The Diary Game (Selasa, 12 Agustus 2025) Memanen Sawit
سَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Hai sobat steemian semuanya dimanapun anda berada, bagaimana kabar anda hari ini? semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT, Aamiin. Hari ini saya kembali membagikan aktivitas sehari-hari dalam The Diary Game.
Suasana pagi hari terasa sangat ramai karena pelajar dari berbagai tingkatan sekolah lanjutan tingkat pertama berbondong-bondong berjalan kaki menuju ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Nisam untuk bermacam-macam pertandingan olah raga dan perlombaan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80. Tampak pada gambar yang sempat saya abadikan dengan kamera smartphone pelajar dari Maddrasah Tsanawiyah Swasta Yayasan Nasrul Yatama Kecamatan Nisam sedang berjalan beriringan secara tertib berkumpul di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Nisam bersama dengan sekolah lainnya yang setingkat untuk menyemarakkan hari kemerdekaan.
Sejak dari saya sekolah dulu, Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Nisam merupakan tempat diadakannya macam-macam pertandingan olah raga menyambut hari kemerdekaan karena letaknya berada di pusat kecamatan. Selain itu sekolah tersebut tersedia sarana olah raga yang mendukung. Saya bisa mengatakan demikian karena saya bersekolah di sekolah tersebut pada waktu itu. Melihat pelajar yang sangat semarak pada pagi hari ini membuat saya teringat kembali zaman masih sekolah dulu karena menjadi kebanggaan teman-teman ketika bertanding dengan sekolah yang lain. Saat itu saya menjadi bintang dalam pertandingan sepak bola dan bola volly.
Kegiatan utama saya pada hari ini selain beraktivitas rutin di warung usaha fotocopy dan penjualan alat-alat tulis adalah hendak memanen sawit bersama Muhallim di kebun milik saya di Desa Paloh Mampree. Saat saya sedang menunaikan ibadah sholat Zuhur sekaligus makan siang, saudara Muhallim berangkat terlebih dulu ke kebun tanpa menunggu saya. Sebelum berangkat ke kebun, Muhallim menitip pesan pada istri saya supaya saya membeli dan membawakan es teh ke kebun untuk diminum ketika sudah lelah bekerja memanen sawit. Saya tidak membuat perhitungan dengan membeli air minum tersebut, sebab Muhallim sangat gigih bekerja dan dikenal seorang yang jujur.
Saya nyaris tidak jadi berangkat ke kebun walau sudah mengenakan pakaian kerja, hal ini disebabkan oleh turunnya hujan yang sangat tiba-tiba. Padahal cuaca dalam keadaan cerah. Ternyata hujannya hanya turun benerapa saat saja, bahkan tidak sampai lima menit. Jadi saya bisa berangkat ke kebun untuk melihat muhallim memanen sawit sekaligus menemaninya supaya tidak disangka orang dia sedang sedang mencuri tandan sawit milik orang. Disamping itu supaya saya ada pergerakan anggota tubuh, saya membantu Muhallim memindahkan pelepah daun sawit dan menumpuknya pada beberapa tempat.
Saat saya tiba di kebun, Muhallim telah memetik berapa tandan sawit karena tidak sanggup menunggu saya yang datang kelamaan. Melihat tandan sawit dan pelepah daunnya yang berserakan, tanpa ada suruhan dari siapapun saya mengumpulkan tandan sawit pada beberapa titik supaya mudah dipungut ketika mobil pengangkut tiba sebentar lagi. Sayup-sayup dari kejauhan saya mendengar suara azan berkumandang. Lalu saya memanggil Muhallim agar berhenti sejenak menghormati suara azan sambil duduk beristirahat minum es teh yang saya bawakan tadi.
Kemudian kami melanjutkan kembali memetik tandan sawit yang telah matang supaya bisa cepat selesai dan tidak kemalaman di kebun. Hasil panen sawit pada kali ini mulai menurun sebab sedang memasuki masa trek. Namun begitu saya tetap bersyukur kepada Allah karena dengan hasil panen sawit yang saya dapatkan ini bisa membantu meringankan beban biaya pendidikan putra saya yang sedang menimba ilmu agama di Dayah Al-Madinatuddiniyah Babussalam Blang Bladeh Kabupaten Bireun. Semoga ini akan menjadi amal jariyah saya di akhirat kelak.
Setelah semua tandan sawit yang telah matang selesai dipetik oleh Muhallim, lalu saya memanggil mobil pengangkut untuk segera datang dan membawa sawit hasil panen ke gudang pengepul.
Proses panen sawit di kebun hingga diangkut ke gudang pengepul dengan menggunakan mobil khusus
Demikian cerita singkat saya dalam tajuk The Diary Game pada edisi kali ini. Terima kasih atas waktunya berkenan membaca tulisan saya ini dan memberi dukungan sebagai penyemangat bagi saya untuk selalu menghadirkan karya-karya yang lebih baik lagi.
Semua foto yang ditampilkan disini diambil dengan iPhone 12 Pro Max saya.
Salam hormat,
@yuswadinisam
About Me

Click here
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.