Kegiatan outdoor di hari Minggu

Hagoe's Village: May, 18th 2025
Alamak, Minggu lagi...🎶
Mo liburan tak jadi-jadi...🎶
Pergi ke pantai tidak sempat...🎶
Apalagi kalau ke Bali...🎶
Begitulah kira-kira isi hati dan kondisiku saat ini, yang di setiap hari liburnya selalu berada di rumah untuk membereskan kebun kami.
Saat ini, memang aku sedang fokus untuk mengerjakan kebun kami, setelah kondisi banjir sepertinya sudah "aman", pasca difungsikannya Waduk Krueng Keureutoe.
Lahan kebun di depan rumah kami lebih baik dipergunakan untuk bercocok tanam, dari pada jadi semak belukar dan sarang ular serta binatang melata lainnya.
Toh, bila tidak dipergunakan pun, kami harus membersihkan kebun tersebut. Sehingga, dengan bercocok tanam maka kebun akan bersih dan bisa menghasilkan sayur-sayuran untuk konsumsi harian kami.
Masalahnya adalah aku punya keterbatasan waktu untuk mengerjakannya, karena aku punya tugas pokok sebagai Pegawai Negeri Sipil dan juga mengurus hal lainnya sebagai kepala keluarga.
Sehingga, aku harus memanfaatkan hari libur yang ada untuk membereskan kebun, walaupun harus mengorbankan waktu untuk jalan-jalan bersama keluarga ku.
Di kebun
Di pagi ini, aku segera menuju kebun di seberang jalan rumah kami untuk mengerjakan sisa bedengan yang belum selesai.
Pada dasarnya, selain alasan di atas, aku juga membutuhkan aktivitas fisik seperti ini agar aku lebih bugar dan tidak jatuh ke "perangkap" yang sama, yaitu mengalami Frozen shoulder seperti dua kali sebelumnya, karena aku lebih banyak diam dan berkutat dengan handphone saja.
Orang buta saja tidak akan jatuh ke lubang yang sama. Begitulah umpama dan pembelajaran yang harus ku ambil dari kejadian yang lalu-lalu.
Si kecil sarapan pagi
Beberapa saat setelah aku mencangkul dan membuat bedengan, si kecil Alvira membawakan ku sarapan pagi. Dia juga membawa sarapan untuknya sendiri, dan kemudian dia sarapan pagi di atas Hammock yang ada di kebun.
Aku memahami keinginannya untuk jalan-jalan di hari libur seperti anak-anak yang lain. Tetapi memang hal itu harus tertunda untuk sementara waktu.
Untungnya dia cukup happy bila diajak ke kebun dengan segala aktivitas outdoor yang bisa dilakukan disana.
Cemilan dari si kecil
Dia terlihat cukup semangat di hari ini. Sebentar-sebentar dia pulang ke rumah untuk melihat apakah bundanya telah selesai menggoreng ubi jalar yang kami beli kemarin sore.
Dia meminta bundanya agar membuat gorengan dari ubi jalar, sedangkan dia sendiri telah membuat sendiri saosnya dari bahan kecap manis yang dicampur dengan saos ABC.
Dia akan membawanya ke kebun sebagai cemilan kami di siang ini. Dia pun bermain masak-masakan di kebun, walaupun hanya sendirian saja.
Land clearing lagi. Video reels
Siang ini kami meminta kepada seorang tukang Chainsaw untuk memotong beberapa pohon pinang yang masih ada di kebun kami, agar nantinya semua lahan kebun bisa dibersihkan dan ditanami.
Saat ini hanya sebagian saja yang telah dibersihkan dan sudah bisa ditanami. Selebihnya masih harus dibersihkan, terutama pohon-pohon yang besar seperti pohon pinang yang tidak produktif.
Untuk memotong pohon pinang secara manual tentu membutuhkan tenaga yang ekstra dan waktu yang agak lama, sehingga kami menggunakan jasa tukang Chainsaw untuk memotongnya.
Makan siang di kebun. Video reels
Hari ini kami makan siang di kebun, setelah istriku selesai memasak menu makan siang di rumah, dan membawakannya ke kebun kami.
Kami menikmati hal-hal kecil dan hal-hal yang terlihat sepele sekalipun, seperti makan siang bersama di kebun, untuk menjaga semangat kami sehari-hari.
Dan bagi istriku yang pada dasarnya adalah orang rumahan, ini adalah sesuatu hal yang baru, yang sebelumnya belum pernah dialaminya.
Berbeda denganku yang memang berasal dari desa, dan tumbuh berkembang di pedesaan dengan segala aktivitas di alam sejak kami masih kecil.
Tampaknya, istriku pun sudah menikmati aktivitas seperti ini, dimana awalnya dia enggan beraktivitas di alam, dengan segala keluhan seperti banyak nyamuk, pacet dan lain-lainnya. 😇
Sunset di sore ini
Di sore hari, aku mendapatkan pesan WA dari ponakan kami, bahwa dia telah membawa pulang bibit singkong ke rumah neneknya. Untuk itu kami akan mengambilnya di sore ini.
Dan setelah sholat ashar, aku bersama istri dan juga si kecil Alvira berangkat menuju rumah mertuaku di Landeng, untuk mengambil bibit singkong tersebut.
Nantinya bibit singkong ini akan kutanam di kebun kami, agar bisa diambil daunnya untuk sayur, serta buah atau umbinya untuk diolah menjadi makanan.
Menjelang magrib, kami pun pulang ke rumah dengan melewati jalan Simpang Landeng-A1, dimana sepanjang jalan disuguhi pemandangan sunset yang indah.
Sekian postinganku kali ini. Stay Healthy and Fun, Ciao...!
@alee75
📚Jalaluddin Rumi : Ciptakanlah keindahan di dalam hati Anda, dan keindahan di sekitar Anda akan mengikuti.💝

Thank you for sharing on steem! I'm witness fuli, and I've given you a free upvote. If you'd like to support me, please consider voting at https://steemitwallet.com/~witnesses 🌟