Pesta Perkawinan Preh Linto Baro
Pagi yang cerah di sebuah kampung yang dikelilingi oleh rimbunnya pepohonan kelapa. Di sepanjang jalan desa, papan bunga ucapan selamat berjejer rapi, menghiasi sisi kanan jalan. Ucapan-ucapan itu datang dari berbagai pihak—kerabat, sahabat, dan instansi—semua memberikan doa dan restu untuk mempelai yang sedang berbahagia.
Di bawah tenda putih yang dihias kain dan dedaunan hijau, para tamu berdatangan. Suasana hangat dan akrab terasa begitu kental. Para perempuan mengenakan busana muslimah yang anggun, sementara para laki-laki tampil rapi dengan baju batik dan peci. Anak-anak kecil berlarian dengan riang, menikmati suasana penuh kebahagiaan.
Ini adalah hari yang dinanti-nanti: preh linto baro, sebuah tradisi khas Aceh untuk menyambut mempelai pria ke rumah mempelai wanita. Segala persiapan dilakukan dengan penuh semangat, sebagai bentuk penghormatan dan kebanggaan keluarga.
Alunan musik tradisional mengiringi setiap langkah tamu yang datang. Sementara itu, di ujung jalan, hidangan khas Aceh mulai disajikan—kuah beulangong, ayam tangkap, dan aneka kue tradisional, siap memanjakan lidah siapa saja yang hadir.
Hari itu bukan hanya tentang pernikahan, melainkan juga tentang kebersamaan, tradisi, dan cinta yang menyatukan dua keluarga besar.
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.