Ujian Penentu Kenaikan Kelas

Pagi itu, suasana di ruang kelas terasa lebih sunyi dari biasanya. Deretan bangku kayu tua yang penuh coretan menjadi saksi bisu perjuangan para siswa dalam menghadapi ujian semester genap. Ujian ini bukan sembarang ujian, melainkan penentu apakah mereka layak naik ke jenjang berikutnya.

Tampak para siswa mengenakan seragam rapi, sebagian besar mengenakan peci hitam khas sekolah mereka. Di tengah kesunyian, hanya terdengar gesekan pensil di atas kertas, dan sesekali suara kursi yang bergeser. Ada yang tampak fokus menunduk, berusaha keras menjawab soal dengan teliti. Ada pula yang mengusap keningnya, kebingungan menimbang pilihan jawaban.

Seorang siswi berjilbab putih di tengah kelas terlihat serius, mencoret-coret kertas ujiannya sambil menggigit ujung pensil. Di sisi lain, seorang siswa menoleh ke kiri, seakan mencari inspirasi dari temannya. Namun para pengawas tetap siaga, memperhatikan dengan seksama agar tak ada kecurangan.

Matahari mulai meninggi di luar jendela, namun semangat para siswa tak surut. Mereka tahu, hasil dari ujian inilah yang akan menentukan langkah mereka ke depan. Di akhir ujian, entah menangis atau tersenyum, mereka semua tahu bahwa hari itu adalah ujian dari usaha dan ketekunan mereka selama satu semester.