Steemit, sebagai platform berbasis blockchain, memang memiliki kesamaan dengan media sosial lainnya, seperti berbagi konten dan berinteraksi dengan pengguna lain. Namun, yang membedakannya adalah sistem reward berbasis kripto yang mendorong kualitas konten serta gaya dalam membangun interaksi. Saya melihat bahwa orientasinya tergantung pada masing-masing pengguna, prinsip utama yang harus dipegang adalah keautentikan, menjadi diri sendiri dalam setiap unggahan dan komentar tidak hanya membangun kredibilitas, tetapi juga menciptakan ekosistem yang sehat di mana nilai-nilai kejujuran dan tanggung jawab sosial dijunjung tinggi.
Disisi lain seyogyanya para pengguna Steemit dapat menyeimbangkan antara tindakan dan perkataan, serta menempatkan segala sesuatu pada tempatnya. Inikan menjadi penilaian dari setiap pengguna, setiap tindakan dan karakter yang ditonjolkan akan terus di record oleh pengguna lain. hahaha... (Makanya saya memilih tidak terlalu aktif untuk saat karena pada periode sebelumnya terus menggaungkan integritas, tapi kenyataannya berbeda 🥹🥹)
Dalam contoh yang lain etika berinteraksi/ berdiskusi antara sesama steemian baik secara langsung atau tidak, diperlukan pendekatan nilai-nilai sosiologis, seperti empati, saling menghargai, dan kolaborasi, pengguna dapat menciptakan lingkungan yang inklusif dan berdaya guna.
Satu hal yang terus tertanam dalam benakku bahwa reputasi di media sosial hanya bersifat sementara, karena kelak akan kembali hidup dalam lingkungan masyarakat, saling membutuhkan antara satu dan lainnya. Maka, berinteraksilah dengan bijak, kontribusikan konten bermutu, dan jadilah bagian dari solusi dalam membangun ekosistem Steemit yang berintegritas.
Tahun 2001 saat masih SMA, di perempatan jalan Samudra -jalan Malikussaleh Lhokseumawe, diseberang jalan (Depan Sekretariat KONI Kota Lhokseumawe) terdapat sebuah spanduk yang bertuliskan "Hanya GAM Pungoe yang ingin memisahkan cinta kita, Jika Mereka sudah Insaf, cinta kita akan bersemi kembali"
Ini slogan yang terpampang selama konflik bersenjata saat itu.
Apa yang terjadi setelah Tsunami? RI dan GAM berdamai dan menjadi bagian dari pemerintah.
Semoga kita terus menjadi pengguna yang terus dikenang, saling membutuhkan dan mengayomi, tidak melukai, terus menjunjung tinggi nilai-nilai sosial dan etika dlaam berinteraksi, layaknya adik dan kakak dalam sebuah keluarga, abaikan mereka karena suatu saat yang terseret akan kembali kejalan yang lurus.
Hahaha... Maaf tidak bermaksud apapun, hanya mengisi waktu luang, meskipun tidak aktif, setidaknya dengan meninggalkan komentar, saya dianggap masih hidup. 🤣🤣
Komentar yang di dasarkan pada kedalaman berpikir dan tahu betul tentang dinamika yang ada di platform ini. Bukan saja di dalam platform, tapi juga di luar platform sebagai interaksi sosial yang nyata.
Ya, selalu ada dasar dimana semua dapat bersatu dan berdamai kembali. Yang menghalanginya mungkin hanya waktu, kapan, dimana dan kenapa, yang berujung rekonsiliasi.
Yang terseret biasanya yang belum cukup matang berpikir, hingga ada waktu dimana jalan yang lurus menjadi jalan memperbaiki diri.
Senang rasanya Pak irawandedy dapat mengisi waktu luang di kolom komentar postingan ini. Selamat Pak irawandedy masih berkomentar dan memberikan tanggapan positif, anda masih hidup. Berbeda dengan mereka yang berkomentar, tapi terlalu banyak negatif, saya rasa itu sudah mati.
Terima kasih sekali lagi pak irawandedy, saya yakin tidak lama lagi, anda benar-benar hidup kembali di platform ini.🙏🏻🙏🏻