Public awareness : Jangan terprovokasi!

in Hot News Communitylast month

Hitam Putih Minimal Fotografer Presentasi_20250831_173759_0000.jpg

div.png

Public awareness : August, 31th 2025

Ditengah kondisi yang tidak menentu terkait aksi demonstrasi yang menjurus pada aksi anarkisme dan destruktif, dihimbau agar semua elemen tidak mudah terprovokasi terhadap agenda yang bisa berdampak negatif bagi masyarakat luas.

Berikut ini adalah tulisan bebas dari saya terkait kondisi saat ini di Negara Republik Indonesia yang baru saja merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-80 dengan suasana sukacita di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia.

Sudah menjadi keprihatinan yang mendalam bahkan warning dari civil society dan aktivis pro demokrasi terhadap jalannya pemerintahan selama ini yang merupakan warisan presiden sebelumnya yang menjadi finalis OCCRP, yaitu Jokowi yang dinobatkan sebagai salahsatu Presiden terkorup.

Angka-angka statistik terhadap pertumbuhan ekonomi dan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi pada dasarnya hanyalah sekedar data yang diorkestrasi dan difabrikasi oleh lembaga-lembaga survey, karena di tatanan akar rumput sebagian besar warga masyarakat merasakan hidup yang sangat sulit, dan berbeda jauh dengan data-data survey.

Harga-harga barang terutama bahan kebutuhan pokok melambung tinggi, biaya hidup termasuk pendidikan dan kesehatan juga sangat mahal. Angka pengangguran dan PHK terus meningkat, sementara sebagian kecil elit (politik dan ekonomi) hidup dengan penuh kemewahan dan memiliki kecenderungan melakukan flexing di media sosial mereka.

Reformasi pada tahun 1998 lalu terjadi akibat adanya krisis ekonomi dan krisis moneter yang akhirnya bermuara pada krisis politik yang menumbangkan rezim Soeharto yang telah berkuasa selama 32 tahun.

Dan sudah menjadi fakta bahwa selain adanya reformasi yang sangat berguna bagi perubahan ketatanegaraan, juga terjadi dampak negatif dari gerakan protes berbagai elemen pada saat itu seperti penjarahan bahkan penculikan para aktivis oleh oknum yang merupakan salahsatu pelanggaran HAM.

Menjelang satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo, kondisinya hampir menyerupai dengan kondisi tahun 1998, dimana kondisi ekonomi masyarakat cukup sulit, dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah (eksekutif, legislatif dan yudikatif) sangat rendah.

Tingkat pengangguran dan PHK cukup tinggi, sementara elit politik menampilkan sikap yang tidak simpatik bahkan menunjukkan gestur dan respon yang menantang atas kritik yang disampaikan oleh masyarakat luas.

Anggota DPR RI berjoget-joget saat pengumuman kenaikan tunjangan mereka ditengah kondisi hidup sebagian besar masyarakat yang sangat sulit.

Dan kemudian ditambah lagi dengan pernyataan dan perkataan yang tidak patut oleh beberapa oknum anggota DPR RI, yang memantik kemarahan dari berbagai elemen.

Gelombang demonstrasi pun terjadi di Jakarta dan beberapa kota besar lainnya sampai hari ini, yang bahkan sudah menjurus pada anarkisme yang tidak terkontrol.

Dalam situasi yang demikian kita mengalami dilematis dan suasana tidak menentu, dimana seringkali kita tidak bisa lagi memandang kondisi yang ada secara obyektif.

Protes dari masyarakat yang menuntut adanya perbaikan di berbagai sektor kehidupan bernegara, di satu sisi merupakan hal yang patut didukung, tetapi ditengah kondisi ini pasti ada free rider dan anasir yang "memancing di air keruh" dengan agenda politiknya masing-masing.

Pada kegiatan demonstrasi di tanggal 25 Agustus lalu, terjadi anomali dimana kegiatan demo tersebut tidak diketahui koordinator dan penanggung jawab kegiatannya.

Bahkan menurut lembaga Drone Emprit, yang memantau isu di berbagai media sosial, ada fakta bahwa akun-akun media sosial yang selama ini merupakan pendukung pemerintah memperlihatkan aktivitas dan tema isu yang agak berbeda.

Beberapa akun buzzer malah mengangkat isu tentang pembubaran DPR bahkan mendiskreditkan pemerintahan Prabowo. Padahal sebelumnya akun-akun ini selalu menggaungkan narasi mendukung pemerintah.

Demonstrasi kemudian kembali terjadi pada tanggal 28 Agustus, dimana kali ini dilaksanakan oleh Serikat Buruh yang berlangsung damai sejak pagi hari.

Tetapi di sore harinya, demonstrasi kembali terjadi yang diikuti oleh berbagai elemen, dan kemudian berakhir ricuh. Dan sebagai klimaksnya terjadi pelindasan terhadap seorang tukang ojek online bernama Affan Muhammad oleh kendaraan taktis (rantis) Brimob Polda Metro Jaya yang menyebabkan Affan meninggal dunia.

Kejadian ini terlihat dengan kasat mata oleh pandangan jutaan masyarakat yang menonton live TikTok ataupun melalui video-video amatir di berbagai media sosial lainnya.

Kemarahan masyarakat pun memuncak dan kemudian dilanjutkan dengan aksi demonstrasi besar-besaran di seluruh wilayah Indonesia di tanggal 29 Agustus, sebagai wujud protes dan kesetiakawanan terhadap kasus Affan Muhammad ini.

Dan dalam demonstrasi di berbagai kota ini kemudian terjadi tindakan anarkisme yang membakar sejumlah fasilitas umum dan gedung pemerintah seperti gedung DPRK dan juga kantor penegak hukum (Mako Brimob, Polres dan Polda).

Kondisi semakin chaos yang berlanjut ke tanggal 30 Agustus di berbagai kota dan juga ibukota, dimana gedung DPR RI dan Mako Brimob, Polres dan Polda menjadi sasaran utama.

Masyarakat semakin beringas bahkan menyasar rumah serta properti beberapa oknum anggota DPR RI yang sebelumnya memicu amarah publik.

Masyarakat mengamuk, merusak dan menjarah rumah 4 oknum anggota DPR RI yaitu Eko Patrio (PAN), Uya Kuya (PAN), Ahmad Sahroni (Nasdem) dan Nafa Urbach (Nasdem).

Rumah Menteri Keuangan, Sri Mulyani pun tidak luput dari amukan massa yang menggeruduk serta menjarah rumahnya.

Dan tadi malam, fitur live di TikTok pun dihilangkan atau di stop sehingga masyarakat tidak bisa menonton secara langsung kegiatan demonstrasi di berbagai daerah ini.

Sore ini Presiden Prabowo mengumpulkan ketua-ketua partai dan menteri kabinet di istana negara untuk membahas kondisi terkini. Dan dalam pernyataannya presiden menyampaikan beberapa hal seperti pembatalan kenaikan tunjangan DPR dan kebijakan yang tidak tepat lainnya.

Presiden juga menyampaikan bahwa empat oknum anggota DPR RI di atas telah dicopot jabatannya sebagai anggota DPR RI oleh partai politik mereka masing-masing.

Tetapi pertanyaannya apakah aksi demonstrasi akan berhenti? Atau apakah tindakan anarkisme juga akan hilang?

Jawabannya akan kita lihat dalam beberapa hari ke depan. Karena besok, demonstrasi akan kembali dilakukan di berbagai kota oleh berbagai elemen termasuk mahasiswa.

Mengacu pada pernyataan presiden di sore ini, sepertinya demonstrasi akan terus berlangsung, karena tidak ada pernyataan tegas dari presiden yang bisa menjawab atas segala pertanyaan dan tuntutan publik, termasuk tuntutan dari beberapa LSM dan ormas yang menuntut pencopotan Kapolri.

Sementara sorotan masyarakat saat ini tertuju pada kinerja Kapolri terkait pelindasan seorang tukang ojek online dan berbagai kasus penegakan hukum oleh Polri selama ini.

Seperti saya sampaikan diatas bahwa kondisi saat ini sangat genting dan memprihatinkan, dimana ditengah aksi demonstrasi yang massif, sangat berpotensi adanya potensi tangan-tangan jahat yang ingin membuat kekacauan dan mengambil keuntungan dari kondisi ini.

Untuk itu perlu adanya kesadaran dari setiap elemen masyarakat untuk menjaga kondusivitas serta keamanan di lingkungan masing-masing.

Jangan terprovokasi terhadap ajakan untuk melakukan anarkisme dan destruktif yang malah bisa merusak tujuan dari aksi demonstrasi dan tuntutan masyarakat itu sendiri.

Disisi lain kita berharap pemerintah termasuk elit politik dan aparat penegak hukum agar melakukan introspeksi dan melakukan pembenahan dalam pelaksanaan tugas serta menjalankan roda pemerintahan yang lebih humanis dan berorientasi pada kepentingan rakyat.

Sekian postinganku kali ini. Stay Healthy and Fun, Ciao...!

Regards

@ alee75

Ciptakanlah keindahan di dalam hati Anda, dan keindahan di sekitar Anda akan mengikuti - Jalaluddin Rumi

We invite you to support @pennsif.witness for growth across the whole platform through robust communication at all levels and targeted high-yield developments with the resources available.
Click Here
Sort:  


Hello there, you have posted a great quality post and we are happy to support you, stay up with good quality publications
Operated by heriadi

 last month 

Tulisan yang menarik

 last month 

Makasih pak. Kita tetap kritis karena kita mencintai negara kita. Tetapi kita juga harus menggunakan akal sehat agar bisa melihat secara jernih persoalan yang ada dan tidak malah tersesat atau disesatkan...🙏