MATSAMA | Masa Ta'aruf Siswa Madrasah di MIN 4 Kota Lhokseumawe
.jpeg)
Halo sahabat steemian!
Semoga kabar kalian selalu baik dan tetap ceria walaupun mungkin sebagian dari kita sedang dikejar tenggat, cucian menumpuk, atau... rasa malas yang tiba-tiba datang tanpa aba-aba. Hari ini aku bercerita sedikit tentang pengalaman dalam kegiatan MATSAMA di MIN 4 Kota Lhokseumawe. Ya, meski badan masih sedikit remuk redam akibat tiga hari berturut-turut berlari ke sana kemari, tapi hati ini tetap hangat mengingat betapa serunya momen-momen itu.
.jpeg)
MATSAMA, atau Masa Ta’aruf Siswa Madrasah, adalah kegiatan penyambutan siswa baru yang dilaksanakan selama tiga hari, tepatnya pada tanggal 14 hingga 16 Juni 2025. Sebagai guru bidang studi yang kebetulan juga berjiwa gen z (atau minimal bisa sok sibuk), aku terlibat dalam berbagai hal selama kegiatan ini. Mulai dari mendokumentasikan setiap momen berharga, membantu wali kelas, sampai ikut meramaikan suasana dengan canda dan tawa bersama siswa-siswi baru yang masih penuh rasa ingin tahu dan, tentu saja, rasa takut ditinggal orang tuanya.
.jpeg)
Kegiatan ini terasa hidup berkat dukungan penuh dari para guru hebat yang turut terlibat, di antaranya Bu Azizah selaku Waka Kesiswaan yang menjadi semacam komando lapangan, tegas, sigap, dan selalu bisa membuat anak-anak kembali tenang meski barisan sempat bubar jalan karena melihat kupu-kupu lewat. Lalu ada Bu Nurbaiti, Bu Agustina, dan Bu Muliana, para wali kelas 1 yang sabarnya luar biasa, menghadapi anak-anak yang masih butuh pelukan tiap lima menit. Pak Ismail juga hadir dengan gaya khasnya yang tenang tapi berwibawa, disusul Bu Uswah dan Bu Nanda yang tak pernah absen memberi semangat dan senyum. Aku? Seperti biasa, menjadi ‘pemain serbaguna’: kadang jadi panitia, kadang jadi kameramen, kadang juga jadi tukang hibur anak-anak yang mulai ngantuk atau bingung kenapa upacara bisa lebih lama dari nonton kartun pagi.

Hari pertama MATSAMA dibuka dengan suasana yang agak haru-biru. Ada anak yang langsung ceria dan semangat berlari ke lapangan, tapi ada juga yang wajahnya mendung disertai isakan kecil karena belum rela berpisah dengan ibunya walau cuma sebentar. Sungguh, pemandangan yang membuatku harus menahan tawa sekaligus haru. Tapi tenang, setelah perkenalan, yel-yel seru, dan sesi permainan ringan, suasana mulai cair. Anak-anak mulai akrab satu sama lain, dan para guru pun mulai bisa menarik napas sedikit.

Hari kedua dan ketiga diisi dengan pengenalan lingkungan sekolah, tata tertib, serta kegiatan-kegiatan yang membangun semangat kebersamaan. Aku terus berkeliling, kadang mengabadikan senyum malu-malu para siswa, kadang mengatur posisi mereka agar terlihat rapi di foto, meski seringkali hasilnya tetap saja ada yang tutup mata, ada yang dadah ke kamera, bahkan ada yang pura-pura tidur saking santainya.
.jpeg)
Meski tubuh terasa pegal dan suara nyaris serak karena terlalu semangat berseru “Semangat pagi!”, aku merasa sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari perjalanan awal anak-anak ini. Melihat mereka mulai berani berkenalan, menyebut nama guru, dan tertawa bersama teman barunya adalah hadiah yang tak bisa digantikan. Dalam diam aku tersenyum, membatin, "Inilah alasan kenapa aku memilih dunia ini."

MATSAMA tahun ini bukan hanya tentang perkenalan siswa dengan madrasah, tapi juga tentang bagaimana kita sebagai guru kembali disegarkan oleh semangat polos dan tulus dari para murid. Betapapun lelahnya badan, hati ini selalu siap untuk kembali menyambut hari-hari baru bersama mereka. Terima kasih MIN 4 Kota Lhokseumawe, terima kasih para guru hebat, dan terima kasih juga buat anak-anak lucu yang sudah membuat tiga hari ini penuh warna. Sampai jumpa di cerita berikutnya, sahabat steemian!
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
SPOT-LIGHT TEAM: Your post has been voted on from the steemcurator07 account.