Iedul Fitri yang penuh dengan sukacita

Hagoe's Village : March, 31th 2025
Bersiap ke mesjid
Pagi-pagi sekali aku sudah bangun untuk menunaikan sholat subuh dan juga membangunkan anak-anak untuk sholat subuh serta bersiap-siap berangkat ke mesjid untuk menunaikan sholat idul Fitri di mesjid terdekat di kampung kami.
Pemerintah telah menetapkan bahwa pelaksanaan ibadah puasa tahun ini berlangsung penuh selama 30 hari karena menurut tim hisab dan rukyat yang dibentuk tidak dapat melihat hilal yang memungkinkan ibadah puasa selama 29 hari. Jadinya diputuskan untuk menggenapkan bilangan ramadhan selama 30 untuk tahun ini.
Dan kemarin adalah puasa ramadhan terakhir tahun ini yang disusul dengan pengumuman resmi dari pemerintah disertai kegiatan takbir yang dilaksanakan di seluruh penjuru dan wilayah Indonesia.
Sudah menjadi tradisi di tempat kami (Aceh-Indonesia), malam idul Fitri dimeriahkan dengan pelaksana acara takbir keliling dari semua unsur masyarakat, apalagi untuk tahun ini ada arahan khusus dari Bupati terpilih untuk melaksanakan kegiatan takbir keliling di setiap kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara.
Setelah sholat subuh kami pun bersiap-siap untuk berangkat ke mesjid agar bisa menunaikan sholat Idul Fitri bersama-sama.
Lontong sayur
Kegiatan sholat idul Fitri di mesjid kami dilaksanakan pada pukul 07.30 wib dan berlangsung sampai sekitar jam 09 pagi, yang terdiri dari kegiatan sholat idul Fitri serta khutbah yang disampaikan oleh seorang da'i atau tokoh agama yang diundang khusus untuk membacakan khutbah pada pelaksanaan sholat Ied kali ini.
Setelah pelaksanaan sholat Ied serta khutbah selesai kami pun bersalam-salaman sesama warga desa yang juga berada di mesjid dan kemudian pulang ke rumah masing-masing.
Kami berkumpul di rumah orangtua kami yang terletak di sebelah rumah kami untuk melakukan ritual sungkeman dan meminta maaf atas segala kesalahan dan kealpaan kami sebagai anak.
Kami saling bersalaman dan meminta maaf sesama anggota keluarga dan saudara kami karena semua kakak, Abang, adik serta anak-anak kami berkumpul dan merayakan lebaran idul Fitri ini di rumah orang tua kami.
Sudah menjadi kelaziman bahwa pada momen idul Fitri ini kami sudah mempersiapkan aneka makanan dan minuman seperti aneka kue dan juga lontong sayur untuk disantap bersama dan disajikan kepada tamu atau saudara yang berkunjung di hari lebaran ini.
Telur ayam dari kandang
Di tengah kegembiraan dan suka cita yang kami rasakan di hari lebaran ini aku tidak melupakan tugas dan tanggungjawabku terhadap hewan peliharaanku yang ada di kolam maupun di kandang belakang rumah kami.
Aku memberi makan ikan-ikan yang ada di kolam kami, kemudian juga memberi makan ayam kami yang hanya tinggal 3 ekor karena beberapa ayam jantan sudah kami potong beberapa waktu yang lalu.
Tinggallah 2 ekor ayam betina dan 1 ekor ayam jantan di kandang kami yang sedang bertelur. Dan akupun memberi mereka makan serta mengutip telurnya.
Masya Allah, tabarakallah. Aku mendapati satu butir telur ayam di kandang yang memiliki motif cantik di cangkang telurnya. Biasanya telur ayam kami memiliki bintik-bintik putih di cangkang telurnya, tetapi di siang ini aku mendapati telur yang memiliki motif seperti tulisan kaligrafi.
Aku tidak mendapatkan penjelasan atas fenomena ini. Mengapa kulit telur yang biasanya bintik-bintik, tetapi telur hari ini memiliki motif seperti tulisan kaligrafi. Wallahu'alam bissawab.
Di rumah mertua
Siang ini aku tidak kemana-mana dan hanya di rumah saja serta berkumpul di rumah ibu kami karena biasanya saudara-saudara serta keluarga besar kami berkumpul dan berkunjung ke rumah orangtua kami untuk bersilaturahmi.
Karena ayah serta ibu kami merupakan yang tertua dalam keluarga besar kami sehingga semua saudara, anak, cucu serta menantu berkunjung ke rumah ibu termasuk makcik bersama anak, cucu dan menantunya serta @suryati1 bersama keluarganya di siang menjelang sore ini.
Setelah mereka pulang, barulah aku dan keluargaku berangkat ke rumah mertua di Landeng untuk sungkeman dan silaturahmi disana. Dan rencananya malam ini akan ada saudara dari pihak istri yang tinggal di Pekanbaru yang akan berkunjung ke rumah mertuaku.
Anak-anak bermain petasan
Usai sholat magrib dan makan malam bersama, anak-anak sudah tidak sabar untuk bermain petasan dan kembang api. Mereka pun bermain petasan dan kembang api di samping rumah nenek mereka yang belum ditempati karena sedang dalam proses pembangunan.
Ini adalah momen yang paling ditunggu oleh anak-anak selain pembagian THR dimana anak-anak bermain dengan gembira bersama saudara-saudaranya.
Lebaran yang meriah
Sekitar jam 08 malam saudara dari pihak istriku yang tinggal di Pekanbaru tiba di rumah mertuaku. Mereka berkunjung kesini karena telah lama tidak pulang ke Aceh. Dan momen lebaran kali ini mereka pulang ke Langsa dan juga berkunjung ke rumah mertuaku di Landeng.
Sebuah kegembiraan yang tiada terkira bisa berkumpul bersama keluarga besar di momen lebaran ini. Setelah sekian lama hanya bisa berkomunikasi via handphone, akhirnya bisa bertatap muka dan berjabat tangan secara langsung di hari bahagia ini.
Sekitar jam 10 malam mereka pun pamit pulang, dan aku sendiri pulang ke rumah kami di Matangkuli. Sedangkan istri dan anak-anakku menginap di rumah mertuaku malam ini.
Sekian postingan ku kali ini. Selamat hari raya idul Fitri. Mohon maaf lahir dan batin. Stay safe and Fun.....Ciao...!
@alee75
📚Jalaluddin Rumi : Ciptakanlah keindahan di dalam hati Anda, dan keindahan di sekitar Anda akan mengikuti.💝