The Diary Game [31/07/2025] : Petani Menjerit, Sawah Kekeringan
Persawahan Mengalami Kekeringan
Pagi ini setelah menunaikan salat subuh kembali Saya berolahraga dengan bersepeda, namun tidak seperti biasanya bilamana biasanya saya menempuh jalanan sampai ke depan SMA Negeri 1 tanah luas, namun Pagi ini saya memilih masuk ke jalan di area persawahan melihat langsung kekeringan yang telah menjadi perbincangan dan keresahan dalam masyarakat kami khususnya para petani.
Sudah 5 tahun persawahan di daerah kami di Kabupaten Aceh Utara mengalami masalah, petani hanya dapat menggarap sawahnya mengandalkan air hujan karena bendungan yang menjadi sumber air irigasi di daerah kami mengalami kerusakan dan sampai saat ini Pemerintah belum berhasil memperbaikinya, namun yang sangat disayangkan saat ini setelah petani membajak sawah dan menyemai padi di persemaian hujan Sudah lama tidak turun sehingga persawahan mengalami kekeringan yang parah dan petani berpotensi rugi jutaan rupiah.
Selesai dari bersepeda dan melihat langsung sawah yang mengalami kekeringan parah kemudian saya mampir di warung kopi yang ada di depan Balai Desa kami, di sini sudah berkumpul beberapa warga yang biasanya setiap pagi selalu mengawali harinya dengan ngopi dan ngumpul bareng bersama warga lainnya, saya ikut bersama mereka menikmati hangatnya secangkir teh sambil ngobrol.
Kegiatan berlanjut seperti biasanya saya masuk kantor menjalankan kewajiban saya selaku Abdi masyarakat. Hari ini saya menerima tamu adalah seorang warga yang berkonsultasi terkait dengan rencananya untuk menikah di Masjid Haji Muhammad Hanafiah yang merupakan salah satu masjid yang indah dan Ikonic di Kabupaten Aceh Utara.
Sekitar jam 11.00 lewat Saya menuju ke Matangkuli untuk mengambil sejumlah uang di bank Aceh cabang Matangkuli. Setelah itu saya menelpon sahabat saya yang juga mantan staf saya di Kantor Urusan Agama Kecamatan Nibong yang sekarang sudah pindah tugas ke kantor urusan agama Kecamatan Matangkuli, saya mengajak beliau untuk ngopi di warung kopi semi cafe yang berada di pinggir lapangan bola Kaki Kecamatan Matangkuli.
Sekitar jam 15.00 sore saya menuju ke kantor urusan agama Kecamatan Aron untuk bertemu dengan kepala kantor untuk mengurus duplikat buku nikah saya karena buku nikah saya yang lama mengalami kesalahan penulisan, dan yang mengeluarkan buku nikah tersebut adalah Kantor Urusan Agama Kecamatan Aron di mana dulu tahun 2008-2011 Saya bertugas di situ.
Sore harinya setelah pulang kantor dan menunaikan salat asar saya mengajak anak saya Fatih untuk ikut bersama saya pulang ke rumah almarhum Ayah, namun dalam perjalanan kami mampir untuk ngopi sebentar di warung kopi langganan saya yaitu Raji cafe yang berada di Jalan Lintas nasional Banda Aceh Medan, sambil menyeruput Secangkir Kopi Espresso kami Menikmati suasana sore lalu lalangnya warga.
Malam harinya seperti biasa setelah menunaikan salat Magrib dan makan malam saya mengajari anak-anak di balai pengajian yang ada di depan rumah, jumlah mereka berkisar antara 10 sampai 15 orang anak, karena setiap malam pasti ada anak-anak yang absen tidak hadir, kegiatan belajar bersama anak-anak berlangsung lebih kurang 2 jam, setelah itu mereka pulang ke rumah masing-masing dan saya bisa beristirahat setelah seharian beraktivitas.
Demikian Diary kegiatan harian saya, semoga bermanfaat untuk semuanya, terima kasih kepada sahabat semuanya yang berkenan membaca dan memberikan dukungan untuk saya dan khususnya kepada Admin dan Moderator Steem SEA
Best Regard,
@abialfatih
Saya Mengajak Sahabat Semua untuk mendukung dan memilih @pennsif.witness di Link berikut : https://steemlogin.com/sign/account-witness-vote?witness=pennsif.witness&approve=1
Saya Mengajak Sahabat Semua untuk mendukung dan memilih @pennsif.witness di Link berikut : https://steemlogin.com/sign/account-witness-vote?witness=pennsif.witness&approve=1