Mencari Stylish yang Sesuai; LGS Hair Cut

ayijufridar (75)🆙Delegator ⭐⭐ [500sp]| Club5050in Steem SEA • 3 days ago (edited)

Bersiap digunting.

Masih ingat Andrey Arshavin? Dia adalah bintang sepak bola asal Rusia yang pernah bermain di Liga Premeir, Arsenal. Ketika pindah ke London pada 2009 silam, Andrey merasa tidak cocok dengan model potongan rambut tukang cukur di London (masak iya, sih?).

Dari beberapa hair stylish yang ia coba, mereka gagal menggunting sesuai dengan selera Andrey.

Akhirnya, penyerang klub Arsenal tersebut memanggil hair stylish dari Moscow, Daniel Volkov, yang ia bayar untuk terbang ke London dan menggunting rambutnya. Berapa biaya perjalanan, akomodasi, konsumsi, dan biaya gunting rambut yang harus dikeluarkan Andrey?

Stylish itu sampai berkomentar; “Dia (Andrey) sangat sibuk dan tak ada waktu untuk datang ke St Peterburg untuk layanan saya. Tapi terbang dari Moscow ke London untuk menggunting rambut adalah pengalaman luar biasa.”

LGS Hair di Jalan Kenari, Kutablang, Lhokseumawe.

Bagi yang memiliki hair stylish tetap dan merasa nyaman, tentu memahami sikap Andrey tersebut. Saya juga mengalami meski bukan seorang bintang dan bukan orang kaya.

Sejak 2003, saya sudah gunting rambut di Kak Bernard dan merasa nyaman. Kak Bernard sangat paham model rambut saya, bentuk kepala saya, dan gaya saya. Pernah beberapa kali saya gunting di luar karena selalu berpergian ke beberapa kota di Indonesia. Terkadang, saya merasa cocok dengan hair stylish tersebut, tapi ada juga yang tidak.

Ketika model rambutnya tidak sesuai selera, saya seolah berjalan saja menjadi salah dan lucu. Itu bukan saya. Tukang cukur itu bukan saja menggunting tidak sesuai selera saya, tetapi juga merusak pola yang sudah ada. Mungkin pengalaman seperti itu sering dialami orang lain.

Banyak antrean di luar menunjukkan kualitas stylish.

Meski sudah menjelaskan dengan detail sehingga terkesan cerewet, banyak juga tukang cukur yang tidak melakukan apa yang saya minta. Mereka mencukur sesuai dengan selera mereka sendiri.

Padahal, saya hampir tidak pernah mengganti model rambut. Sejak dulu, modelnya begitu-begitu saja karena saya bias menyisir rambut dengan jemari dan tidak masalah dengan bagian atas yang acak-acakan. Bagian belakang tidak perlu terlalu rapi.

Rambut saya yang belakang agak tipis mengikuti usia dan bentuk kepala yang unik, membuat tidak semua tukang cukur mampu menggunting dengan bagus.

Sejak Kak Bernard meninggalkan Lhokseumawe pada awal 2025, saya berganti-ganti tukang cukur dan belum mememukan yang cocok. Sampai akhirnya, seorang kawan menyebutkan nama Jadok yang kini mangkal di LGS Hair Cut di Jalan Kenari, Kutablang, Lhokseumawe.

Suasana di dalam, harusnya langsung disapu setelah setelah biar lebih bersih.

Menurut kawan itu, Jadok pernah berguru dengan Kak Bernard sehingga gaya gunting rambutnya hamper mirip. Akhirnya saya ke sana dan hanya ingin ditangani Jadok.

Saya merasa cocok dan berharap Jadok tidak ikut-ikutan Kak Bernard pindah dari Lhokseumawe, hehehehe…

Tentu saja, tidak hanya Jadok di LGS Hair Cut. Banyak hair stylish lain yang bisa menjadi pilihan. Bahkan, ada pengunjung lain yang merasa nyaman dengan stylish langganannya. Begitulah…

Malam itu, Rabu 20 Agustus 2025, saya pergi dengan Bang Atha, anak nomor tiga. Dia pun ingin digunting meski baru saja gunting rambut sekitar tiga minggu lalu. Untuk kami berdua, hanya membayar Rp80 ribu atau sekitar 36 #steem. Semoga dari postingan ini saya bisa mendapatkan payout bersih minimal 36 #steem.

LGS Hair Cut buka mulai pukuk 10.00 dan bisa tutup sampai pukul 23.00 kalau sedang banyak pelanggan. Salah satu masalah kalau gunting di sana adalah tempat parkirnya yang sempit. Disarankan naik motor saja daripada membawa mobil yang bisa menyebabkan kemacetan di Jalan Kenari.[]

Bang Atha, paling kiri, ikut-ikutan minta digunting.