Holy place #5- Menikmati keindahan Masjid Agung Babussalam di Kota Sabang

Hai rekan-rekan steemian. Sehat dan semangat selalu ya. Aku kali ini ingin mencoba mengikuti kontes yang keren dan menarik, yaitu "1001 tempat suci di Peta Steem Atlas." Ya, coba-coba saja semoga tepat langkah yang Aku lakukan. Namun, untuk menambah semarak kegiatan ini Aku turut mengundang rekan lainnya, @ifatniza, @abialfatih dan @fajrularifst. Tentunya, tulisannku tentang rumah suci. Ya, sekilas masjid jantung hati warga kota Sabang. Begini kisah dimulai;

Kota Sabang (Pulau Weh) merupakan salah satu wilayah dari Provinsi Nanggroe Atjeh Darusssalam (NAD). Pulaunya terpisah dari ibukota Provinsi Aceh, yaitu Banda Aceh. Kota Sabang dengan segala keindahan alam dan keramah-tamah warganya merupakan salah satu kota destinasi wisata yang favorit bagi warga lokal (Aceh), domestik (luar Aceh) dan warga asing yang akan berwisata. Oleh karena itu tak heran jika pada hari-hari libur panjang ramai orang yang berkunjung atau rekreasi ke kota Aulia 44 (sebutan Kota Sabang).

Aku termasuk salah satu dari ribuan atau bahkan jutaan orang yang tak pernah bosan berwisata ke kota ini. Padahal, Aku sudah pernah berdinas selama 14 bulan di Sabang, tepatnya Lanal Sabang. Kerinduan ini sangat kental terasa dan tak heran pada libur panjang Idul Fitri 1446 H/2025 M, Aku bersama keluarga berkunjung ke Sabang.

Untuk pergi ke Sabang maka kita harus menyeberang lautan dengan menggunakan kapal ferry cepat (non kendaraan) seperti Express Bahari 8 B, 2F dan Express Cantika 89. Untuk kapal yang membawa kendaraan, yaitu kapal lambat ada dua KMP BRR dan Aceh Hebat 2. Jika laut teduh tanpa gelombang besar maka hati akan tenang dan damai saat menyeberang. Saat tiba di Pelabuhan Balohan Sabang maka hendak menuju ke Kota, katakanlah ke Masjid Agung Babussalam, membutuhkan waktu sekitar dua puluh menit.

Rasanya saat di Sabang tak salat di masjid terbesar dan indah di Sabang maka kurang lengkap kebahagian. Nah, Aku sempatkan salat di masjid ini. Masjid ini terletak di jln. Teungku Chik Ditiro, Kuta Ateuh, Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang.

Masjid ini dibangun diatas tanah seluas 2 Hektar. Model masjid ini terlihat ala khas Timur Tengah, yakni Turki Usmani. Menurut informasi, Pengurus dan sekaligus Imam Besar Masjid Agung Babussalam, Tgk M Yakob Saleh, bahwa masjid ini awalnya bernama Masjid Jamik Babussalam (kini Masjid Agung Babussalam). Masjid ini dibangun pada 16 Juli 1970 atas prakarsa dan peletakan batu pertama oleh Tgk Harun Ali Walikotamadya Sabang pertama (1966-1972) bersama beberapa tokoh masyarakat dan ulama salah satunya yaitu Tgk. Amir Husen Al -Mujahid. Masjid ini merupakan masjid reprsentatif untuk suatu Kotamadya Daerah Tingkat II yang dapat menampung seluruh jamaah, terutama pada pelaksanaan shalat Jumat sekaligus sebagai Islamic Centre Kota Sabang.

Nah, Tahun 1972 dimulailah pembangunan tahap pertama, dan rampung seluruhnya tahun 1974. Tepat pada Jumat 10 Juni 1974 Masjid Agung Babussalam, menjadi tempat shalat Jumat perdana. dengan khatib Tgk H Harun Ali (mantan Walikotamadya Sabang) dan Imam Tgk M Daud Ali. Maka sejak saat itu kegiatan shalat Jumat dipusatkan di masjid tersebut. (SerambiNews.com, 8/9/2017).

Aku masuk ke masjid tidak dari pintu utama atau pintu besar yang terletak ditengah-tengah. Pintu ini sepertinya hari-hari khusus di buka. Pintu yang agak kecil dan senantiasa dibuka dan tempat jalan jamaah memasukkan kendaraan roda dua menjadi jalan yang Aku lalui. Untuk roda empat parkir di luar atau badan jalan raya. Masjid ini terpagar besi sekelilingnya dan saat masuk kita dapat menjumpai sebuah pohon Tin tumbuh subur dengan banyak buahnya.

Masjid Agung Babussalam, pintu masuk, pohon Tin dan Balai Pengajian

Kemudian pandangan takjub saat melihat indah dan megahnya bentuk masjid Agung Babussalam ini. Melihat masjid ini teringat Masjid Agung At-Tin yang berada di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta. Mirip masjid di TMII. Halaman masjid luas dan penuh keramik. Menara masjid ada empat buah dengan hiasan mozaik berbentuk panah. Warna menara adalah cream, yang dipadukan dengan warna coklat, hitam hingga hijau. Dan, satu Kubah besar berwarna merah tembaga.

Perpustakaan AR - Hasyim

Tempat Wudhu Pria

Kita masih melihat sisi luar masjid dan belum masuk kedalam masjid. Diluar masih kita jumpai sebuah Balai Keurukon (panggung) besar yang dipergunakan sebagai tempat pegajian. Ada juga bangunan Perpustakaan AR - Hasyim yang kubah kecilnya berwarna hijau plus kuning dan dibawah bangunan ini terdapat tempat wudhu kaum pria. Tempat wudhuknya kelihatan bersihn dan terletak di lambung kiri masjid. Untuk tempat wudhu kaum wanita di lambung kanan masjid. Dan, dilambung kanan pun ada gedung sekolah.

Pintu masjid yang ditengah-tengah

Nah, kita akan memasuki area dalam masjid. Pasti takjub dan kaguman saat melihat kedalam masjid. Lihatlah, pintu masjid yang masih terbuat dari kayu yang berukiran indah. Dua daun pintu berwaran coklat dan kuning keemasan. Untuk membukanya kita harus kuat menarik karena agak berat.

Mihrab dan Mimbar masjid

Selanjutnya, sebagai informasi awal apa yang terdapat didalam masjid maka kita terlebih dahulu menuju ke daerah Mihrab. Tempat iman memimpin salat dan ditembok depan terdapat ukiran kaligrafi indah dan tertulis rapi. Tak lupa kita melihat sebuat Mimbar untuk khatib atau penceramah menyampaikan dakwah Islamiyah kepada jamaah. Mimbar yang berukiran indah dan rapi serta mengkilap dengan warna coklat. Aku tak tahun kayu apa ini, yang pasti sangat berat sekali mimbar indah ini.

Ornamen hiasan kaligrafi

Tiang atau pilar penopang masjid

Masjid Agung Babussalam ini dari luar terlihat indah dan keren. Saat melihat dari dalam takjub dengan banyak kaligrafi yang memperindah masjid. Seperti kita saksikan disebelah kanan dan kiri pada dinding shaf depan. Lambung kanan kaligrafi dengan lukisan warna hijau dan sebelah kiri lukisan warna merah maron. Apalagi wadah tempat diletakkan lukisan kaligrafi adalah ukiran-ukiran indah warna crem dan diatasnya terdapat lukisan kaligrafi dari tembaga. Sangat indah. Masjid indah dan kokoh ini ditopang beberapa tiang atau pilar bulat dan tinggi menjulang dengan jumlah keseluruhannya adalah 36 tiang. Banyak juga. Jika tak banyak kuatir tak kuat menahan beban bisa roboh saat gempa mengoyang. Apalagi, beberapa bulan Aku dinas di Sabang gempa sering hadir walau belum dalam skala besar. Namun setidak-tidaknya bisa buat jantung berdetak kencang jika datang gempa mengoyang.

• Air Conditioner model duduk*

Kipas angin yang terletak tiang dan tembok masjid

Masjid yang merupakan idola warga Sabang, salah satu kenikmatan dan kenyamanan salat adalah alat penyejuknya berfungsi dengan baik. Ada Air Conditioner (AC) pendukung dan juga kipas angin yang berbagai merk dan bentuk. Untuk AC besar kita bisa menyaksikan model duduk yang diletakkan disamping kanan dan kiri serta didinding belakang bagian dalam masjid. Ada AC besar merk Panasonic berjumlah 4 unit dan Mitsubishi berjumlah 6 unit dan plus pendingin kecil terletak di shaf perempuan merk Honeywell.

Air Conditioner yang terletak di tembok masjid

Selanjutnya kita dapat menikmati udara dingin dari AC yang terletak didinding masjid. AC tersebut merk Panasonic dengan jumlah 10 unit. Nah, untuk melengkapi sejuknya suasana didalam masjid terdapat juga kipas angin pendukung model baling-baling kapal, baik yang kecil terletak ditiang/pilar masjid maupun dinding dan model kipas angin berdiri. Untuk kipas angin ditembok dan ditiang masjid berjumlah 29 unit dengan bervariasi merk dan kipas angin berdiri merk Maspion berjumlah 6 unit.

Kipas angin baling-baling tergantung di dalam masjid

Selain kipas angin model berdiri, ada juga beberapa kipas angin model baling-baling kapal berwarna putih merk Panasonic dengan jumlah 16 unit. Nah, yang membuat menarik lagi adalah kipas angin yang terdapat bola kristalnya. Baling-balingnya berjumlah 5 dan berwarna coklat serta jumlahnya 17 unit. Sangat indah. Setiap sudut jamaah akan mendapatkan kesejukan dan kenyamanan.

Lampu Kristal besar yang indah

Mata saya semakin liar menatap kesana kemari. Kekaguman akan indah masjid ini belum hilang. Apalagi saat melihat satu unit bola lampu kristal yang besar dan indah dengan modelnya unik. Letaknya ditengah-tengah masjid. Tergantung tak bergoyang. Bola lampunya berjumlah 18 dan 1 bola mati pada saat Aku memotretnya.

Jam bulat yang terpasang pada dinding

Jam besar unik model berdiri

Selain itu untuk jamaah mengetahui waktu maka kita dapat melihat beberapa jam yang ada didalam masjid. Ada empat unit jam model bulat yang menempel pada dinding masjid. Dasarnya jam tersebut putih merk Quartz dan sepertinya bantuan dari Bank Aceh. Dan, yang membuat kagum lagi didalam masjid ini terdapat dua jam besar yang berdiri di samping kanan dan kiri diantara imam. Jam tersebut sepertinya model kalsik lama dengan model yang berbeda. Ada lonceng besar yang tergantung dan pada waktu tertentu jam akan berbunyi. Adapun merk jam tersebut adalah Mauthe dan J.R.T.

alat pengeras suara didalam masjid

Kita lanjut melihat soundsystem atau suara pengeras yang ada didalam masjid. Tanpa suara pengeras maka tak nyaman salatnya. Jamaah yang jauh pasti akan kurang jelas mendengarkan bacaan dan aba-aba dari imam. Rupanya ada 10 alat pengeras suara yang dipasang, dianToa merk Soundking 8 unit dan merk Bear Mountain Audio (BMA) 2 unit. Selama ini Aku saat jadi makmum sangat jelas dengarkan aba-aba yang imam berikan.

Mungkin masih ada beberapa perlengkapan didalam masjid yang belum aku tuliskan. Nah, ini yang terakhir yang dapat Aku sampaikan yaitu terdapat satu kotak amal besar didekat pintu masuk. Kotak amal ini berwarna kuning terletak kokoh ditempat. Dan, ada satu kekurangan yang dapat Aku rekam yaitu alat membantu waktu salat rusak dan tak berfungsi yang terletak pada dinding depan masjid. Ini harus segera di perbaiki karena berfungsi membantu jamaah untuk mengetahui waktu-waktu salat.

Akhir kisah, demikian yang dapat Aku ceritakan tentang nuansa dan nyamannya salat di Masjid Agung Babussalam Kota Sabang. Pesan dari Aku bahwa jika berada di Kota Sabang, jangan hanya mau rekreasi ke Nol Kilometer atau Pulau Rubiah dan lain-lain tempat rekreasi, namun mampir dan salatlah di masjid kebanggaan warga Kota Sabang. Insyaallah berkah dan bahagia berada di kota yang disebut juga Kota Aulia 44.

https://maps.app.goo.gl/bQyWVG6CiWBvJFbeA

Salam semangat dariku di Kota Gurindam XII RHF@hoesniy