Dari Laut ke Ladang: Kisah Hijrah Tgk. Khalid, Mantan Imam yang Ubah Lahan Belukar Menjadi Surga Agro di Dayah Baro

in Steem SEA16 days ago (edited)

IMG_20250920_130817_031.jpg

DELIMA PIDIE – Pengalaman terindah kami pada memenuhi undangan Maulid Nabi di Gampong Dayah Baro, Kecamatan Delima, Pidie. Pada Sabtu, 20 September 2025, kediaman Tgk. Khalid—mantan Imam Gampong Mns. Jurong Teupin Pukat, Kecamatan Meurah Dua, Pidie Jaya—yang kini menetap di gampong istrinya, Namun, kehangatan acara itu hanyalah pembuka dari sebuah pengalaman yang jauh lebih mengesankan: menyelami langsung hasil dari sebuah perjalanan hijrah yang menginspirasi.

Usai menyantap hidangan yang penuh barakah, Tgk. Khalid, dengan senyum tulus, mengajak kami untuk menyinggahi sebuah "mahakarya"-nya. Hanya berjarak tidak jauh dari rumah, sebuah transformasi ajaib terbentang. Lahan yang dahulu mungkin hanya dianggap semak belukar, kini telah menjelma menjadi oasis hijau yang tertata apik, sebuah kebun surga yang memancarkan kedamaian dan kesuburan.

Dari Rimbunnya Belukar Menuju Hijaunya Kebun Wisata

Sesampainya di kebun, kami disambut oleh hamparan hijau nan menyegarkan. Aneka tanaman muda tumbuh subur membentuk mozaik kehidupan. Ada bayam yang daunnya hijau pekat menandakan kesuburan tanah, sawi yang segar, diselingi tunas-tunas muda aneka buah yang menjanjikan manisnya hasil bumi di masa depan. Setiap sudut kebun bercerita tentang dedikasi dan perawatan yang penuh kasih.

“Ini adalah salah satu cara kami untuk berbagi kebahagiaan yang sederhana. Selain untuk keperluan dapur sendiri, kami berharap kebun kecil ini bisa menjadi tempat meraih rezeki dan siapa pun yang datang merasa nyaman dan jiwa menjadi rileks, layaknya kebun wisata,” ujar Tgk. Khalid, dengan penuh kerendahan hati memandu kami menyusuri petak-petak tanamannya.

Suasana yang awalnya khidmat berubah menjadi ceria dan penuh keakraban. Puncak kebahagiaan itu terjadi ketika Tgk. Khalid mengizinkan kami untuk menjadi petani sejenak—memetik sendiri sayuran pilihan mereka langsung dari akarnya.

Dengan tangan sendiri, kami dengan cermat memilih dan memetik bayam, dan beragam sayuran lain yang terlihat paling segar. Aktivitas yang sederhana ini terasa sangat istimewa; tidak hanya memberikan pengalaman seru dan edukatif, tetapi juga memberikan buah tangan yang sangat organik dan penuh makna untuk dibawa pulang.

Sebuah Perjalanan Hijrah yang Menginspirasi

Kekaguman tersebut diungkapkan oleh Cut Lidan, mantan Keuchik Mns. Jurong Teupin Pukat. Juga Imum Mukim Kuta Simpang Meurah Dua bapak Zubir ditemani beberapa rekan termasuk penulis “Ini sungguh luar biasa. Acara maulid kali ini menjadi semakin berkesan dan tidak terlupakan. Kami tidak hanya mendapat hidangan lahap untuk jasmani, dan buah tangan yang segar langsung dari kebun. Semoga perjuangan dan kesuksesan Tgk. Khalid bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk membuka lahan dan mencipta tempat yang bermanfaat serta indah seperti ini.”

Kisah di balik kebun ini pun menambah kekaguman tersebut. Tgk. Khalid, seorang ayah dari tiga anak, bukan hanya melakukan hijrah tempat tinggal dari Meurah Dua, Pidie Jaya, ke Delima, Pidie. Lebih dari itu, ia melakukan hijrah profesi yang sangat berani. Dari seorang pelaut yang mengarungi lautan lepas, dengan ketekunan dan kerja keras, ia “membalik telapak tangan” menjadi seorang petani kebun yang baru mulai menuju kesuksesan.

Hijrahnya dari gelombang laut yang ganas menuju kemakmuran tanah yang teduh adalah simbol dari ketangguhan dan semangat untuk memulai hidup baru. Ia membuktikan bahwa kesuksesan bisa ditumbuhkan di mana pun, asalkan ada kemauan untuk belajar, bekerja keras, dan merawat. Namun ilmu Syari'ah yang didapat dari mudanya dalam Bilik Dayah Seulimum akan dikembangkan di kebun yang luas tersebut dengan dibuatnya Balai Pengajian.

Beberapa pengalaman Tgk. Khalid sebelum Hijrah yaitu sebagai Pimpinan Balai Pengajian Rahmatul Aula Desa Mns. Jurong Teupin Pukat,dan Guru Diniah di SMP Negeri di Lueng Putu serta Guru Diniah SDN Beuracan, juga ketua Badan Harta Agama(BHA) di Mns Jurong.
"Itu semua menjadi kenangan saya di Pidie Jaya", Papar Tgk. Khalid pada Cek Mad dari media ini.

Kami juga sempat shalat Dhuhur dengan diimami Tgk. Khalid, Kami pulang tidak hanya membawa oleh-oleh sayuran segar dalam tas, tetapi juga membawa pulang oleh-oleh motivasi dan kisah inspirasi dalam hati—tentang seorang mantan imam dan mantan pelaut yang telah berhasil menciptakan surga hijaunya sendiri dan dengan ikhlas membagikan kebahagiaannya kepada orang lain.

Editor : CM Cek Mad

Screenshot_20250920-221523.jpg

Screenshot_20250920-221530.jpg

Screenshot_20250920-221548.jpg

Screenshot_20250920-221630.jpg

Screenshot_20250920-221653.jpg

Screenshot_20250920-221740.jpg

Screenshot_20250920-221752.jpg

Screenshot_20250920-221801.jpg

Screenshot_20250920-221808.jpg

Screenshot_20250920-221829.jpg

IMG_20250920_122935_218.jpg

IMG_20250920_122858_511.jpg

IMG_20250920_131752_213.jpg

IMG_20250920_130431_956.jpg