PERPISAHAN

Seindah apapun perpisahan itu dikemas, perpisahan tetaplah perpisahan. Layaknya lagu Endang Soekamti, yang datang akan pergi, yang lewat akan berlalu, yang pasang akan surut, dan yang bertemu akan berpisah. Namun semua itu merupakan hal yang wajar dalam kehidupan insan di muka bumi ini.

Perpisahan kelas VI MIN 4 Kota Lhokseumawe merupakan perpisahan antara siswa dan guru yang pertama aku alami dalam karirku sebagai seorang guru. Selama aku menjalani masa Praktik Pengalaman Lapangan aku ditempatkan khusus mengajar di kelas VI. MIN 4 Kota Lhokseumawe tahun ajaran 2024 / 2025, memiliki tiga unit kelas IV yang diantaranya kelas Zaid bin Tsabit, Umar bin Abdul Adziz dan Salman Alfarisi. Ketiga kelas ini merupakan objek dalam aku memantapkan diriku sebagai seorang guru. Pengalaman demi pengalaman ku terima, baik dan buruk, suka dan duka, mudah dan susah semua demi pengalaman pertamaku dalam menjadi seorang guru.

Kedekatan ku dengan siswa sangatlah erat, layaknya seorang ayah yang mendengarkan cerita mereka, pengalaman mereka, dan segala sesuatu hal yang bagi mereka itu penting untuk diceritakan bersamaku.

Ouh iya, dulunya aku seorang Barista di beberapa Coffee Shop ternama di Kota Lhokseumawe, salah satu kopetensi seorang barista ialah mampu memberikan pelayanan hospitality, yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan rasa yang nyaman, baik itu dari segi rasa kopi, tutur kata yang baik, dan menjadi pendengar yang baik ketika customer merasa frustasi atau galau akibat sesuatu hal buruk yang sedang mereka alami. Maka daripada itu aku tertarik memperdalami kemampuan psikologi dalam memahami sifat dan karakter manusia. Kujadikan judul skripsiku dan ku aplikasikan dalam praktik mengajarku, dan tentu saja itu berhasil, banyak siswa yang senang bercerita mengenai pengalamannya kepadaku, namun masalah baru muncul, keberadaanku selaku seorang guru yang harusnya dihormati kian hari kian memudar, aku kembali menata dan merefleksikan diriku guna membangun kembali marwah seorang guru pada persepsi mereka, dan itu masih ku pelajari hingga saat ini.

Pada perpisahan kali ini aku mengambil peran demi melihat secerca tawa dan sedih mereka pada acara perpisahan nanti. Aku bertanya kepada Pak @lil.albab selaku orang yang berpengalaman di bidang konten kreator MIN 4 Kota Lhokseumawe, belau mengatakan bahwasanya setiap acara pepisahan selalu ada video perpisahan yang ditayangkan. Maka aku berinisiatif merencanakan plan plan pengeditan video. Kumulai dengan menulis script, adegan demi adegan yang akan aku rekam.

Dalam prosesi perekaman aku dibantu oleh beberapa guru yang merupakan steemian juga, diantaranya @sriiza, @megaaulia, dan @fatniza.

Setelah semua footage telah terkumpul aku meminjam laptop pak @lil.albab untuk mengedit video, karena laptop ini yang sanggup rendering video dengan resolusi tinggi dengan cepat, dan tentunya aku ditemani pak Ulil saat prosesi pengeditan berlangsung.

Sayangnya ketika video ini diputar saat acara perpisahan tidak sempat aku abadikan. Namun kendati demikian harapanku kepada siswa siswi pertama dalam karir keguruanku agar senantiasa dalam lindungan Allah.