Melaksanakan Ibadah Shalat Ashar di Masjid Besar Baitul Karim

_{Papan nama Masjid Besar Baitul Karim}

Dalam perjalanan pulang menuju ke Kota Lhokseumawe, perhatian saya tertuju pada sebuah bangunan megah yang berdiri kokoh di tepi jalan lintas utama Medan-Banda Aceh, yaitu Masjid Baitul Karim yang berlokasi di Simpang Ulim, Aceh Timur.

Masjid ini sungguh menarik perhatian karena lokasinya yang strategis dan halamannya yang sangat luas. Saat tiba, saya segera memarkirkan kendaraan di dekat pondok-pondok peristirahatan sementara yang tersedia. Fasilitas ini sangat fungsional dan cocok, terutama bagi jemaah wanita yang mungkin perlu beristirahat tanpa dapat memasuki area utama masjid.

_{Suasana halaman depan masjid dan sisi kiri yang terdapat pondok sebagai tempat peristirahatan}

Langkah saya segera menuju ke tempat wudu. Saat ini, area wudu yang baru sedang dalam tahap pembangunan. Tempat wudu yang lama berada di bagian belakang masjid yang jaraknya sedikit jauh dari pintu masuk utama.

Meskipun demikian, perjalanan menuju ke sana terasa teduh dan nyaman berkat lorong-lorongnya. Setelah selesai berwudu, saya pun segera memasuki masjid untuk melaksanakan salat Asar dengan khusyuk.

_{Lorong menuju area tempat wudu, selain itu area tempat wudunya bersih}

Usai salat, saya menyempatkan diri mengamati bangunan dan arsitekturnya. Secara keseluruhan, Masjid Baitul Karim menampilkan gaya arsitektur lama, namun tetap memancarkan daya tarik dan keunikan.

Posisi masjid ini sedikit lebih rendah dari jalan lintas utama, hal tersebut tidak menjadi masalah. Beruntungnya masjid ini tetap aman dari genangan banjir bahkan saat hujan deras.

_{Suasana dari dalam masjid tetap sejuk meskipun kipas angin tidak dinyalakan}

Dinding-dindingnya, terutama di bagian paling atas, dihiasi dengan sejumlah kaligrafi yang indah. Hal yang patut diapresiasi adalah kebersihan dan kenyamanan masjid ini. Meskipun merupakan bangunan lama, tempat ini sangat terawat dengan baik.

Fasilitas di sekitar dinding masjid terbilang memadai, mulai dari kipas angin hingga pengeras suara. Ukiran kaligrafi yang ada juga tidak terlalu menonjol, menjaga kesederhanaan dan fokus.

Salah satu hal yang paling menarik perhatian saya selama kunjungan adalah upaya proaktif pengelola masjid dalam pembangunan fasilitas baru. Saya melihat daftar nama para pewakaf yang menyumbang untuk pembangunan tempat wudu baru. Rencana desain tempat wudu baru ini juga turut dipajang di dinding pengumuman.

_{Gambar perencanaan pembangunan tempat wudu yang baru dan daftar nama para donatur}

Untuk memudahkan jemaah berpartisipasi dalam pembangunan, pengelola masjid telah menyediakan fasilitas donasi non-tunai yang sangat mudah, baik melalui pemindaian kode QR (barcode) maupun ATM mobile.

🕙 Hari dan jam operasi : Setiap hari, 24 Jam.

🚩 Alamat lengkap, Kampong Baro, Kec. Simpang Ulim, Kabupaten Aceh Timur, Aceh 24458 Peta Google

💁‍♂️ Media sosial di Instagram : tidak ada

🗓️ Waktu kunjungan : Senin, 09 Juni 2025

📍 Lokasi di peta Steem Atlas: [//]:# (!steematlas 5.098097 lat 97.537747 long Masjid Besar Baitul Karim d3scr)

Masjid Baitul Karim secara keseluruhan adalah perhentian yang ideal dan nyaman. Dengan halaman yang luas, area dalam masjid yang lapang, serta kebersihan yang terjaga, masjid ini benar-benar menjadi tempat yang nyaman untuk melaksanakan ibadah salat. Semoga pembangunan tempat wudu yang baru dapat segera diselesaikan untuk menambah kenyamanan para jemaah yang singgah.