The Diary Game [04/05/2025] : Membeli Bibit Kelapa Sawit
Hujan deras yang mengguyur sejak subuh membuat rencana saya hari ini untuk berangkat mengantar mempelai laki-laki atau biasa disebut acara interlintu ke Kabupaten Pidie Jaya menjadi gagal, kondisi hujan membuat saya malas keluar Akhirnya saya hanya berada di rumah dan juga tidak bisa berolahraga rutin seperti biasanya meskipun hari ini hari libur. Praktis sampai siang hari saya hanya berada di rumah anak-anak dan istri juga tidak berada di rumah karena semalam mereka menginap di rumah Ayah saya.
Adalah menunaikan salat zuhur saya menelpon sepupu saya Suhadi dan mengajaknya untuk membeli bibit kelapa sawit yang akan kami Tanami di kebun yang sudah puluhan tahun terlantar, Penyesalan memang datang selalu terlambat saat ini harga kelapa sawit sangat menjanjikan dan memberikan pemasukan yang relatif besar bagi yang memiliki kebun kelapa sawit bisa dikatakan sudah memiliki pasif income yang memadai.
Kami menuju ke Tanjung masjid di mana Di situ terdapat tempat jual beli bibit pohon kelapa sawit, coklat, Pinang dan sebagainya dan juga di situ juga membeli hasil panen kelapa sawit, pinang, coklat dan juga kelapa yang saat ini harganya meledak drastis karena tingginya permintaan ekspor ke luar negeri akan untuk satu butir kelapa bisa berharga sampai Rp20.000 atau setara 8 steem, harga yang dulunya hanya sekitar Rp2.000 naik sampai 10 kali lipat.
Kami membeli sebanyak 15 Batang bibit kelapa sawit dengan harga Rp40.000 sehingga totalnya berjumlah 600.000 atau setara 25 Steem, rencananya semua bibit kelapa sawit tersebut akan saya tanam di kebun yang sudah lama terlantar, Setelah membeli bibit kelapa sawit tersebut saya langsung pulang ke rumah ayah di sini sudah ada istri dan anak-anak yang dari semalam menginap di rumah Ayah.
Setelah sholat Ashar saya menuju ke Raji cafe yang berada di depan pom bensin Teupin Punti, sepertinya saya Sudah ketagihan dengan cita rasa kopi hitam di warung kopi tersebut, letaknya juga yang sangat strategis di pinggir jalan nasional dan Lebih Dekat dari rumah saya dibandingkan tempat dulu biasanya Saya ngopi di Simpang Rangkaya menjadikan Raji Cafe menjadi pilihan untuk ngopi sore bagi saya sambil bersantai dan menikmati suasana sore yang ramai dengan lalu lalang kendaraan di jalan raya.
Setelah puas menikmati kopi hitam yang membangkitkan semangat dan mood serta menghilangkan rasa kantuk, kemudian saya menuju ke toko penjualan peci yang ada di Peureupok, di sini merupakan tokoh penjualan peci langganan Saya, biasanya saya membeli peci hitam atau peci jenis lainnya di toko tersebut, tidak sulit bagi saya untuk mencari peci akan saya beli karena di sini barangnya sangat banyak tinggal saya memilih ukuran yang sesuai, kemudian saya langsung membayarnya seharga Rp. 50.000 atau setara 22 Steem, dan setelah itu saya langsung pulang ke rumah karena hampir waktu magrib.
Setelah menunaikan salat Magrib dan makan malam rutinitas saya berlanjut seperti biasanya yaitu mengajari anak-anak membaca Alquran dan ilmu-ilmu dasar keislaman lainnya di balai pengajian yang ada di depan rumah, kegiatan mengajari anak-anak berlangsung lebih kurang satu setengah jam terkadang memang membosankan, namun harapan mendapatkan pahala dan bermanfaat bagi umat dan agama membuat semua rasa bosan dan lelah saya lawan dengan segenap semangat, semoga pengabdian ini menjadi bekal dan amal bagi saya... Amin.
Demikian Diary kegiatan harian saya, semoga bermanfaat untuk semuanya, terima kasih kepada sahabat semuanya yang berkenan membaca dan memberikan dukungan untuk saya dan khususnya kepada Admin dan Moderator Steem SEA @anroja dan @walictd
Best Regard,
@abialfatih
Saya Mengajak Sahabat Semua untuk mendukung dan memilih @pennsif.witness di Link berikut : https://steemlogin.com/sign/account-witness-vote?witness=pennsif.witness&approve=1
Saya Mengajak Sahabat Semua untuk mendukung dan memilih @pennsif.witness di Link berikut : https://steemlogin.com/sign/account-witness-vote?witness=pennsif.witness&approve=1