The Diary Game (Rabu, 23 April 2025) Memberi Pelayanan Konsumen Pengetikan Surat Keterangan Yatim-Piatu
سَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Hai sobat steemian semuanya dimanapun anda berada, bagaimana kabar anda hari ini? semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT, Aamiin. Hari ini saya kembali membagikan aktivitas sehari-hari dalam The Diary Game.
Walaupun tidak terlalu lama tetapi hujan deras yang turun tadi malam telah membuat sebagian ruas jalan yang belum teraspal di pasar Keude Amplah menjadi becek. Padahal hari ini di pusat pasar Keude Amplah berlangsungnya pasar keramaian yang menjadi tradisi setiap sepekan sekali yang jatuh pada setiap hari Rabu. Setelah saya membuka pintu warung usaha fotocopy dan penjualan alat-alat tulis, saya pergi ke warung kopi membeli sebungkus kopi hitam dan beberapa potong kue untuk sarapan pagi saat sedang beraktivitas di tempat usaha saya.
Pedagang musiman yang biasa berjualan di pasar keramaian pada tiap-tiap daerah mulai terlihat berdatangan ke pasar Keude Amplah untuk menggelar lapak dagangannya berjualan aneka barang dagangan yang dibawa. Meski sebagian lokasi berjualan sangat becek tetapi mereka tetap semangat dalam mendirikan tenda tempat berjualan. Suasana pagi menjadi terlihat ramai oleh kesibukan pedagang musiman yang datang dari berbagai daerah, bahkan ada yang dari Sumatera Utara dan Bener Meriah yang khusus membawa bahan-bahan dapur kebutuhan ibu rumah tangga seperti sayur-sayuran, tomat, kol, cabe merah, bawang, dan lain-lain.
Setelah sarapan saya duduk-duduk santai di depan warung usaha fotocopy melihat suasana yang bertambah sibuk dengan datangnya pelajar melintas di jalan untuk pergi ke sekolah. Beberapa pelajar yang telah meninggal salah satu atau kedua-dua orang tuanya, singgah di tempat usaha saya untuk keperluan pengetikan Surat Keterangan Yatim-Piatu dan cetak pasphoto ukuran 3x4 sebagai kelengkapan dokumen pengajuan dana untuk yatim-piatu dari pemerintah yang berwenang.
Berkas yang harus mereka persiapkan antaran lain; fotocopy buku rekening bank, Kartu Tanda Penduduk Orang Tua, Kartu Keluarga, Surat Keterangan Yatim-Piatu yang ditandatangani oleh kepala desa, dan pasphoto ukuran 3x4 sebanyak 4 lembar dengan latar warna merah.
Kemudian saya pergi ke toko grosir barang-barang kelontong untuk membeli air mineral kemasan galon dan beberapa kebutuhan pribadi untuk diri sendiri. Berbelanja di toko grosir seperti ini harganya jauh lebih murah jika dibandingkan dengan berbelanja di pasar swalayan atau pun di super market. Hanya saja berbelanja di toko grosir tidak nyaman seperti berbelanja di pasar swalayan mencari barang-barang keinginan kita. Disini saya harus meminta kepada pekerja yang ada di toko grosir untuk mengambil barang-barang yang saya inginkan.
Setelah sholat Zuhur dan makan siang, saya kembali memulai aktivitas di tempat usaha fotocopy. Selain masih dalam hal melayani konsumen yang membutuhkan jasa pengetikan sirat keterangan yatim-piatu, saya juga memberi pelayanan kepada konsumen yang ingin membuat paspor di kantor imigrasi untuk bisa pergi ke negara tetangga Malaysia mengadu nasib di sana. Konsumen ini datang ke tempat usaha saya membuat beberapa macam Surat Pernyataan Diri sebagai syarat pembuatan paspor khususnya yang ingin pergi ke negara Malaysia.
Menurut pengakuan dari konsumen ini, untuk memasuki ke negara Malaysia sedikit dipersulit bagi kaum wanita. Hal disebabkan oleh beberapa kejadian yang dilakukan oleh mereka yang tidak bertanggung jawab seperti kasus prostitusi yang ditemukan belum lama ini. Kegiatan prostitusi sangat dilarang oleh negara Malaysia karena sangat bertentangan dengan norma-norma agama dan hukum negara. Akibat ulah beberapa oknum yang melakukan seperti itu, maka berimbas kepada mereka yang tujuannya ingin mencari pekerjaan halal di sana.
Selanjutnya saya pergi ke kebun sebentar untuk memantau semua perkembangan yang ada disana termasuk mencari keberadaan kawanan monyet yang sering mengganggu tanaman kakao saya. Dengan waktu yang tersisa beberapa menit menjelang malam, saya mengecek beberapa pohon kakao yang sedang berbuah apakah ada diganggu oleh kawanan monyet atau tidak. Saya dapat memastikan bahwa kawanan monyet baru saja pergi dari kebun karena mengetahui kedatangan saya. Saya mengetahuinya karena ada bekas makanan yang tidak sempat lagi mereka habiskan karena kedatangan saya tersebut. Kawanan monyet mencuri buah pepaya dari kebun orang dan memakannya di kebun saya. Sesaat sebelum azan Magrib berkumandang, saya pulang ke rumah untuk mandi sore.
Demikian cerita singkat saya dalam tajuk The Diary Game pada edisi kali ini. Terima kasih atas waktunya berkenan membaca tulisan saya ini dan memberi dukungan sebagai penyemangat bagi saya untuk selalu menghadirkan karya-karya yang lebih baik lagi.
Semua foto yang ditampilkan disini diambil dengan iPhone 12 Pro Max saya.
Salam hormat,
@yuswadinisam
About Me

Click here
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Share to X (twitter)
Thank you very much my friends @abdullahw2 and @steemcurator05 for supporting my post