"Aku Tidak Takut" Menggema di Bukittinggi: Irfan Maulana dari Aceh Wakili Semangat Kreatif dalam Dialog Kota Kreatif 2025
Bukittinggi, Sumatera Barat – Rumah Dinas Wali Kota Bukittinggi akan menjadi saksi pertemuan inspiratif para pegiat kreatif dari berbagai penjuru Nusantara dalam acara “Dialog Kota Kreatif: Diskusi Bersama Antar Jejaring Kreatif” yang digelar pada Senin, 4 Agustus 2025, pukul 09.00–12.00 WIB.
Acara ini juga akan dibuka secara resmi oleh H. Ramlan Nurmatias, SH, Wali Kota Bukittinggi, yang didampingi oleh Benny Saputra, Ketua Bukittinggi Creative Network, sebagai tuan rumah dari pertemuan ini. Forum ini menjadi ruang penting untuk berbagi gagasan, pengalaman, dan kerja kolaboratif antar komunitas kreatif dari berbagai daerah Indonesia.
Salah satu sorotan utama dalam diskusi ini adalah partisipasi dari Irfan Maulana Dolesa, pemuda asal Pidie Jaya, Aceh, perwakilan dari Komunitas Kanot Bu. Dalam sesi dialognya yang berjudul "Aku Tidak Takut", Irfan menyuarakan keberanian dan keyakinan dalam menghadapi tantangan sebagai pelaku kreatif di daerah. Irfan dikenal di komunitasnya sebagai sosok yang aktif dalam kegiatan seni, khususnya dalam membaca puisi dan menulis, dan memiliki latar belakang kuat sebagai putra daerah dari Gampong Mns. Jurong Teupin Pukat, Kecamatan Meurah Dua.
Peserta Jejaring Kreatif dari Seluruh Indonesia
Selain Irfan, hadir pula para perwakilan jejaring kreatif dari berbagai wilayah Indonesia yang turut memperkaya diskusi dengan pengalaman dan pendekatan khas daerah masing-masing:
Olyvia Jasso dari Maluku Creative Forum
Rendra Manaba dari Sutra Creative Forum
Alexander Frearick Sumilat dari Jakarta Utara Krati
Trino Junadi, Sekretaris Deputi dari BIOON Pontianak
Zandri Aldrin Dimitur Jeparing dari IOCN Tamate
Mukapi Solihin dari Semango Tanggang
Wildan Ghory Fawwaz dari Tangsel Creative Foundation
Hilmi Fabeta, Direktur Organisasi ICCN Tangerang Selatan
Dimas Herdy Jnjaning Kotekeil dari Semarang Serasi
Menyatukan Visi, Menguatkan Kolaborasi
Wali Kota Bukittinggi menekankan pentingnya peran sektor kreatif dalam membangun identitas dan ekonomi daerah. “Bukittinggi sebagai kota sejarah harus tumbuh dengan semangat inovatif. Kita ingin menjadi jembatan antar pelaku kreatif dari Sabang sampai Merauke,” ujar Ramlan Nurmatias.
Sementara itu, Benny Saputra menambahkan bahwa Bukittinggi Creative Network terus mendorong kota ini menjadi simpul jejaring kreatif nasional. “Dialog ini bukan hanya temu gagasan, tapi juga awal dari banyak kolaborasi nyata lintas daerah,” tuturnya.
Diskusi sarat semangat kolaboratif. Para peserta saling bertukar cerita, strategi bertahan di tengah tantangan industri kreatif, serta potensi sinergi lintas komunitas, termasuk rencana program lintas wilayah untuk tahun mendatang.
Acara akan ada penampilan seni dari beberapa peserta, serta sesi jejaring informal yang membuka ruang lebih luas untuk kerja sama lintas provinsi. Bagi Irfan Maulana, keikutsertaannya bukan sekadar representasi dari Aceh, melainkan sebuah komitmen untuk terus membawa suara dan semangat kreativitas anak muda dari daerah ke panggung nasional.
“Lewat puisi, saya berbicara tentang keberanian. Tentang kami yang tak akan menyerah menciptakan perubahan,” ujar Irfan penuh keyakinan.
Dengan semangat “Aku Tidak Takut”, generasi kreatif Indonesia terus melangkah, mengubah tantangan menjadi peluang, dan menjaga nyala api kolaborasi dari Bukittinggi ke seluruh Nusantara.
Editor :CM Cek Mad