The Diary Game Rutinitas Panjang Hari Ini 19-08-2025
Hari ini bisa dibilang salah satu hari yang paling padat dalam seminggu terakhir. Pagi-pagi aku sudah harus siap dengan berbagai aktivitas, meski semalam baru bisa tidur sekitar jam 2 dini hari. Penyebabnya karena kami sekeluarga menunggu adikku, Amel, yang harus dibawa ke Medan. Mobil dijemput Paman untuk menjemput Mama dan Amel ke rumah sakit Gerand Medan. Aku sendiri tidak ikut berangkat, hanya menunggu di rumah. Alhasil, tidurnya jadi larut dan paginya pun agak kesiangan.
Jam 6 pagi aku baru benar-benar terbangun. Walaupun terasa berat, aku berusaha untuk langsung memulai aktivitas. Pertama, aku masak sederhana di dapur, lalu buang sampah rumah tangga, jemur pakaian, dan tidak lupa memandikan dua adikku, Nafisa dan Anqi. Setelah itu aku mandi, menyiapkan bekal Nafisa, memasukkan uang ke buku tabungannya, menyiapkan jajan serta air minum untuk mereka. Untuk sarapan aku hanya makan telur rebus, yang sekaligus juga kubuat untuk bekal Nafisa.
Setelah semua siap, aku antar Nafisa ke sekolahnya. Awalnya sempat bingung karena tidak tahu lokasi pastinya, untung ada warga sekitar yang menunjukkan arah. Lalu aku melanjutkan mengantar Naki ke sekolah SD, yang juga merupakan tempatku mengajar. Karena Mama sudah berangkat ke Medan, otomatis aku harus menggantikan beliau mengajar di kelasnya.
Awalnya agak kaget karena tidak terbiasa masuk ke kelas Mama, tetapi aku senang karena bisa berbagi ilmu dan pengalaman kepada anak-anak. Aku berusaha memotivasi mereka supaya tidak meremehkan pendidikan. Walaupun ada beberapa siswa yang agak nakal, aku sadar bahwa mereka sebenarnya hanya butuh perhatian.
Saat jam istirahat, aku menuju kantor guru. Ternyata di sana ada pengawas sekolah, yaitu Pak Adi. Ternyata beliau adalah wali kelasku waktu aku masih kelas 6 SD dulu! Rasanya senang sekali bisa bertemu kembali. Lebih senang lagi karena beliau berbagi ilmu baru tentang penyusunan roster sekolah. Dari penjelasannya aku jadi paham bahwa kokurikuler itu artinya study tour, bukan pelajaran tambahan. Selama ini aku hanya tahu intrakurikuler itu pelajaran wajib, ekstrakurikuler seperti pramuka dan UKS, tapi kokurikuler ternyata berbeda. Ilmu sederhana seperti ini justru membuatku merasa tercerahkan.
Setelah kegiatan sekolah selesai, aku langsung pulang. Karena badan sudah cukup lelah dan kemampuan masakanku juga terbatas, aku memutuskan mampir ke warung nasi. Aku membeli kuah ikan dan beberapa lauk untuk makan siang. Menurutku ini pilihan paling praktis. Kami sekeluarga makan siang bersama, lalu aku menunggu adikku pulang untuk gantian menjaga Nafisa dan Anqi.
![]() | ![]() |
---|
Sore hari, aku berangkat ke Panton Labu. Tujuannya membeli perlengkapan untuk membuat buket. Setelah belanja, aku ikut membantu sepupuku membungkus buket pesanan orang. Pekerjaan ini cukup menguras tenaga karena detailnya harus rapi. Setelah selesai, kami mengantarkan buket tersebut ke kampus. Perjalanan cukup jauh, tapi alhamdulillah buketnya selamat sampai tujuan. Kakak yang memesan sangat senang, bahkan memuji buketnya karena terlihat cantik. Rasanya lega sekaligus bangga. Kami pun menerima pembayaran Rp150 ribu untuk hasil kerja tersebut.
Habis urusan buket, kami sempat jalan-jalan sebentar ke kota. Awalnya ingin mencari makanan, tapi ternyata menu di Lhokseumawe tidak jauh beda dengan di Lhoksukon. Akhirnya kami hanya membeli minuman pelepas dahaga. Dalam perjalanan pulang, kami memilih rute lewat waduk. Pemandangan cukup indah, meski teriknya matahari luar biasa panas. Orang-orang ada yang jogging, tetapi tidak terlalu ramai karena cuacanya memang terik sekali.
Sesampainya di Lhoksukon, kami mampir untuk membeli somai Bandung dan dimsum. Karena jumlah saudara sepupuku lumayan banyak, kami membeli hingga 10 bungkus. Sekitar 20 menit kemudian, akhirnya sampai juga di rumah. MasyaAllah, rasa capeknya luar biasa, tapi sekaligus terasa menyenangkan karena banyak aktivitas bermanfaat yang sudah diselesaikan.
Malam harinya, setelah sholat Magrib, aku menerima telepon dari seorang teman. Ia meminta bantuan untuk menyelesaikan skripsinya. Walaupun tubuhku sudah sangat lelah, aku tetap mencoba membantu sebisa mungkin. Setelah selesai, akhirnya aku bisa beristirahat dengan lega.
Alhamdulillah, hari ini benar-benar penuh dengan aktivitas. Dari urusan rumah tangga, mengajar di sekolah, membuat buket, hingga membantu teman dengan skripsinya. Semua dijalani dengan lelah, tetapi juga dengan rasa syukur karena setiap langkah yang dikerjakan memberi manfaat.
Your post has been upvoted by the Team Foresight.
Let's improve your experience in creating content and interacting with other users.
thank you