The Diary Game Sabtu, 19 April 2025 : Cuci Motor dan aktivitas ringan di lingkungan rumah

in Steem SEA4 months ago

1000041786.jpgFoto saya saat masih berada do Doorsmeer

Pagi Sabtu saya di rumah terbangun tidur dengan sedikit gelisah beberapa aktivitas yang tak sempat aku datang dan menyelesaikannya karena Bangun ku pagi ini memang benar-benar telat salah satu penyebab karena bergadang. Kemudian aku tetap bangun seperti biasa dan Stay di rumah sekitar 2 jam sebelum siang dengan beberapa aktivitas ringan yang saya lakukan seperti hari-hari libur biasanya. Rasa ngantuk mulai hilang saat aku terbangun pagi tersebut, melihat jam di dinding telah berada pada pukul 10.00 pagi di mana Saya melewati udara yang segar dengan keadaan mata yang tertutup di kamar. Tentunya saat saya telah terbangun matahari sudah mulai cerah dan kesegaran pun mulai hilang hanya pengap dan panas yang mulai membsekitarhawa di sekitar. Setelah meninggalkan kamar saya beranjak ke kamar mandi untuk mandi dan membersihkan badan serta mencuci beberapa Pakaian kotor agar tidak terlalu banyak tertumpuk dalam ember, tak lama setelah selesai saya pun menjemur di bawah terik matahari yang berada dalam ruangan sebelah yang tanpa atap karena belum selesai di bangun.

Setelah menggunakan pakaian saya membuka handphone melihat notifikasi baru dan pesan-pesan yang masuk di media sosial ku yang belum terbalas baik di WhatsApp Instagram dan Platform Steemit. Dengan handphone saya menggunakan waktu sekitar 40 menit, saat itu saya juga memutuskan pikiran tentang lamaran kurator bulan depan yang sudah diajak oleh rekan steemit dari negara yang berbeda, postingan STMIK memang belum saya tulis satupun untuk hari ini dan Rencanaku ingin menunda untuk membuat nanti sore karena suasana saat itu juga sudah mulai siang.

1000041726.jpgSuasana di jalan Bate Timoh Tambon Baroh saat pulang dari Masjid

Suasana di dapur serasa padat dan keluargaku di rumah sibuk dengan kegiatannya sendiri seperti Ibuku yang sibuk memasak dan adik yang sibuk dengan permainannya, demi kenyamanan dan kelezatan ibadah saya pun memutuskan untuk menunaikan salat zuhur di masjid bujang saling yang ada di pusat kota Dewantara. Dengan kendaraan roda dua Saya berangkat ke masjid sendirian melewati jalan pintas agar lebih dekat.

Selesai salat di masjid saya pulang dengan jiwa yang semangat dan hati yang tenang tanpa memikirkan sesuatu di jalan, tiba-tiba saat perjalananku hendak tiba ke rumah saya melihat penjual gorengan di pinggir jalan membuat saya tertarik dan ingin membelinya untuk menyantap di rumah. Pertama kali singgah Niatku hanya membeli 5.000 saja cukup untuk snack, namun entah kenapa saya merasa kurang sehingga mengatakan pada penjual untuk menambahkan 5000 lagi hingga menjadi 10.000 gorengan tersebut.
1000041728.jpgSinggah di pinggir jalan untuk membeli gorengan

Pulang ke rumah saya membawa pulang gorengan saat keluargaku sedang sibuk dengan aktivitasnya, Ibuku sedang membakar ikan di halaman rumah, adik yang tadinya sibuk bermain game kini aku lihat mulai membantu ibu membakar ikan. Suasana di dapur masih penuh dengan pekerjaan ibu yang belum selesai lalu saya diperintahkan oleh ibu untuk membantunya dalam menyelesaikan ikan bakar bersama adik, bumbunya belum terbuat dan salah satunya adalah kecap yang masih belum tersedia di rumah oleh karena itu saya meminta Afdal untuk membeli kecap setelah memberikan uang padanya.
1000041729.jpgIkan bakar, terlihat hampir hitam karena luba di balik

Setelah makan siang bersama saya istirahat di rumah sambil bermain handphone tapi tak lama, karena ada celana yang belum saya ambil di sebuah warung jahitan yang saya bawa kemarin untuk dikecilkan pinggang dan bagian kaki. Jadi sebelum larut sore saya sudah mulai pergi ke tempat jahitan tersebut yang berada di sebelah Meunasah Tambon Baroh. Sayangnya saat tiba di sana ternyata yang diperkecil hanya bagian kaki sedangkan Pinggang masih lebar seperti dahulu, lalu saya tidak jadi mengambil saat itu karena pinggang belum diperkecil Seperti yang saya beritahu kemarin dan akhirnya celana pun tertunda di tempat jahit tersebut untuk sementara lagi. Saya kembali ke rumah melihat kendaraan Scoopy yang menjadi salah satu andalan saya baik pergi ke masjid ataupun kemanapun, kini mulai kotor hingga membuatku merasa tak nyaman untuk segera cuci dan ibu juga telah mengingatkan saya untuk mencuci motor.

1000041783.jpgSepedan Motor selesai di cuci

Jadi setelah habis Ashar saya pergi ke Doorsmer yang berada di dusun 3 desa Tambon Baroh, Sepeda Motorku dicuci oleh Fahrul yaitu saudaraku sendiri yang masih stay bekerja di doorsmeer tersebut. Jadi aku langsung memberikan sepeda motor padanya untuk dicuci. Setelah itu aku membantunya dalam menyelesaikan mobil yang ia cuci yang belum selesai dibersihkan setelah proses pencucian hingga memasuki proses pengelapan.

Setelah selesai di dosmir jam sudah berada pada pukul 17.30 sore. Pulang ke rumah saya melihat dua pohon pepaya di halaman rumah yang sudah mulai besar dan tinggi hingga membuat kekhawatiran akan patah ataupun jatuh ke atap rumah tetangga karena ruang yang diduduki pohon begitu sempit dikelilingi rumah-rumah tetangga termasuk rumah saya. Untuk penebangan pohon pepaya ini saya juga harus melepaskan tali terpal rumah terlebih dahulu agar pohon pepaya dapat dijatuhkan ke arah halaman rumah dan memastikan aman dari atap-atap rumah yang dekat dengan sekelilingnya.
1000041802.jpgMenebang Pohon pepaya yang sudah besar di halaman rumah

Pohon pepaya setelah ditebang jatuh ke tanah, bagian pucuknya dan bunga-bunga saya petik dan menyimpan ke dalam rumah untuk dijadikan sayur atau masakan dan tidak mubazir. Proses penebangan pohon selesai saat matahari hendak tenggelam di bagian barat, saya beristirahat sambil bersiap-siap untuk mandi karena suasana sudah mulai memasuki magrib.

Mungkin inilah cerita dan tulisan yang dapat saya bagikan dari perjalanan hidupku pada hari Sabtu yang lalu. Terima kasih buat teman-teman semua yang sudah bersinggah membaca tulisan saya semoga hari-hari kita semua lebih menyenangkan dalam berbagai langkah kehidupan.

Salam @cymolan