Merah darahku, putih tulangku

Hagoe's Village: August, 17th 2025
Hari ini, segenap bangsa Indonesia akan merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-80 dengan berbagai kegiatan, terutama upacara pengibaran Bendera Merah Putih di tempat-tempat yang telah dipilih, seperti lapangan-lapangan upacara maupun tempat lainnya.
Jiwa patriotisme dan nasionalisme dari warga negara tercermin dari cara mereka menyambut dan merayakan Hari Kemerdekaan ini, yang dalam sebuah lagu berjudul Kebyar kebyar, si Pencipta lagu ; Gombloh menyebutkan:
Indonesia, merah darahku
Putih tulangku, bersatu dalam semangatmu
Indonesia, debar jantungku
Getar nadiku, berbaur dalam angan-anganmu
Kebyar-kebyar pelangi jingga
Sebuah lagu dengan lirik yang menggugah semangat patriotisme dan nasionalisme bangsa ini saat merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
Lalu, bagaimana dengan kondisi hari ini?
Sebagian dari warga negara terutama para elit dan politisi patut dipertanyakan nasionalismenya, mengingat banyaknya koruptor yang merupakan para elit dan politisi yang sudah ditangkap karena perbuatannya.
Belum lagi yang tidak tertangkap karena merupakan bagian dari rezim yang berkuasa atau yang berlindung di balik kekuasaan. Pastinya Indeks Persepsi Korupsi menjadi indikator betapa para elit sudah hilang nasionalisme dan patriotismenya terhadap bangsa ini.
Si kecil berangkat ke sekolah
Karena aku sedang menjalani cuti tahunan sampai tanggal 22 Agustus mendatang, aku tidak perlu mengikuti upacara pengibaran Bendera Merah Putih di lapangan upacara Landeng sebagaimana para ASN pada umumnya.
Sehingga di pagi ini aku hanya akan mengantarkan si kecil Alvira ke sekolahnya di SD Negeri 6 Matangkuli, dimana pada hari ini akan dilangsungkan upacara bendera seperti halnya sekolah-sekolah lainnya.
Si kecil sangat bersemangat untuk mengikuti upacara ini, dimana semua perlengkapannya termasuk topi sudah kami belikan yang baru, kemarin.
Aku jadi teringat dulu, saat aku masih sekolah dasar, aku merasakan hal yang sama seperti si kecil Alvira, dimana aku sangat bersemangat untuk pergi ke sekolah dan lapangan upacara di kecamatan untuk mengikuti upacara tersebut.
Semua perlengkapan telah dipersiapkan sejak tadi malam, sampai tidurpun kurang nyenyak dan berharap pagi segera tiba agar kami bisa segera menuju lapangan upacara...🤭
SD Negeri 6 Matangkuli. w3w.location, Google Maps
Aku mengantarkan si kecil Alvira menuju sekolahnya dengan menggunakan motor, dimana di sekolah si kecil sudah ramai dengan para siswa yang akan mengikuti upacara bendera pada hari ini.
Suasana sekolah pun terlihat cukup meriah dengan nuansa merah putih dan hiasan yang digunakan untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia yang akan diperingati hari ini.
Lomba HUT Ke-80 RI di sekolah
Setelah mengantarkan si kecil Alvira ke sekolahnya, aku pulang ke rumah sebentar, dan baru kembali ke sekolah sekitar pukul 09.30 wib untuk melihat si kecil yang akan ikut beberapa perlombaan di sekolahnya.
Di sekolah si kecil Alvira ada diadakan beberapa jenis perlombaan dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia, seperti Lomba Balap SarungVideo reels, lomba Estafet gelangVideo reels, lomba Balap balonVideo reels dan tarik tambangVideo reels.
Si kecil Alvira pun sangat senang karena timnya menjadi juara lomba Estafet Karet Gelang dan mendapatkan hadiah berupa jajanan anak-anak.
Makan bakso
Setelah selesai mengikuti aneka lomba yang diadakan di sekolahnya, anak-anak pun diperbolehkan pulang oleh guru mereka.
Karena kecapean saat mengikuti lomba, si kecil Alvira menjadi lapar sehingga kami membawanya untuk makan bakso di sebuah warung bakso dan siomay di Simpang Koramil Matangkuli.
Ngopi siang
Selanjutnya kami menuju Keudee Matangkuli, karena kami akan mengirimkan sejumlah uang untuk si Abang yang sedang mengikuti kegiatan PAKARMARU (OSPEK) di kampusnya di FKIP Unsyiah.
Di sebelah loket pembayaran online ada sebuah gerai yang menyediakan kopi espresso sehingga aku memesan segelas kopi espresso panas tanpa gula, sambil menunggu istriku memproses pengiriman uang untuk si Abang di Banda Aceh.
Kates dari pohon
Kemudian kami segera pulang ke rumah. Dan ketika tiba di rumah, aku menuju samping rumah kami untuk melihat buah pepaya yang ada di halaman samping rumah, karena seingatku kemarin sudah menampakkan warna kekuningan dan mungkin hari ini sudah bisa dipetik.
Benar saja bahwa buah pepaya tersebut sudah bisa dipetik karena sudah berwarna kuning dan harus segera dipetik sebelum dimakan oleh burung maupun musang.
Aku hanya istirahat saja di rumah setelah melaksanakan sholat Zuhur. Aku hanya melihat-lihat foto dan video-video yang dikirim di WA grup dinas, dimana para ASN dinas kami telah mengikuti upacara bendera tadi pagi. Sedangkan aku tidak ikut upacara tersebut karena sedang menjalani cuti tahunan.
Aku menyiapkan postinganku untuk hari ini sambil mengedit beberapa video untuk aku posting di Facebook, dan nantinya akan ku gunakan pada postingan steemit ku esok.
Aku tidak kemana-mana di sore ini karena cukup lelah tadi pagi sampai siang mengawal si kecil Alvira mengikuti berbagai perlombaan di sekolahnya.
Si kecil berangkat mengaji
Setelah melaksanakan sholat magrib dan makan malam, aku mengantarkan si kecil Alvira ke rumah mengajinya yang tidak jauh dari rumah kami.
Meskipun hari ini adalah hari libur dalam rangka Ulang Tahun Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia, tetapi aktivitas mengaji si kecil Alvira tetap berlangsung, dimana aktivitas mengaji si kecil Alvira hanya libur setiap malam Minggu saja.
Di berbagai platform media sosial pada hari ini didominasi oleh berbagai postingan terkait perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia dengan berbagai dinamika serta kemeriahannya.
Namun dibalik perayaan yang gegap gempitanya itu, termasuk yang dilaksanakan di Istana Negara, tersimpan sebuah kegalauan dari sebagian besar warga negara terhadap kondisi negara Indonesia saat ini yang penuh dengan nuansa koruptif dan eksploitasi sumber daya alam yang brutal, sementara sebagian besar warga negaranya harus berjibaku agar bisa makan esok hari.
Sepertinya ungkapan "Indonesia, merah darahku, Putih tulangku" hanya dirasakan oleh :Wong Cilik, bukan oleh para elit atau Wong Licik yang telah "merampok" negara ini.
Sekian postinganku kali ini. Stay Healthy and Fun, Ciao...!
@alee75
📚Jalaluddin Rumi : Ciptakanlah keindahan di dalam hati Anda, dan keindahan di sekitar Anda akan mengikuti.💝

