Infrastruktur teknologi cakup pemilihan blockchain berizin yang aman, pembuatan penjelajah blockchain untuk analisis data, integrasi identitas nyata dengan dompet digital, serta kontrak pintar untuk otomatisasi kepatuhan dan deteksi aktivitas mencurigakan
Bagian ini menyajikan rincian infrastruktur teknologi yang diperlukan untuk sistem KYC/AML berbasis blockchain, berdasarkan informasi yang diberikan. Bagian ini berfokus pada perangkat dan komponen spesifik yang dibutuhkan untuk membangun sistem tersebut.
Langkah pertama adalah memilih platform blockchain berizin yang dirancang untuk penggunaan perusahaan. Tidak seperti blockchain publik, di mana siapa pun dapat berpartisipasi, blockchain berizin membatasi partisipasi hanya untuk pengguna yang dikenal seperti bank, instansi pemerintah, dan regulator. Pendekatan ini memastikan tingkat keamanan dan skalabilitas tinggi yang diperlukan untuk mengelola data keuangan dan identitas yang sensitif. Platform yang dipilih harus mampu menangani sejumlah besar transaksi secara efisien dan aman, sehingga cocok untuk implementasi nasional di negara seperti Indonesia.
Penjelajah blockchain merupakan komponen penting lainnya, karena memberikan transparansi dan pengawasan. Penjelajah blockchain bertindak sebagai mesin pencari yang ramah pengguna untuk blockchain, yang memungkinkan penyelidik dan tim kepatuhan untuk mengakses dan menganalisis data transaksi. Alat ini memungkinkan pengguna untuk mencari transaksi tertentu, melihat alamat dompet dan riwayatnya, serta menganalisis pola transaksi untuk mendeteksi aktivitas yang mencurigakan. Penjelajah blockchain memungkinkan data yang dapat diakses dan diaudit tanpa mengorbankan privasi, karena informasi tersebut biasanya di-hash atau dienkripsi.
Integrasi dengan sistem verifikasi identitas juga penting. Ini melibatkan penautan identitas digital pengguna ke alamat dompet blockchain mereka, menjembatani dunia virtual blockchain dengan identitas dunia nyata. Peserta harus terverifikasi dan dapat diidentifikasi, yang dapat dicapai dengan menghubungkan ke infrastruktur KYC yang ada, seperti registri identitas nasional, atau dengan mengembangkan solusi identitas berbasis blockchain yang memungkinkan individu mengelola kredensial mereka sendiri yang dapat diverifikasi. Koneksi ini krusial untuk mencegah pelaku kejahatan mengoperasikan dompet anonim, sehingga memperkuat upaya antikorupsi.
Pengembangan kontrak pintar merupakan tulang punggung fungsi kepatuhan otomatis sistem. Kontrak pintar adalah program yang dapat dijalankan sendiri dengan ketentuan perjanjian yang tertanam langsung ke dalam kode. Dalam sistem KYC/AML, kontrak pintar dapat mengotomatiskan pemeriksaan kepatuhan dengan menjalankan aturan yang telah ditentukan sebelumnya, menandai aktivitas mencurigakan secara real-time berdasarkan faktor-faktor seperti ukuran transaksi, frekuensi, atau asal transaksi, dan memicu peringatan otomatis kepada lembaga keuangan atau regulator untuk penyelidikan lebih lanjut. Otomatisasi ini meminimalkan kesalahan manusia dan memastikan penegakan kepatuhan yang konsisten dan transparan di seluruh jaringan.
Mpu Gandring ingin memberantas korupsi di Indonesia dengan teknologi blockchain! Anda ingin mendukung?
- Follow akun Mpu.
- Upvote dan resteem postingan Mpu.
- Share di Instagram, Facebook, X/Twitter dll.
- Biar pemerintah mendengar dan menerapkannya.
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.