Menikmati cuti tahunan

in Hot News Community4 days ago

IMG20250811181802.jpg

div.png

Hagoe's Village: August, 11th 2025

Aku menikmati masa cuti tahunan ku pada tahun ini bersama keluargaku dengan beberapa aktivitas ringan. Dan aku juga menyempatkan untuk memfasilitasi masyarakat yang membutuhkan bantuan ku, meskipun aku sedang cuti.

Hari ini sudah memasuki hari ke-5 aku menjalani cuti tahunan sebagai ASN di Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, dimana sepanjang aku berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil dan telah bekerja selama lebih kurang 24 tahun plus 1 tahun sebagai tenaga honorer, aku baru tiga kali menggunakan Hak tersebut.

Bahkan cuti pertama kalinya aku di tahun 2002 dalam rangka melangsungkan pesta pernikahan, itu hanya berlangsung sekitar 3 hari dari yang seharusnya 14 hari. Karena di hari ke-4, Kepala Dinas saat itu memintaku untuk ke kantor sebentar karena ada sesuatu yang perlu ku bereskan.

Dilalah, keesokan hari dan seterusnya aku selalu masuk kantor, biarpun masih dalam masa cuti. Dan di tahun-tahun selanjutnya pun aku tidak pernah mengambil cuti lagi, sampai tahun lalu aku mengambil cuti untuk menemani istri yang akan menjalani operasi pengangkatan kantung empedu.

Dan pada tahun ini baru aku mengambil cuti tahunan yang ketiga sepanjang karirku di Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, karena akan mengantarkan anak kami (@lutfihakim12) yang akan mulai masuk kuliah di Banda Aceh.

IMG20250811072930.jpg

Persawahan di Desa Punti

Pasca pulang dari mengantarkan si Abang dan membereskan urusannya di Banda Aceh, aku mengalami kelelahan, sehingga aku belum banyak beraktivitas, dan hanya menikmati cuti ini untuk istirahat di rumah bersama keluargaku.

Tentu bukan tidak beraktivitas sama sekali, karena walau bagaimanapun sebagai kepala keluarga aku memiliki tanggung jawab terhadap keluargaku yang harus aku laksanakan.

Pagi-pagi setelah mengantarkan si kecil Alvira ke sekolahnya, aku dan istriku pergi ke Desa Punti, kira-kira 3 kilometer dari rumah kami untuk mengantarkan paket barang si Abang ke rumah sopir L-300, yang nantinya akan diantarkan dan diserahkan kepada si Abang di Banda Aceh.

Paket ini berisi sepatu dan beberapa potong kaos untuk si Abang yang kami kirim melalui jasa angkutan L-300 ini, yang sopirnya tinggal di Desa Punti Matangkuli.

Setelah menyerahkan paket untuk diantarkan serta membayar ongkos kirimnya, kami pun kembali ke rumah karena istriku akan melanjutkan kegiatannya membereskan rumah kami, sedangkan aku akan pergi ke kantor Puskeswan Lhoksukon sebentar.


IMG20250811081358.jpg

Membeli kopi espresso

Seharusnya aku tidak perlu masuk kantor, karena aku masih menjalani cuti tahunan sampai tanggal 22 Agustus mendatang. Tetapi aku telah berjanji kepada beberapa orang Kepala Desa yang membutuhkan bantuanku terkait Rencana Anggaran dan Belanja serta Analisa Hasil Usaha kegiatan yang akan mereka laksanakan di BUMDes mereka.

Pada hari Rabu yang lalu saat aku sedang mengendarai mobil menuju Kota Banda Aceh, mereka telah menghubungiku via telepon terkait keperluan mereka tersebut.

Dan aku telah berjanji, Insya Allah pada hari Senin setelah aku kembali dari Banda Aceh, aku akan membantu memfasilitasi mereka. Jadi walaupun hari ini aku masih cuti, aku akan ke kantor Puskeswan Lhoksukon untuk membantu para kepala desa ini.

Sebelum tiba di kantor Puskeswan Lhoksukon, aku berhenti sebentar di sebuah warung kopi untuk membeli segelas kopi espresso panas tanpa gula, dan kemudian membawanya ke Puskeswan Lhoksukon.


IMG20250811083307.jpg

Di kantor Puskeswan Lhoksukon

Aku menikmati kopi espresso panas ini di kantor Puskeswan saja, sambil menyiapkan postinganku untuk hari ini dan juga menunggu para Kepala Desa sesuai janji yang telah kami buat.

Tiga orang Kepala Desa dalam Kecamatan Lhoksukon datang ke kantor Puskeswan kami untuk meminta tolong difasilitasi RAB dan Analisa Hasil Usaha terhadap kegiatan usaha peternakan yang akan dilaksanakan melalui BUMDes mereka.


IMG20250811121642.jpg

Mengganti bendera

Hari ini aku meminta seorang staf untuk mengganti Bendera Merah Putih lusuh yang terpasang di tiang bendera kantor Puskeswan kami, dengan bendera yang baru.

Di bulan Agustus yang merupakan bulan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia, selalu disemarakkan dengan pengibaran Bendera Merah Putih di rumah-rumah penduduk, di fasilitas umum termasuk di kantor pemerintah.

Selain Bendera Merah Putih, biasanya juga dipasang umbul-umbul yang menambah kesan semarak dalam merayakan Hari Kemerdekaan, yang tahun ini sudah memasuki tahun ke-80.

Sebuah usia yang sudah sangat matang, seharusnya. Tetapi, faktanya negri ini masih terseok-seok dengan berbagai problematika kehidupan berbangsa dan bernegara, dan juga kehidupan warga negaranya.

Terjadi ketimpangan yang luar biasa antara segelintir elit politik dan ekonomi dengan warga negara (rakyat) yang sebagian besarnya masih berada dibawah garis kemiskinan.

Sumber daya alam hanya dikuasai oleh segelintir para elit yang mengatasnamakan kepentingan rakyat. Rakyat hanya dieksploitasi dan "dirampas" mandatnya untuk mereka setiap lima tahun sekali, saat pemilu agar mereka bisa terus melipatgandakan kekayaan mereka.

Praktek culas yang berkedok demokrasi menjadi justifikasi bagi mereka untuk menguasai sumber daya alam yang ada. Sementara "yang punya hak" terus berada dalam ketidakberdayaan dan hanya menjadi obyek setiap lima tahun.

Indonesia memiliki semua persyaratan untuk menjadi bangsa yang besar dan maju, tetapi pada kenyataannya Indonesia masih tergolong negara dengan penduduk miskin yang dominan, karena telah dikhianati oleh para oligarki yang merupakan Penjajah yang sebenarnya.

Pantasnya memang rakyat Indonesia mengibarkan bendera Jolly Roger sebagai bentuk protes terhadap semua kezaliman ini. Tetapi dalam "darah" rakyat Indonesia masih kental dengan nasionalisme, sehingga kami tetap mengibarkan Bendera Merah Putih sebagai simbol perjuangan dan juga penghormatan terhadap jasa-jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dengan darah dan nyawa mereka.


IMG20250811183836.jpg

Ngopi sore bersama keluarga. Video reels, w3w.location

Menjelang siang, aku pun pulang ke rumah untuk istirahat dan makan siang. Para kepala desa telah aku fasilitasi pembuatan RAB dan Analisa Hasil Usaha mereka sesuai janjiku, sehingga aku bisa pulang ke rumah dengan perasaan lega.

Aku lebih banyak berada di dalam kamar setelah makan siang dan sholat Zuhur untuk beristirahat memulihkan staminaku yang belum sepenuhnya fit.

Sesekali aku membuka steemit dan melihat notifikasi serta membaca beberapa postingan di beberapa komunitas, termasuk memantau aktivitas para newcomers yang kami bimbing beberapa waktu yang lalu.

Aku menonton video YouTube untuk mengikuti perkembangan politik dalam negeri maupun luar negeri serta menonton film sampai menjelang waktu sholat ashar.

Dan setelah sholat ashar, aku mengajak istriku dan si kecil Alvira untuk jalan-jalan di sore ini. Kami menuju rumah mertuaku di Landeng dan kemudian kami hangout dan minum kopi di sebuah gerai di seberang jalan rumah mertuaku yang menjual aneka minuman seperti kopi serta berbagai jenis minuman lainnya.

Kami juga mengajak ponakan kami @alipp26 untuk "ngopi" di tempat ini sekalian mengajari dan membimbingnya karena dia sebagai newcomers yang baru aktif di platform steemit.

Karena aku sedang menjalani cuti tahunan, aku menikmati liburan ini bersama keluargaku dengan berbagai kegiatan ringan dan menyenangkan.


Sekian postinganku kali ini. Stay Healthy and Fun, Ciao...!

Regards

@alee75

📚Jalaluddin Rumi : Ciptakanlah keindahan di dalam hati Anda, dan keindahan di sekitar Anda akan mengikuti.💝

We invite you to support @pennsif.witness for growth across the whole platform through robust communication at all levels and targeted high-yield developments with the resources available.
Click Here