Cerita Awal Aku dan Sepupuku Jualan Buket

_{buket yang kami jual}

Waktu itu aku cuma pesen buket bunga di tempat orang. Eh, kawan aku malah nyangka itu aku yang buat. Padahal aku sama sekali nggak bisa kesenian, apalagi buat buket. Dari situlah cerita ini mulai. Sepupuku bilang dia bisa bikin, akhirnya kami coba nerima orderan kecil-kecilan.

Kami bikin buket dari pita satin. Prosesnya ribet: potong pita satu-satu, lem kelopak, susun lagi, kasih gliter, terus tusuk ke gabus dan dibungkus kertas buket. Untuk isi 30 tangkai, kami jual sekitar 150 ribu. Jujur, waktu itu harga masih ngawur karena belum bisa hitung modal dan tenaga. Tapi dari situ kami belajar.

_{beberapa hasil karya sepupuku yang meledak pesanan}

abel Bahan dan Perhitungan Laba Buket Satin (30 Tangkai)

No	Bahan	Jumlah/Ukuran	Harga Satuan (Rp)	Harga Satuan (STEEM)	Total Biaya (Rp)	Total Biaya (STEEM)
1	Pita Satin	3 roll	Rp10.000	4.43 STEEM	Rp30.000	13.3 STEEM
2	Lem Tembak + Isian	5 batang	Rp3.000	1.33 STEEM	Rp15.000	6.6 STEEM
3	Tusuk Sate/Kawat	30 batang	Rp1.000/10pcs	0.44 STEEM	Rp3.000	1.3 STEEM
4	Gabus	1/6 buah	Rp7.000	3.10 STEEM	Rp1.167	0.52 STEEM
5	Kertas Buket	5 lembar	Rp1.500	0.66 STEEM	Rp7.500	3.32 STEEM
6	Kupu-Kupu Hias	2 buah	Rp1.000	0.44 STEEM	Rp2.000	0.89 STEEM
7	Gliter	1 bungkus	Rp5.000	2.21 STEEM	Rp5.000	2.21 STEEM
	Total Modal				Rp63.667	28.2 STEEM

Harga Jual per Buket (30 tangkai) = Rp150.000 ≈ 66.4 STEEM
Laba Kotor = Rp150.000 – Rp63.667 = Rp86.333 ≈ 38.2 STEEM

semua barang bakal lebi murah jika kita belanja di toko online dan sekalian beli semua tapi bisa rugi jika ongkir mahal dan ada barang yang tidak tersedia mau ga mau harus beli di toko ofline kdang hanya dapat unutng 50 ribu saja setara dengan sekitar 22,1 STEEM.

Nggak cuma buket, sepupuku juga bikin kreasi ranupsirih adat Aceh yang biasanya dibawa untuk calon perempuan yang mau dilamar. Dia coba bikin versi ranup modern tapi tetap ada nuansa adatnya. Ternyata banyak yang suka juga. Jadi selain buket, pesanan ranup juga lumayan jalan.

Kalau dipikir-pikir, apa yang kami kerjain ini sebenarnya nyambung sama konsep ekonomi kreatif yang sekarang lagi didorong pemerintah. pemberdayaan masyarakat bisa bikin orang lebih mandiri dan sejahtera kalau bisa manfaatin sumber daya yang ada. Nah, buket dan ranup ini kan contoh kecilnya. Dari bahan-bahan sederhana, bisa jadi produk unik yang ada nilainya.

_{nah ada juga ranup keariifan lokal Aceh}

Ekonomi kreatif itu intinya ngandelin ide, kreativitas, dan keterampilan . Jadi bukan sekadar modal uang, tapi lebih ke gimana otak sama tangan kita bisa ngolah sesuatu sampai punya nilai jual. Aku ngerasa cocok banget sama pengalaman ini, karena awalnya kami nggak punya modal besar, tapi berkat ide dan kreativitas sepupuku, malah bisa dapat pemasukan tambahan.

Apalagi sekarang gaya hidup masyarakat makin berubah. Orang-orang suka kasih hadiah unik buat ulang tahun, wisuda, sampai acara-acara spesial. Jadi sebenarnya peluangnya ada kalau mau konsisten. kreativitas masyarakat itu bisa jadi motor pertumbuhan ekonomi daerah. Dan aku baru sadar, usaha kecil kayak yang aku dan sepupuku jalani ini juga bagian dari itu.

Jadi, walaupun awalnya cuma salah paham, ternyata bisa jadi jalan rezeki. Dari buket satin sampai kreasi ranup khas Aceh, semua itu bikin aku makin yakin kalau kreativitas kecil bisa jadi peluang besar asal dikerjain dengan niat dan konsisten.