Curhat Di Balik SeragamsteemCreated with Sketch.

IMG_20250502_094123.jpg

Pagi itu, suasana di balai desa berbeda dari biasanya. Udara masih sejuk, embun belum sepenuhnya menghilang dari dedaunan, namun warga desa sudah ramai berkumpul. Ada yang membawa kursi, ada yang menggelar tikar dan sebagian besar datang dengan wajah penuh rasa penasaran.
Hari itu, bukan sekedar Jum'at biasa. Hari itu, Kapolsek beserta anggotanya datang untuk bersilaturahmi dan mendengarkan langsung suara warga.

IMG_20250502_094134.jpg

Kehadiran Kapolsek disambut hangat oleh kepala desa, para perangkat, serta tokoh masyarakat. Setelah ramah tamah singkat dan doa pembuka, Kapolsek pun mulai bicara di hadapan warga dengan senyum hangat yang memecah kesan tegas dari seragam yang dikenakannya.

Bapak, Ibu dan saudara-saudara sekalian. Terima kasih atas sambutannya yang luar biasa pagi ini. Kami ke sini bukan hanya untuk menjalankan tugas, tapi juga ingin menjalin silaturahmi, mendengarkan lansung apa yang menjadi keresahan dan harapan warga, buka Kapolsek dengan suara tenang.

IMG_20250502_094141.jpg

Tak lama, suasana mulai cair. Beberapa warga mulai mengangkat tangan, menyampaikan berbagai persolan yang mereka hadapi. Mulai dari kesalahan soal remaja yang suka balap liar di malam hari, pencurian kecil-kecilan di kebun warga, hingga soal keamanan saat hajatan berlangsung.

Kapolsek mendengarkan dengan serius, mencatat setiap keluhan dan memberikan tanggapan yang bijaksana. Namun, suasana menjadi lebih akrab saat Kapolsek memutuskan untuk curhat kepada warga.

IMG_20250502_094316.jpg

IMG_20250502_094152.jpg

"Saya ingin jujur kepada Bapak dan ibu. Menjadi polisi bukan hal mudah. Kami juga manusia biasa. Kami lelah, kami takut, kami juga ingin dicintai oleh masyarakat. Tapi sering kali, kami hanya dikenal saat ada masalah. Jarang yang datang bertanya, 'Pak Polisi, sehat? Butuh bantuan?" Ucapan lirih namun mengena.

Beberapa warga terdiam, sebagian mulai mengangguk pelan. Kejujuran itu membuka pintu empati. Kapolsek melanjutkan bahwa mereka ingin menjadi bagian dari masyarakat, bukan sekedar penjaga yang datang saat darurat. Ia mengajak warga untuk bersinergi menjaga lingkungan, saling mengingatkan dan membangun desa yang aman bersama.

Setelah sesi dialog, acara ditutup dengan sarapan bersama. Hidangan sederhana seperti ketan, gorengan dan teh hangat terasa begitu istimewa karena dinikmati dalam suasana kekeluargaan. Beberapa warga bahkan mulai berbincang santai dengan anggota polisi yang sebelumnya mereka anggap kaku dan sulit didekati.

Hari itu, seragam bukan lagi batas. Hari itu, polisi bukan sekedar petugas, tapi juga sahabat.
Sebuah Jum'at pagi yang mengajarkan bahwa keaman bukan hanya soal patroli dan sirene, tapi juga tentang kedekatan, kepercayaan dan kehangatan antar sesama.

Inilah curhat Kapolsek di hari Jum'at pagi.
Sebuah cerita sederhana, tapi penuh makna.

We invite you to support @pennsif.witness for growth across the whole platform through robust communication at all levels and targeted high-yield developments with the resources available.
Click Here

C3TZR1g81UNaPs7vzNXHueW5ZM76DSHWEY7onmfLxcK2iQCW3x9n2uynVMGW3wmT9DUY3tkL5yKqreL6eXfh8wAstP8uJhgF1re5crbeDud2G1F9PgppiRC.png