Resimen Wanita Pengawal Istana

in Steem SEA18 days ago
Senin, 15 September 2025
Hai Sahabat Stemian. Selamat Malam dan selamat beristirahat. Semoga malam ini menyenangkan dan tidur dengan nyenyak.

1000728760.jpgGambar buku yang menjadi sumber cerita

Wanita Aceh pada dasarnya adalah pejuang-pejuang tangguh. Baik dalam menata kehidupan dalam berumah tangga maupun sebagai publik figur. Dari zaman Nenek Moyang dahulu dunia mengakui ketangguhan wanita Aceh.

Contoh lainnya peranan wanita Aceh dalam militer adalah Resimen Wanita Pengawal Istana. Dalam masa pemerintahan Sultan Muda Ali Riwayat Syah IV 1011-1015 H (1604-1607 M ) dibentuklah Resimen Pengawah Istana ( Suke Kaway Istana ) yang terdiri dari prajurit Wanita Di Pai Inong dibawah pimpinan dua pahlawan wanita Laksamana Meurah Ganti dan Laksamana Muda Cut Meurah Inseuen. Kedua Pahlawan wanita inilah yang telah berjasa membebaskan dan menyelamatkan jiwa Iskandar Muda. Sultan Aceh yang tersohor dati penjara tahanan Sultan Muda Alaidin Riwayat Syah IV.

Dalam perjalanan sejarah Kerajaan Aceh Darusalam, banyak sekali tokoh wanita yang memegang peranan penting dalam pemerintahan militer dan lembaga-lembaga negara sebagai, sebagai akibat logis dari ketentuan Qanun Meukuta Alam yang mengatur kedudukan wanita. Akan terlalu banyak untuk menyebut tokoh-tokoh wanita Aceh yang menjadi pemimpin Negara ulang baik sebagai Kepala Negara, Kepala Pemerintahan Daerah Sendiri Otonom (Zeljbestuurder). Panglima Perang dan lain-lainnya.

Sebagai Kepala Negara wanita. Terkenallah nama-nama Ratu Nihrasiyah Rawa Khadiyu, Sri Ratu Tajul Alam, Safiatussin Johan Berdaulat, Sri Ratu Nurul Alam Nagiaruddin, Sri Ram Kamalat Syah dan banyak yang lainnya.

sumber : Buku Aceh Dalam Perang Mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan 1945-1949.
Pengarang: Tgk AK Jakobi

Hormat saya

@sumarni123