the diary game // 07-09-2025 // menjenguk saudara yang lagi sakit di lhokseumawe
bekumpul dengan keluarga di lhoksemawe
Pagi itu, suasana di Desa Mesjid terasa begitu muram dan penuh kekhawatiran. Udara pagi yang biasanya segar dan penuh semangat kini seperti berat dan sunyi. Para petani, yang biasanya sibuk dengan aktivitas di sawah, hari ini berkumpul di balai desa. Mereka duduk berkerumun sambil membicarakan nasib sawah mereka yang tengah diterpa musibah. Serangan hama wereng coklat telah meluas dengan sangat cepat, menyerang daun-daun padi yang semula hijau subur menjadi menguning dan kering sebelum waktunya. Pemandangan sawah yang dulu membentang hijau kini berubah menjadi hamparan jerami kering dan daun-daun yang menghitam.
hama yang luar biasa menyerang padi saya
Aku mengamati wajah-wajah petani yang penuh kecemasan dan keputusasaan. Beberapa dari mereka mencoba berbagai cara untuk menyelamatkan tanaman mereka. Ada yang menyemprotkan pestisida berulang kali, berharap hama itu segera hilang. Ada pula yang menggelar doa bersama, memohon pertolongan dari Yang Maha Kuasa. Namun, segala usaha tampaknya sia-sia. Tanaman padi tetap tergerogoti hama, dan harapan untuk panen kali ini mulai pudar.
satu batang, bisa 15 atau 25 serangga alias geuseng
Di tengah kerumunan, aku melihat Pak Ahmad, tetua desa yang sangat dihormati. Dia berdiri dengan kepala tertunduk, menatap sawahnya yang kini hanya menyisakan jerami kering. Dengan suara lirih yang penuh kegetiran, ia berkata, “Panen kali ini habis sudah.” Kata-kata itu menggema dalam hati semua petani yang ada di sana. Jerih payah mereka selama berbulan-bulan, mengolah tanah, menanam, merawat, kini musnah dalam sekejap oleh serangan hama yang tak terduga.
Setelah membantu sebisa mungkin di pagi itu mulai dari mengawasi penyemprotan hingga ikut merapikan alat-alat pertanian , aku merasa perlu mengalihkan pikiran yang penuh beban. Siang harinya, aku memutuskan untuk pergi ke Pangoi, sebuah daerah di Lhokseumawe, untuk mencari buah jambu hitam, yang di sini dikenal dengan nama boh kleng. Buah ini membawa kenangan manis masa kecilku. Dulu, aku dan teman-teman sering memanjat pohon jambu hitam hanya demi mencicipi buahnya yang asam-manis dan segar.
hama yang luar biasa menyerang padi saya
Sesampainya di kebun milik saudara, Kak Hasan, aku langsung disambut oleh aroma segar dedaunan dan udara kebun yang menenangkan. Di antara pohon-pohon besar yang rindang, pohon jambu hitam itu berdiri gagah, dengan buah-buah hitam mengilap bergelantungan di rantingnya, siap dipetik.
Kak Hasan menyambutku dengan senyuman hangat. Kamu datang di waktu yang pas, katanya sambil tertawa ringan. Buahnya sedang banyak, ambil saja sepuasnya.
Aku tak menyia-nyiakan kesempatan itu. Mengambil galah panjang, aku mulai memetik satu per satu buah jambu hitam yang matang. Buah yang jatuh ke tanah segera kukumpulkan ke dalam keranjang bambu yang kubawa. Setiap gigitan jambu hitam yang segar membawa kenangan masa kecil yang ceria, seolah menghapus rasa lelah dan duka yang kurasakan di pagi hari.
Setelah puas memetik dan menikmati buah di bawah naungan pohon, aku berpamitan dengan Kak Hasan. Perjalanan pulang membawa bersamaku sekarung penuh jambu hitam segar. Di sepanjang perjalanan, aku merenung dalam diam. Hari ini adalah hari yang penuh kesedihan mendalam para petani yang kehilangan hasil panen mereka, hingga kebahagiaan sederhana yang kurasakan saat memetik buah jambu hitam di kebun saudara.
Pengalaman hari ini mengajarkanku banyak hal. Bahwa hidup selalu berputar dalam lingkaran antara suka dan duka, dan betapa pentingnya untuk tetap bersyukur dan menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana, meski dalam keadaan sulit sekalipun.
saya bekumpul dengan keluarga di lhoksemawe
kemudian di sore harinya saya pergi menjenguk saudara saya yang lagi sakit dirumahnya, dimana saya pergi dengan beberapa saudara yang lain. namun sesampai saya disana berjumpang dengan saudara lain yang duluan sudah sampai dirumah orang sakit, namun kesempatan hari ini adalah kesempatan emas bagi saya karena bisa berjumpa dengan saudara saya.
salam saya @akmalrazi