The Diary Game (Minggu, 6 April 2025) Mengantarkan Anak Balik Ke Dayah
سَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Hai sobat steemian semuanya dimanapun anda berada, bagaimana kabar anda hari ini? semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT, Aamiin. Hari ini saya kembali membagikan aktivitas sehari-hari dalam The Diary Game.
Dari kemarin putra sulung saya telah memberitahukan bahwa hari ini dia akan kembali ke dayah tempat dia menuntut ilmu. Maka dari itu saya sudah mempersiapkan diri untuk mengantarnya ke Dayah Al-Madinatuddiniyah Blang Bladeh Kabupaten Bireun. Tetapi anak saya meminta tidak perlu diantar kesana, melainkan hanya diantar ke Simpang Krueng Geukueh saja untuk selanjutnya dia akan menumpang minibus sejenis L300 ataupun Hiace untuk kembali kesana. Saya merasa anak saya tersebut terlalu mengerti mengenai kondisi ekonomi saya sekarang sehingga mencoba mandiri untuk balik sendiri ke dayah dengan menumpang bus umum.
Karena putra sulung saya akan kembali ke dayah sekitar sore hari nanti, maka saya akan pergi ke kebun untuk memantau tanaman kakao dan durian. Saya ingin memastikan pohon durian yang sudah mengeluarkan kelopak bunga untuk kedua kali pertanda akan berbuah, apakah ada mengalami kerontokan seperti yang dulu. Selain itu saya juga ingin menghalau kawanan monyet bila mereka datang ke kebun untuk menyerang buah pada tanaman kakao saya.
Menurut warga yang tinggal berdekatan dengan kebun saya, mereka mengatakan bahwa akhir-akhir ini kawanan monyet sering datang ke kebun sekitaran pukul 09 hingga pukul 10 pagi. Jika pada sore hari kawanan monyet sering terlihat pada pukul 17:30 hingga pukul 19:00. Tetapi saya juga tidak tahu apakah kawanan monyet yang sangat mengganggu tersebut juga datang pada malam hari. Kawanan monyet datang ke kebun dapat saya tandai karena melihat banyaknya buah kakao yang dipetik untuk dimakan isinya.
Kemudian saya melihat tetangga kebun saya sedang asyik memanen cabe rawit bersama istrinya di kebun. Padahal setahu saya sejak ditanam tidak pernah dirawat dengan baik, tetapi nyatanya tanaman cabai rawitnya tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah yang banyak. Tetangga kebun saya tersebut mengatakan bahwa dia dan istrinya sudah memetik cabai rawit sejak pagi tadi karena memang sudah saatnya untuk dipanen. Kelemahan cabai rawit bila sudah matang buahnya tetapi tidak dipetik, maka akan menyebabkan pohonnya mati.
Tibalah waktunya bagi saya untuk mengantarkan putra sulung saya ke loket minibus jurusan Banda Aceh yang terletak di Krueng Geukueh untuk kembali ke dayah tempat dia menuntut ilmu. Ikut mengantarnya juga istri dan anak bungsu saya yang perempuan. Ditengah perjalanan saya singgah sebentar untuk sandal buat anak saya yang akan kembali ke dayah. Sudah menjadi kebiasaan setiap libur panjang maka harus dibelikan sandal buat dipakai sehari-hari saat berada di komplek dayah. Entah kenapa kebiasaan itu selalu ada, saya juga tidak tahu.
Tiba di Simpang Empat Krueng Geukueh, istri saya meminta berhenti untuk membelikan nasi goreng kesukaan putra saya untuk bekal makan nanti malam waktu sampai disana. Istri saya juga membelikan dua potong ayam goreng krispi buat anak kami yang perempuan. Keadaan jalan di Simpang Empat Krueng Geukueh sangat macet disebabkan oleh arus balik bagi meteka yang mudik sebelum lebaran. Setelah membeli nasi goreng saya meniju ke tempat pemberhentian minibus yang telah ditentukan.
Setelah bersalam-salaman, putra saya menaiki bis umum sambil melambai-lambaikan saat bis telah melaju. Saya beserta istri dan anak perempuan yang bungsu segera pulang ke rumah sambil berharap semoga putra saya selamat sampai di tujuan.
Demikian cerita singkat saya dalam tajuk The Diary Game pada edisi kali ini. Terima kasih atas waktunya berkenan membaca tulisan saya ini dan memberi dukungan sebagai penyemangat bagi saya untuk selalu menghadirkan karya-karya yang lebih baik lagi.
Semua foto yang ditampilkan disini diambil dengan iPhone 12 Pro Max saya.
Salam hormat,
@yuswadinisam
About Me

Click here
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Share to X (twitter)