**My Neighborhood Watch #116-Reporting Events Around us**
Hai sahabat stemians semuanya 🤗
selamat datang di blog saya @suryati1, saya mencoba untuk mengikuti kontes yang di selenggarakan oleh saudara @xkool24 dengan tema "My Neighborhood Watch" tidak lupa mengundang teman-teman saya untuk ikut bergabung disini, semoga kami semua beruntung , @yanarahma,@dekna1992,dan juga @hafsasaadat90 yuk ikutan kontes luar biasa ini.
Malam hari di tempat kenduri orang meninggal selalu saja ramai, yang umumnya di hadiri oleh kaum laki-laki kalau pun ada yang perempuan itu hanya sedikit saja, mereka datang setelah selesai sholat magrib di mesjid, kalau malam pertama tahlilannya di mesjid.
Akan tetapi di malam berikutnya di bagi per dusun dan di kampung kami terbagi 3 dusun yaitu dusun barat, dusun timur dan dusun tengah, di malam ke 7 semua dusun bergabung melakukan tahlilan bersama.
Siang hari tamunya kebanyakan perempuan yang hadir, dan malamnya di tutup dengan tamu khusus di undang beberapa orang saja serta acara Peusijuek,begitulah tradisi di tempat kami, tamu jauh juga hadir biasanya di hari ke 7
saya sebagai saudara dan juga tetangga tidak bisa hadir di siang hari karena harus pergi sekolah.
Jadi di malam hari saya sempatkan datang setelah mengajari anak-anak mengaji dan saya membantu mencuci seluruh piring-piring yang kotor, nah pada malam hari penutupan kenduri hanya di hadiri tamu undangan saja jadi saya tidak terlalu banyak mencuci piring,.
Tamu yang hadir tiap malam untuk melakukan tahlilan tidak pernah kurang dari 50 orang bahkan lebih dari itu dan mencapai 100 orang lebih, ini kenduri pada orang biasa, kalau ulama yang meninggal atau orang yang berpengaruh akan lebih banyak lagi tamunya.
Setelah acara kenduri 7 hari Selesai maka seluruh anggota keluarga yang tinggal jauh pada pulang semua, dan tinggallah pemilik rumah beserta anggota yang tinggal di rumah saja, bahkan sampai 44 hari tidak boleh membiarkan rumah tanpa ada orang yang menunggunya, kalau suami yang meninggal maka istri tidak di bolehkan keluar rumah sampai 44 hari.
Sekian partisipasi saya di kontes yang luar biasa ini, terimakasih sudah singgah dan membaca postingan saya.
Thank you for publishing an article in the Steem4nigeria community today. We have assessed your entry and we present the result of our assessment below.
MODs Comment/Recommendation:
Remember to always share your post on Twitter using these 3 main tags #steem #steemit $steem
Hi, Endeavor to join the #Nigeria-trail for more robust support in the community. Click the link Nigeria-trail
Guide to join
It was interesting reading some of the happenings in your region. Culture, religion, and tradition are indeed unique and the face that represents who we actually are. The 44 days indoor waiting time is likened to the mourning period we also have here. However, this period varies across villages depending on their local practices.
Thank you for the shared knowledge.
Ya benar sekali, di tempatku jika yang meninggal laki-laki saja yang seperti itu, istri tidak boleh keluar rumah selama 44 karena jika mereka lakukan itu sangat berdosa sekali, boleh keluar jika keadaan mudharat jika dia tidak keluar mencari rezeki maka keluarga bisa meninggal, di bolehkan namun dia harus menutup auratnya seperti memakai cadar, berarti di tempat anda juga ada seperti ini?
Masa berkabung seperti ini terkadang tidak di jalankan oleh sebagian orang-orang di karenakan jaman sudah berubah menjadi modern, bahkan di kampung juga, entah dia tidak tahu atau memang tidak perduli dengan hal-hal seperti ini.
Terimakasih temanku atas komentar baiknya dan sudah meluangkan waktunya untuk membaca postingan saya