The Diary Game (Rabu, 4 Juni 2025) Ditawari Cabe Rawit Pada Kebun Tetangga dan Membeli Daging Pada Tradisi “Meugang”
سَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Hai sobat steemian semuanya dimanapun anda berada, bagaimana kabar anda hari ini? semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT, Aamiin. Hari ini saya kembali membagikan aktivitas sehari-hari dalam The Diary Game.
Meski sedang dalam masa ujian sekolah hari ini merupakan hari terakhir kegiatan sekolah karena akan diliburkan beberapa hari menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah. Sejak saya membuka pintu warung usaha fotocopy dan penjualan alat-alat tulis pada pukul 07:00, siswa sekolah masih saja membeli beberapa kebutuhan alat-alat tulis mengikuti ujian berupa pulpen, pensil, papan ujian dan sarung bed. Sepintas saya melihat suasana di pusat pasar Keude Amplah mulai rama oleh orang yang ingin membeli daging menyambut Hari Raya Idul Adha.
Iya, hari ini merupakan hari pertama “Meugang” tradisi masyarakat Aceh membeli daging. Saya berencana akan membeli daging nanti malam saja karena sudah memesannya pada penjual daging yang sudah menjadi langganan saya. Berikutnya saya masuk ke warung kopi untuk membeli kopi bungkus dan beberapa potong kue buat sarapan pagi. Sebenarnya ada keinginan saya untuk membeli daging sedikit saja dulu buat bikin mie karena tergiur melihat orang-orang yang sedang makan mie daging di warung kopi, tetapi itu urung saya lakukan sebab harus cepat-cepat kembali ke tempat usaha ada konsumen yang sedang menunggu.
Di tempat usaha saya telah menunggu pegawai tata usaha Sekolah Dasar Negeri 1 Nisam yaitu Pak Fauzi datang membawa naskah soal ujian untuk keperluan difotocopy. Ada beberapa naskah soal ujian yang perlu difotocopy untuk dipakai setelah habis masa libur Hari Raya Idul Adha yang cuma beberapa hari saya. Pekerjaan fotocopy soal ujian ini ditunggui oleh pegawai bagian tata usaha tersebut walau butuh waktu bagi saya untuk menyelesaikannya. Sambil mengerjakan fotocopy soal ini saya berbincang-bincang ringan dengan pegawai bagian tata usaha agar suasana tidak terlalu tegang dan meminta dirinya ikut membantu menyusun hasil fotocopy soal ujian yang telah saya kerjakan.
Sore harinya saya berencana pergi ke kebun tanaman kakao yang sudah beberapa hari tidak saya datangi karena ada kesibukan di warung usaha fotocopy. Saya ingin melihat perkembangan dan keadaan kebun dimana ada sebatang pohon durian yang sedang berbuah. Walaupun berbuahnya tidak banyak, setidaknya bisa selamat hingga waktunya bisa dipetik untuk sekedar melihat buah yang dihasilkan untuk pertama kali. Dari sekian banyak bunga bakal buah yang tumbuh, hanya tersisa sekitar 7 buah durian saja yang tinggal. Sekarang buahnya sudah berada dalam ukuran sedang. Yang membuat saya sedikit khawatir adalah kawanan monyet yang sering datang ke kebun saya mengganggu tanaman yang ada disana.
Saya mendengar suara tetangga kebun memanggil-manggil nama saya. Ternyata saat itu dia sedang memanen cabe rawit yang ditanami di kebunnya. Dia menawarkan kepada saya jika perlu cabe rawit untuk bumbu masak dirumah maka disuruh petik sendiri. Tentu saja saya menyambut baik tawaran tersebut dan mencari wadah kantong kresek untuk menaruh cabe rawit yang akan saya petik. Saya tidak menemui satu pun kantong kresek di sekitar kebun, lalu saya merobek daun pisang yang tumbuh di kebun sebagai wadah menaruh cabe rawit untuk dibawa pulang.
Pada malam harinya saya pergi ke pasar daging “meugang” untuk membeli daging dalam rangka menyambut Hari Raya 1446 Hijriah. Saya membeli beberapa kilogram daging dan tulang iga untuk dimasak oleh istri. Saya nyaris saja terlambat datang ke pasar daging karena beberapa penjual daging tampak sedang menutup lapak jualannya karena daging yang dijualnya telah habis. Untung saja saya sudah memesan terlebih dahulu bagian daging yang saya inginkan pada seorang penjual daging yang saya kenal dan sudah menjadi pelanggan tetap setiap tradisi “meugang” digelar.
Kebetulan ibu mertua dan adik ipar datang ke rumah saya pada malam ini. Lalu saya membeli daging sedikit lagi secara terpisah untuk dipotong kecil-kecil seukuran dadu buat masak mie daging dan makan bersama-sama dengan keluarga. Saya menyempatkan diri berkeliling pasar daging untuk sekedar melihat suasana. Ada beberapa penjual daging lagi yang saya kenal disana, mereka menyeloteh kepada saya kenapa tidak membeli daging pada mereka. Saya hanya tersenyum dan mengatakan bahwa saya telah membeli daging kenalan saya yang tadi, mereka dapat memakluminya. Setelah membeli daging lalu saya pulang ke rumah berkumpul dengan keluarga.
Demikian cerita singkat saya dalam tajuk The Diary Game pada edisi kali ini. Terima kasih atas waktunya berkenan membaca tulisan saya ini dan memberi dukungan sebagai penyemangat bagi saya untuk selalu menghadirkan karya-karya yang lebih baik lagi.
Semua foto yang ditampilkan disini diambil dengan iPhone 12 Pro Max saya.
Salam hormat,
@yuswadinisam
About Me

Click here
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Share to X (twitter)
Your content has been successfully curated by our team via @kouba01.
Thank you for your valuable efforts! Keep posting high-quality content for a chance to receive more support from our curation team.
Thank you very much @kouba01 and @steemcurator08 for supporting my post
Thank you for publishing a post on the Hot News Community, make sure you :
Verified by : @mainuna
Terima kasih banyak telah memverifikasi postingan saya