Hari Libur yang Penuh dengan Ular
MY WRITE
Hari libur seharusnya menjadi waktu untuk bersantai, tetapi tidak dengan hari ini sabtu 28 juni . Aku memutuskan untuk mengisi waktu dengan menyusuri sungai menuju area tambang emas rakyat, sebuah perjalanan yang menantang sekaligus menyegarkan pikiran.
Pagi masih muda ketika langkah kaki mulai menapaki jalur setapak di sepanjang aliran sungai. Suara gemericik air berpadu dengan semilir angin yang menggesek daun-daun. Namun, keindahan itu tak berlangsung lama. Di tengah perjalanan, aku dikejutkan oleh seekor ular berbisa yang melintang di pinggir jalan setapak, bersembunyi di balik semak. Tubuhnya berkilau diterpa cahaya matahari, dan matanya tajam mengamati gerak-gerik sekitarnya. Aku berhenti sejenak, lalu perlahan mundur dan mengambil jalan memutar agar tidak mengganggunya.
Di kejauhan, suara mesin perahu yang membawa para penambang mulai terdengar. Mereka memilih jalur air yang lebih cepat, sementara aku tetap berjalan kaki untuk menikmati suasana alami. Perahu-perahu itu melaju membelah sungai, membawa peralatan tambang dan beberapa pekerja menuju lokasi.
Perjalanan berlanjut memasuki kawasan hutan yang masih lebat, penuh suara burung yang saling bersahutan dari balik pepohonan. Dedaunan rimbun memayungi langkah-langkahku, memberikan keteduhan alami yang menenangkan. Hutan ini seolah menyimpan kehidupan yang tersembunyi, sunyi tetapi tidak pernah benar-benar sepi.
Setelah beberapa jam mengamati kegiatan di tambang dan beristirahat sejenak, aku memutuskan untuk kembali pulang. Namun, kejutan belum berakhir. Di tepi sungai berbatu, seekor ular lain yang berbeda tampak melingkar di atas batu , seakan sedang mengamati arus sungai. Tubuhnya lebih kecil dari yang sebelumnya, dan coraknya lebih mencolok. Lagi-lagi aku harus berhenti, mengamati dengan tenang, lalu perlahan melanjutkan perjalanan dengan hati-hati.
Sesampainya di kampung, suasana terasa lebih hidup. Beberapa anak-anak tampak sedang bermain layang-layang di padang rumput dekat sungai. Tawa mereka terdengar riang, menghiasi langit sore yang mulai berubah jingga. Sementara itu, di ujung sungai, beberapa warga pergi memancing, menikmati sore hari yang damai.
Di tepi air, kawanan kerbau sedang mandi, menikmati sejuknya aliran sungai setelah seharian merumput. Tak lama kemudian, perahu-perahu yang membawa para penambang mulai kembali ke dermaga desa, menandakan berakhirnya aktivitas hari itu.
Hari libur ini mungkin tak seperti harapan banyak orang—penuh kejutan, ketegangan, dan sedikit rasa takut. Namun justru di situlah keindahannya. Aku bersyukur dapat menyaksikan alam yang masih liar dan hidup, merasakan ketenangan hutan, serta menyadari betapa pentingnya tetap waspada dalam setiap langkah. Hari libur kali ini bukan sekadar waktu istirahat, melainkan petualangan kecil yang akan terus terkenang.
👉 Pernahkah kamu mengalami hal serupa saat hari libur di alam bebas? Atau pernah bertemu hewan liar di perjalanan? jangan lupa Bagikan pengalamanmu di kolom komentar!
Best regards,
@khairulamar | My Introduction Post
Kapalo teh, that jai Ule.....nyan bek tahe bak Jak sebab awak nyan ka ji preh2
angkeuh ,lam uteun sabab bit 😅
Tapi kelihatannya Ulee ji maen bak tempat Trang lago, lam bebatuan....hi Hana Brat uten tapi Jai that Ulee
Wate kajak lage nyan kaba pelepek meriang me sikrek be panyang....Nye Ulee tapoh ngen pelepek meria jih bagah lumpuh sebab semaloe .
Begot2 that inan bak Gampong gop, pajan kawoe u Gampong?
uteun nyan bit ,krueng batee ret bineh jih uteun ,jeut bit ,hana ku tuoh pgh lom nyoe ,3 bln teuk mungken 😅
Pue pegoet Inan tema? Rame awak tanyoe kerja Inan nyeh? Trep cit manteng kontrak kerja , di Pat manteng tanyo kerja yang penting be got2 ta jaga droe, semoga mudah rezeki dan sehat Sabe