Merawat dan menjaga mertua yang mengalami retak tulang

Hagoe's Village: Oct, 5th 2025
Minggu pagi setelah selesai melaksanakan sholat subuh, aku mengecek kondisi tangan ibu mertuaku yang saat ini tinggal di rumah kami, pasca terjatuh di sungai dan mengalami retak tulang lengan.
Akibat kejadian tersebut, tangan ibu mertuaku terlihat membengkak, dan itu adalah sebuah proses normal pada kasus patah/retak tulang yang merupakan respon dari tubuh kita.
Membeli kopi
Tangan ibu mertua yang retak, telah dilakukan perawatan oleh tukang kusuk atau ahli tulang tradisional pada kemarin pagi.
Dan pagi ini adalah jadwal untuk perawatan lanjutan terhadap tulang tangan mertuaku yang retak. Karena beliau menginap di rumah kami tadi malam maka pagi ini kami akan membawa pulang beliau sebentar ke rumahnya di Landeng, agar bisa dilakukan perawatan lanjutan oleh ahli tulang tradisional.
Setelah menurunkan mertuaku serta istriku dan si kecil Alvira dari mobil, aku menuju cafe yang tidak jauh dari rumah mertuaku untuk membeli kopi espresso panas tanpa gula serta beberapa kue untuk sarapan mereka.
Tangan mertua sedang di kusuk
Tidak berapa lama kemudian, ahli tulang tradisional pun tiba di rumah mertuaku di Landeng dan kemudian segera memeriksa kondisi tangan ibu mertuaku.
Ahli tulang tradisional melakukan pemijatan ringan, dan kemudian memberikan obat ramuan khusus yang dioleskan di tempat yang mengalami retak, dan akhirnya kembali memasang kain perban sebagai langkah imobilisasi.
Perawatan lanjutan terhadap tangan mertuaku yang mengalami retak tulang ini akan kembali dilanjutkan oleh ahli tulang tradisional ini pada esok hari.
Cabe kecil
Setelah mengobrol sebentar, si ahli tulang tradisional pun pamit pulang. Sementara kami juga akan membawa pulang kembali mertuaku ke rumah kami di Matangkuli.
Sebelum pulang, aku memetik sejumlah cabe rawit yang ada di halaman rumah ibu mertuaku di Landeng, yang beliau tanam di dalam pot.
Dan setelah memasukkan semua barang-barang ke dalam mobil, kami pun segera menuju tempat kediaman kami di Matangkuli.
Berbelanja
Dalam perjalanan pulang, kami singgah sebentar di Simpang Rangkaya untuk berbelanja barang-barang kebutuhan kami untuk hari ini.
Apalagi bapak dan ibu mertuaku saat ini tinggal bersama kami di Matangkuli sehingga kami harus membeli beberapa barang tambahan yang dibutuhkan mereka selama tinggal di rumah kami.
Memetik kates
Sesampai di rumah, aku berusaha menyiapkan postinganku untuk hari ini setelah makan siang dan sholat Zuhur.
Setelah melaksanakan sholat ashar, aku memberi makan ikan-ikan yang ada di kolam samping rumah kami dan juga memetik buah kates yang ada di pinggir kolam ikan.
Walaupun hanya tinggal satu-satu, tetapi pohon kates di samping rumah kami masih berbuah, meskipun ukurannya tidak sebesar yang dulu-dulu. Alhamdulillah kami bisa menikmati buah kates tanpa harus membelinya di pasar.
Cuaca sore ini
Cuaca di sore hari terlihat cukup bersahabat. Tidak panas dan tidak pula mendung atau hujan, meskipun saat ini sedang musim penghujan di daerah kami.
Walaupun demikian, feeling-ku mengatakan bahwa hujan mungkin baru akan turun di malam hari atau menjelang dini hari, mengingat ini sedang musim penghujan dan awan hujan sudah mulai terlihat, walaupun masih jauh dari permukaan tanah.
Pergi ke pasar
Sore ini aku mengajak istriku untuk pergi ke pasar, karena aku akan membeli beberapa barang yang kami perlukan.
Kami menggunakan motor saja di sore ini dan hanya pergi berdua saja bersama istriku, karena si kecil Alvira sedang bermain dengan kakek dan neneknya yang sedang menginap di rumah kami.
Kami harus membeli pakan pelet di sebuah petshop yang ada di kawasan Parang Sikureueng karena pakan pelet untuk si Anas kucing kami, stocknya sudah menipis di rumah.
Membeli obat-obatan
Kami juga membeli obat-obatan dan vitamin di sebuah apotek yang ada di Parang Sikureueng, yang nantinya akan kami kirimkan untuk anak kami yang ada di Banda Aceh sebagai persediaannya di tempat kostnya.
Si Abang minta dikirimkan beberapa menu makanan buatan bundanya karena dia kangen masakan bundanya. Dan kami akan mengirimkannya ke rumah kost si Abang di Banda Aceh melalui angkutan L-300 pada esok hari.
Dengan demikian, kami juga sekalian mengirimkan persediaan obat-obatan dan vitamin untuknya bersamaan dengan mengirim makanan buatan bundanya.
Setelah membeli semua barang-barang yang diperlukan, kami pun segera pulang ke rumah, karena sebentar lagi akan tiba waktu sholat magrib.
Membeli baju Koko
Setelah melaksanakan sholat magrib, aku menemani adikku ke Simpang Rangkaya, karena dia mau membeli baju Koko di sebuah toko yang ada disana.
Pada hari Selasa besok, kami akan menghadiri acara Maulid Akbar yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, dimana semua ASN dan non-ASN di Pemerintah Kabupaten Aceh diwajibkan untuk hadir pada acara tersebut dengan menggunakan pakaian muslim.
Untuk itu adikku ingin membeli baju Koko di Simpang Rangkaya pada malam ini, yang nantinya akan dipakainya saat menghadiri acara Maulid Akbar tersebut.
Malam ini sebelum tidur, aku mengoleskan buah pala yang sudah dihaluskan oleh istriku pada tangan ibu mertuaku yang sedang mengalami retak tulang.
Hal ini aku lakukan untuk mengurangi bengkak di tangan beliau dan juga agar mempercepat proses penyembuhan tangan beliau, karena buah pala mengandung senyawa monoterpenes dan eugenol yang bersifat anti-inflamasinya, yang dapat membantu mengurangi bengkak.
Sekian postinganku kali ini. Stay Healthy and Fun, Ciao...!
@ alee75

curated by: @ahsansharif
Wishing your mother in law a speedy recovery It is heartwarming to see how caring and supportive you are towards your family May she heal soon and stay strong Beautifully written post as always
Terimakasih atas harapan anda untuk ibu mertua saya.
Saat ini saya adalah anak laki-laki tertua atau menantu laki-laki tertua bagi ibu mertua saya, karena anak laki-laki beliau yang merupakan Abang dari istri saya telah meninggal dunia pada tahun 2015 yang lalu.
Bila bukan saya yang menjaga dan merawat beliau tentu tidak akan ada yang akan merawat dan menjaganya.
Untuk itu sudah menjadi tanggung jawab saya untuk merawat dan menjaga mereka, terutama ketika mereka sedang mengalami kesulitan atau mengalami sakit.
Mereka juga tinggal tidak jauh dari rumah kami (sekitar 10 kilometer), sehingga memudahkan kami untuk memantau kondisi mereka sehari-hari.
Dan bila dibutuhkan maka kami akan membawa mereka pulang ke rumah kami, seperti saat ini dimana beliau mengalami retak tulang akibat terjatuh.