Istirahat di rumah, ditengah pemadaman listrik

Saat ini di Aceh sedang ada perbaikan penguatan sistem pada interkoneksi transmisi 150 kilovolt (KV) Bireuen-Arun Provinsi Aceh, yang menyebabkan terjadinya pemadaman listrik secara bergilir di seluruh wilayah Aceh.

Hal ini menyebabkan banyak aktivitas tidak bisa dilakukan, termasuk adanya gangguan komunikasi dan internet yang menyebabkan kami kesulitan melakukan aktivitas seperti menelpon, membuka steemit, dan lain-lain.

Sejak kemarin sore, wilayah tempat tinggal kami mengalami pemadaman listrik, dan sempat hidup sekitar pukul 07 malam. Tetapi kemudian padam lagi sekitar pukul 03 dinihari.

Cabe merah
Hari ini aku mau beristirahat saja di rumah, karena baru saja membawa pulang si kecil Alvira opname di rumah sakit Zahra Lhoksukon, yang telah menguras stamina kami selama hampir seminggu di rumah sakit.

Setelah melakukan presensi pagi di Puskeswan Matangkuli, aku kembali ke rumah untuk melakukan aktivitas ringan di rumah, sambil menemani si kecil Alvira yang masih dalam masa penyembuhan sebelum nantinya akan mulai masuk sekolah lagi.

Aku memetik cabe merah yang ada di polybag di halaman rumah kami, agar nantinya bisa digunakan oleh istriku untuk memasak menu makanan kami.

Tidak banyak memang, cabenya. Hanya beberapa, sisa panen sebelumnya. Tetapi sampai saat ini masih berbuah sehingga bisa dipetik. Walaupun sebenarnya sudah bisa dipetik beberapa hari yang lalu.

Namun karena kami disibukkan dengan kegiatan menjaga si kecil Alvira yang opname di rumah sakit, kami tidak sempat memetik cabe tersebut. Dan karena kami sudah kembali ke rumah maka kami bisa memetiknya hari ini.

---

Daun labu untuk sayur
Setelah memetik cabe merah, aku menuju kebun di seberang jalan rumah kami untuk melihat kondisi kebun kami, karena sudah lebih seminggu aku tidak sempat melihatnya.

Ternyata kawanan monyet telah menyebabkan bermacam kerusakan di kebun kami. Buah rambutan yang masih kecil-kecil dirusaknya. Begitu pula dengan kabel listrik yang ada di kebun kami menjadi berantakan dan ada yang putus.

Saat ini monyet sudah menjadi hama bagi kami karena mereka sering merusak tanaman kami, terutama yang berbentuk buah.

Setelah membereskan kabel-kabel listrik tersebut, aku memetik sejumlah daun atau pucuk labu tanah (labu kuning) yang ada di kebun, dan kemudian menyerahkannya kepada istriku untuk dimasak sebagai sayur.

---

Kopi Ulee Kareng
Tiba-tiba saja, seorang kepala desa di kecamatan Lhoksukon menelponku, dan ingin berkonsultasi terkait rencana kegiatan usaha peternakan yang akan dilaksanakan di desanya.

Padahal hari ini aku tidak masuk kantor karena ingin istirahat. Tetapi karena mereka membutuhkan bantuanku, aku pun berjanji akan menuju kantor Puskeswan di Lhoksukon untuk memfasilitasi kepala desa tersebut.

Ketika aku tiba di kantor Puskeswan Lhoksukon, ternyata sedang ada pemadaman listrik di kawasan Lhoksukon, sehingga aku tidak bisa menghubungi kepala desa itu untuk memberi tahu bahwa aku sudah berada di kantor.

Aku mencoba mencari lokasi yang mungkin ada jaringan atau sinyal handphone agar bisa menghubungi kepala desa tersebut.

Aku makan siang dan minum kopi di sebuah warung Nasi Padang yang ada di Kota Lhoksukon, sambil menunggu listrik hidup agar aku bisa menghubungi kepala desa tersebut.

Tetapi setelah menunggu beberapa jam, ternyata listrik masih padam juga, dan aku belum berhasil menghubungi kepala desa, sehingga aku memutuskan untuk pulang ke rumah saja.

---

Puskeswan Matangkuli
Di daerah kami di Matangkuli, pada siang ini masih menyala listriknya sehingga aku bisa merampungkan postinganku hari ini. Tetapi sekitar pukul 03.30 sore, kembali terjadi pemadaman listrik di daerah kami.

Setelah sholat ashar aku menuju Puskeswan Matangkuli untuk melengkapi presensi sore. Tetapi aku tidak berhasil melakukannya, karena listrik yang padam mempengaruhi server Siapacut yang tidak bisa kami akses.

---

Pisang molen
Aku pun menuju pasar Keude Matangkuli untuk membeli pisang molen, karena di rumah sedang ada tukang kusuk yang sedang melakukan pijat pada istri dan si kecil Alvira.

Sudah menjadi kebiasaan, bila setelah selesai berobat di rumah sakit atau ketika badan lelah maka istriku dan si kecil Alvira akan dikusuk oleh tukang kusuk langganan kami.

Dan sebagai cemilan yang akan kami sajikan kepada tukang kusuk, aku membeli pisang molen di Keudee Matangkuli.

---

Cuaca mendung
Ketika tiba di rumah, tiba-tiba cuaca di daerah kami berubah mendung. Angin kencang pun terjadi di daerah kami disertai dengan hujan yang cukup deras.

Si Kakak tukang kusuk segera pamit pulang setelah memijat si kecil Alvira, karena sebentar lagi mungkin dia akan kesulitan untuk pulang, karena hujan yang semakin deras serta angin kencang di sore ini.

---

Lilin darurat. Video reels
Sampai menjelang waktu magrib, listrik belum juga menyala di daerah kami, sehingga aku memutuskan untuk membuat lampu darurat dengan menggunakan bahan yang ada di rumah, seperti cotton bud, minyak goreng dan air putih.

Aku membuat beberapa buah lampu darurat dengan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk menerangi rumah kami di malam ini.

Sampai menjelang waktu tidur, listrik belum juga menyala sehingga aku tidak bisa membuka steemit dan melakukan upvote. Padahal voting power akunku sudah full sejak tadi sore.

Ya, sudahlah. Aku memutuskan untuk tidur setelah menunaikan sholat isya di malam ini, ditengah suasana yang gelap gulita dan suasana panas, karena AC tidak bisa hidup.

---

Sekian postinganku kali ini. Stay Healthy and Fun, Ciao...!

Regards

@ alee75

---