunya compang camping, wajahnya lusuh dan rambut acak-acakan. "Niko, dimana kamu temukan Nadees nak" Ayah bertanya pada Niko, "bukankah tadi kamu juga pulang bersama-sama dengan kami" kembali ayah mencerca pertanyaan. Niko menjawab, "aku memang pulang ke rumah tadi sore, tapi setelah maghrib aku kembali lagi ke hutan, hatiku berkata bahwa Nadeesha sedang menunggu kehadiranku di sana. Dan aku kembali sambil membawa senter dan parang".
"Apa kamu tidak takut sendirian di hutan Niko", ibu ikut bertanya dengan khawatir. "Nadees saja yang perempuan sendirian di hutan buk, masa aku yang laki-laki masak harus takut?".. ibu memeluk Niko Sambil mengucapkan "terimakasih Niko... Kamu memang anak Baik".


Pagi hari pukul 6 pagi Nadeesha sudah bangun dari tidur dan dia bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan seluruh badan, ibu turut serta membantu memandikan Nadeesha. Setelah berpakaian Nadeesha berkata ke ibunya kalo dia sangat lapar, ibu tersenyum dan berkata jika dia sudah menyiapkan makan untuk Nadeesha dan Niko. Setelah makan dengan lahap baru Nadeesha bercerita kepada seluruh anggota keluarga di ruang tengah. Ayah Nadeesha belum memberitahukan tetangganya jika Nadees sudah pulang, rencanakan jika Nadeesha sudah tenang baru dia akan memberitahu mereka.

pexels-mali-142497.jpg
pexels

Begini kisahnya...

Waktu sudah hampir sore saat Nadeesha sedang memfoto Belalang yang sedang makan daun, tiba-tiba datang seorang pemuda yang sangat tampan menghampirinya. Pemuda tersebut berusia sebaya dengannya, Mereka mengobrol tentang indahnya hutan yang mereka singgahi, pemuda tersebut menawarkan kepada Nadeesha untuk mampir ke pondoknya, di sana dia di suguhi kopi panas dan pisang goreng, mereka mengobrol tentang keluarga Pemuda tersebut, tentang kekasihnya yang telah berpulang meninggalkannya dan tentang pekerjaan.

Sangking asyiknya mengobrol sampai tak terasa sudah larut malam dan Nadeesha minta di antarkan pulang ke rumah pada pemuda tersebut. Namun pemuda itu menawarkan agar Nadeesha tidur di gubuknya malam ini, besok pagi dia berjanji akan mengantar Nadeesha pulang ke rumahnya. Karena di luar gubuk suara jangkrik hutan saling sahut sahutan, Nadeesha pun bersedia untuk menginap di rumah pemuda tersebut. Dan keesokan harinya saat dia terbangun dia melihat dirinya tidur di atas pohon beringin. Dia mencari-cari dimana pemuda tampan itu berada... Tiba-tiba dia mendengar suara memanggil namanya, ternyata itu suara Niko, langsung saja Nadeesha menjawab "Niko tolong aku, aku di atas pohon ini", lalu Niko memanjat dan berusaha menolong Nadeesha turun, dan mereka kembali pulang ke rumah melewati jalan baru yang tadi di babat ranting dan pohon kecil oleh kelompok ke 2.


Demikian teman-teman akhir ceritanya.

Cc: @dove11 , @senehasa , @sur-riti, @waqarahmadshah ,

Mengundang,
@syidah01
@candra8692
@fajrularifst

Sort:  

Cerita yang sangat menarik buk

trimakasih pak candra

Wow ibu... ceritanya bagus sekali, menarik dan seru. Apakah akan ada part selanjutnya ? 💕 saya akan menunggu!. Terima kasih undanganya, semoga berhasil ya bu..

Loading...

Felicidades, supiste en grabar de forma magistral tu historia, colocando suspenso para enganchar al lector y dándole vida de interés a sus personajes. Exitos en tu estupenda entrada.

Trimakasih mariami

Buen trabajo. De todas las historias que he leído, sta es la única que cuenta lo que le pasó a Nadesha, y eso me resulta acertado; en las otras Nadesha no recuerda nada, jeje. Me encantó leerte. Te deseo suerte.

Trimakasih solperez

Hi, I love search operations with a happy ending, nice story my friend.😃