Bertemu Teman Lama dan Para Mantan di Pesta
Tamu undangan bersama Linto dan Dara Baro
Seperti cerita sebelumnya. Kali ini, Fauzi Maulana kembali melemparkan undangan. Menghadiri pesta perwakinannya di kawasan Lamlagang, Banda Aceh. Ayahnya Iskandar Mahmud juga mengirim undangan yang sama. Kedunya memberi apresiasi kepada kita. Sebuah kehormatan.
Karena itu, saya tidak mengatakan tidak. Insya Allah sudah pasti hadir pada acara tersebut. Nyatanya, keadaan memang cukup mendukung saya untuk menghadiri pesta tersebut. Saya pun datang menjelang pukul 12 siang. Sudah ramai tamu undangan serta rombongan dara baro.
Kali ini, acaranya memang preh dara baro. Karena pesta berada di kawasan perkampungan yang padat, maka sejumlah ruas jalan terpaksa ditutup sementara. Saya yang bisanya mengambil jalan tikus, kali ini harus mengambil jalan lain.
Sudah lazim di acara yang ramai mendatangkan orang, interaksi satu sama lain sudah pasti insten. Bertemu teman lama, orang se kampung, kerabat jauh, kerabat dekat, hingga ada yang bertemu mantan. Bisa mantan anggota dewan, mantan kepala dinas, mantan politisi, hingga mantan suami atau istri.
Kali ini saya banyak bertemu mantan. Tapi bukan mantan pacar. Namun mantan ketua. Namanya Mahdi Andela. Sejak saya mengenalnya beberapa tahun belakangan, saya selalu menduga, Andela itu nama penanya. Pasalnya, dia seorang penulis berita. Saya tidak berani menyebutnya sebagai jurnalis.
Sebab, dia masih tercatat sebagai karyawan di Pemerintahan Kota Banda Aceh. Bahkan dia pernah menjadi sosok penting di Balai Kota, terutama di bidang kehumasan. Itu cerita sembilan tahun lalu. Kita, semua sudah berganti. Kabarnya, dia pun beberapa tahun lagi akan pensiun dari amtenar alias pegawai negeri.
Ketika pertama kali jumpa sekitar 15 tahun lalu, saya tidak pernah menyangka kalau dia seorang pegawai negeri. Saya pikir dari murni wartawan yang bertugas seperti biasa. Karena, setiap jumpa saya tidak pernah melihat dia mengenakan seragam. Baru setelah kenal, akhirnya saya bisa melihat dia dalam balutan seragam yang incar ribuan orang.
Bersama karyawan DPRK Banda Aceh
Saya pun kesan baik dengan dia. Orangnya sangat cepat akrab. Tapi, di sisi lain, dia juga tercatat pernah menjadi ketua di banyak tempat. Maksudnya dibanyak organisasi. Ada di KNPI, RAPI, NU serta beberapa organisasi lain. Rata-rata jabatannya memang ketua. Ada yang ketua bidang pengkaderan, kedua bidang informasi dan lainnya.
Makanya, sejak awal tadi saya mengatakan dia mantan. Mantan ketua, tapi belum ketuaan. hehehe. Selain Mahdi, saya juga bertemu Marlina. Dia juga seorang pegawai negeri. Tugasnya di DPRK Banda Aceh. Dia bersama rombongan ikut memberi ucapan selamat kepada Fauzi Maulana.
Ayah linto baro, Iskandar Mahmud, tercatat sebagai anggota DPRK Banda Aceh dari Fraksi Golkar. Makanya, di sini banyak hadir pejabat Pemko Banda Aceh, kepala dinas, anggota dewan hingga politisi lintas partai.
Seperti cerita di awal tadi, di keramaian ini selalu saja muncul memorial. Tentang kawan lama, cerita lama hingga para mantan. Alhamdulillah bersyukur mereka masih sehat.
Usai bercengkrama dengan para mantan, saya pun ikut foto sejenak dengan pengantin yang sedang berbahagia. Karena saya sendirian, akhirnya bergabung dengan rombongan karyawan kantor dewan. Mahdi yang sebelumnya ingin bergabung, sudah melimpir entah kemana.
Terima kasih sudah membaca postingan saya.

Salam
Munaa
Thank you for sharing on steem! I'm witness fuli, and I've given you a free upvote. If you'd like to support me, please consider voting at https://steemitwallet.com/~witnesses 🌟