Bukan Goyang Duo Krone, Ini 'Goyang Anggaran' yang Bikin Netizen Geram: Aksi Joget Anggota DPR Jadi Sorotan
(Gambar/Foto: Screenshot video anggota DPR sedang berjoget dengan latar ruangan yang mewah)
– Sebuah video yang memperlihatkan sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) sedang asyik berjoget ria di sebuah acara menjadi viral di berbagai platform media sosial. Alih-alih mendapat pujian, aksi para wakil rakyat tersebut justru memantik gelombang kritik tajam dari netizen yang menilai mereka tidak peka terhadap situasi bangsa yang sedang menghadapi berbagai tantangan ekonomi dan sosial.
Video berdurasi pendek itu, yang diduga diambil dalam acara internal atau resepsi non-formal, menunjukkan beberapa anggota DPR dengan pakaian casual tampak riang menari mengikuti irama musik. Video tersebut dengan cepat menyebar di Twitter, TikTok, dan Instagram, dibagikan ribuan kali dan membanjiri kolom komentar dengan berbagai tanggapan.
Reaksi Netizen: Kritik Tajam dan Satir Pedas
Reaksi warganet di media sosial sangat beragam, namun didominasi oleh nada kritik dan sinisme. Banyak komentar yang mempertanyakan produktivitas dan prioritas para anggota dewan.
"Di saat rakyat sibuk cari cara buat bayar PLN dan beli minyak goreng, para wakil rakyat malah sibuk joget-joget. Ini kerjaannya kapan?" tulis seorang netizen di Twitter dengan akun @BudiPeduliRakyat, yang mendapatkan banyak sekali likes dan retweet.
Komentar lain bernada satire, "Ini mungkin lagi latihan 'Goyang Anggaran' untuk tahun depan. Lebih rumit dari gaya drakor, butuh kelenturan ekstra." Ada juga yang membandingkan dengan beban kerja masyarakat, "Kami kerja 9 jam sehari dapatnya pas-pasan, mereka joget 5 menit dapat tunjangan puluhan juta. Adil memangnya?"
Beberapa tagar pun trending, seperti #DPRJogetJoget dan #PrioritasDPR, yang diisi dengan cuitan bernada protes.
Sorotan pada Masalah yang Lebih Substansial
Di balik komentar-komentar yang bernada sindiran, tersimpan kritik substansial dari para pengamat dan masyarakat. Isu utama yang mengemuka adalah persepsi ketidaksesuaian antara tingkah laku anggota dewan dengan keadaan rakyatnya. Di tengah isu kenaikan harga kebutuhan pokok, daya beli yang melemah, serta berbagai masalah kebijakan yang belum tuntas, aksi "joget" tersebut dinilai sebagai bentuk ketidakpedulian (insensitivity).
“Ini bukan persoalan mereka tidak boleh bersenang-senang atau berekreasi. Setiap orang punya hak untuk itu. Namun, sebagai public figure dan wakil rakyat yang digaji dari uang negara, ada etika dan sensitivitas yang harus dijaga,
“Memposting momen seperti itu di media sosial, di mana semua orang bisa melihat, adalah sebuah blunder komunikasi. Itu menciptakan narasi bahwa mereka hidup di dunia yang berbeda, jauh dari realitas kesulitan yang dihadapi konstituennya. Yang disorot bukan jogetnya, tapi masalah timing dan empati,” tambahnya.
Tanggapan dari Anggota DPR yang Terlibat
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pimpinan DPR.
Pelajaran bagi Publik Figur di Era Digital
Peristiwa ini kembali mengingatkan betapa media sosial adalah pedang bermata dua bagi para politisi dan public figure. Sebuah momen yang bagi mereka mungkin biasa dan tidak bermaksud, dapat dengan mudah dibingkai ulang dan dipersepsikan secara negatif oleh publik.
Viralnya video joget anggota DPR ini bukan tentang larangan untuk bersantai, melainkan sebuah pelajaran penting tentang kesadaran konteks dan empati digital. Di era di mana kepercayaan publik terhadap institusi politik perlu dibangun, setiap tindakan yang dapat dipersepsikan sebagai arogansi atau ketidakpedulian berpotensi merusak citra dan, yang lebih penting, merusak hubungan kepercayaan antara wakil dan yang diwakili.
Editor: CM Cek Mad