Betterlife Diary Game (Minggu, 18 Mei 2025) Mengikuti Acara Reuni Alumni Santri Dayah Cot Trueng Angkatan Tahun 2000
سَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Hai sobat steemian semuanya dimanapun anda berada, bagaimana kabar anda hari ini? semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT, Aamiin. Hari ini saya kembali membagikan aktivitas sehari-hari dalam The Diary Game.
Dengan senang hati pada pagi hari ini saya memenuhi ajakan guru rohani saya Ustad Amiruddin pergi Krueng Tuan dalam rangka reuni akbar alumni santri Dayah Raudhatul Ma'arif Cot Trueng angkatan tahun 2000. Awalnya saya merasa risih untuk ikut karena saya bukan alumni dari dayah tersebut. Tetapi karena guru rohani saya Ustad Amiruddin yang bersikukuh mengajak saya untuk ikut serta bersamanya maka saya tidak kuasa untuk menolaknya, walaupun ada perasaan sedikut malu yang harus saya sembunyikan ketika sampai disana nanti.
Guru rohani saya Ustad Amiruddin adalah alumni santri Dayah Raudhatul Ma'arif Cot Trueng angkatan tahun 2000. Beliau juga bertindak sebagai koordinator acara reuni akbar khusus angkatan dirinya pada tahun ini. Lokasi pelaksanaan acara reuni ini diadakan di kebun pimpinan Dayah Raudhatul Ma'arif Cot Trueng yang bernama Teungku Haji Muhammad Amin Daud atau biasa disapa dengan sebutan Ayah Min Cot Trueng. Kebun itu terletak di kawasan wisata sungai Krueng Tuan kecamatan Nisam Antara. Ustad Amiruddin mengajak saya pergi lebih awal agar bisa cepat sampai di lokasi karena beliau selaku koordinator yang mengurus semua perlengkapan kebutuhan acara reuni termasuk penyediaan empat ekor kambing untuk makan-makan bersama di sana.
Saat saya menjemput Ustad Amiruddin ke rumahnya, rencana pergi lebih menjadi tertunda karena salah seorang warga beliau sekaligus salah satu jemaah majelis taklim yang dipimpinnya meninggal dunia. Kami baru bisa berangkat setelah prosesi pemakaman jenazah selesai. Kami sempat berhenti ditengah perjalanan untuk membeli air mineral kemasan botol dan beberapa bungkus garam dapur untuk keperluan bumbu masak kari ksmbing. Kami juga harus memperlambat sedikit perjalanan karena harus menunggu beberapa orang guru dari Ustad Amiruddin yang tidak lokasi yang akan dituju. Sesampainya di lokasi keempat ekor kambing telah disembelih dan dicincang dagingnya. Mereka yang datang lebih awal terlihat sedang mencuci potongan daging kambing dan siap untuk dimasak.
Walaupun saya tidak termasuk seorang alumni, tetapi saya mencoba ikut membaur dengan mereka dengan membantu menggelar tikar untuk tempat duduk dan mengatur mobil tamu undangan yang datang supaya dapat diparkir dengan rapi. Saya juga menurunkan air mineral dan garam yang dibeli di tengah perjalanan tadi. Sebisa mungkin saya melakukan apa saja yang bisa dilakukan supaya tidak terasa asing berada ditengah-tengah alumni santri Dayah Raudhatul Ma'arif Cot Trueng angkatan tahun 2000. Usaha saya membuahkan hasil karena dapat berkenalan dengan beberapa orang diantara mereka dan bisa merasakan keakraban.
Setelah mengerjakan sholat Zuhur berjamaah, waktu makan siang pun tiba. Tetapi sebelum makan siang bersama kami berkumpul duduk diatas tikar mengumandangkan zikir, bersholawat dan berdoa kepada ALLAH sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat, kesehatan dan rezeki yang telah diberikan. Kami juga mendoakan agar selalu tetap dan teguh dalam keimanan. Setelah semua rangkaian pembacaan doa selesai, barulah kami menyantap makan siang bersama-sama dengan menu kari daging kambing yang sangat menggugah selera. Saya sengaja menahan lapar sejak tadi agar bisa makan nasi kari kambing lebih banyak. Maklum saja porsi makan saya memang sedikit lebih banyak dari yang lain 😉😂😂.
Sangat disayangkan pada kesempatan ini saya tidak sempat berjabat dan mencium tangan ulama besar yaitu Ayah Min Cot Trueng karena beliau duluan turun ke sungai untuk mandi. Air sungai Krueng Tuan memiliki hawa yang dingin dan menjadi salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi oleh masyarakat. Sebenarnya saya juga sangat ingin mandi di sungai ini, tetapi tidak membawa pakaian pengganti karena saya berpikir tidak ada kegiatan mandi-mandi sungai selain pembacaan doa dan makan bersama-sama. Saat sudah menjelang sore, hujan mulai turun dalam tempo sedang bersamaan dengan selesainya acara reuni. Satu persatu peserta reuni mulai beranjak pulang. Saya dan Ustad Amiruddin juga ikut pulang agar bisa tiba di rumah sebelum malam.
Demikian cerita singkat saya dalam tajuk The Diary Game pada edisi kali ini. Terima kasih atas waktunya berkenan membaca tulisan saya ini dan memberi dukungan sebagai penyemangat bagi saya untuk selalu menghadirkan karya-karya yang lebih baik lagi.
Semua foto yang ditampilkan disini diambil dengan iPhone 12 Pro Max saya.
Salam hormat,
@yuswadinisam
About Me

Click here
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Share to X (twitter)
Thank you very much @afzalqamar and @steemcurator05 for supporting my post