Sungai Krueng Cunda - Lhokseumawe

Sungai selalu memiliki nilai historis dan peran penting dalam kehidupan, tradisi dan budaya masyarakat suatu daerah. Krueng Cunda merupakan nama sungai di dalam wilayah Kota Lhokseumawe Provinsi Aceh, Indonesia. Secara umum Sungai "Krueng Cunda" terletak di Pulau Sumatra atau 1.700 kilo meter sebelah barat laut Ibu Kota Indonesia yakni Jakarta. Selain memiliki banyak sejarah, sungai Krueng Cunda adalah satu satunya sungai yang berperan penting di wilayah kota Lhokseumawe sebagai sumber air untuk mengairi irigasi, areal persawahan dan tambak masyarakat pesisir.
Dulu, sebahagian dari masyarakat tradisional di provinsi Aceh menjadikan sungai sebagai tempat melakukan hajatan atau ritual seperti Ghatib Berhanyut atau "berzikir di atas perahu" dan dibiarkan hanyut terbawa arus sungai sebagai bentuk kepercayaan untuk menolak bala. Pemandian membersihkan diri sebelum melangsungkan pernikahan dan upacara adat lainnya. Saat ini ritual-ritual tersebut mulai jarang dilakukan oleh kelompok masyarakat tertentu kecuali difungsikan untuk sumber air minum, mandi, mencuci pakaian, mencari ikan bagi masyarakat yang tinggal di kawasan sungai Krueng Cunda.
Sungai Krueng Cunda yang meliputi beberapa Kecamatan, Muara Satu, Banda Sakti dan Muara Dua merupakan pemisah antara daratan Kota Lhokseumawe dan pulau Sumatra. Letak, geografis dan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Krueng Cunda dapat dilihat pada gambar dibawah ini.


Lokasi Daerah Aliran Sungai Krueng Cunda : 5°10'17"N 97°08'12"E Google Earth
Selain fungsi untuk pengendali banjir dalam kawasan Kota tersebut, keberadaan sungai berperan penting dalam tradisi dan tatanan sosial masyarakat setempat karena sungai merupakan salah satu tempat berlangsungnya aktivitas para nelayan tradisional untuk sumber mata pencaharian, jalur transfortasi, sebagai tempat rekreasi serta memiliki nilai-nilai budaya dan spiritual kelompok-kelompok masyarakat tertentu.
Sekarang saya berada di pinggir perairan Sungai Krueng Cunda dalam wilayah desa Keude Cunda Kecamatan Muara Dua. Dari sana saya meluruskan pandangan ke jembatan utama sebagai akses keluar dari kota Lhokseumawe ke Jalan Raya (Banda Aceh-Medan Medan).

Sebelum kita bergerak ke Jembatan yang menghubungkan Kota Lhokseumawe dan pulau Sumatra, disana ada tampak puing / bekas bangunan Cunda Plaza yang dibangun pada tahun 1987. Mall Cunda Plaza adalah ikon Lhokseumawe sebagai kota Petro Dolar saat itu.

Sekarang saya berada di jembatan penghubung antara daratan kota Lhokseumawe dan pulau Sumatra.

Melihat lurus ke depan aliran sungai ini akan membawa kita ke Palung Laut kota Lhokseumawe serta laut lepas. konon Palung Laut tersebut memiliki makna sejarah dan identitas budaya untuk kota kecil ini.

Kita akan terus berjalan sambil bercerita! Ya! Informasi lainnya yang harus diketahui adalah, beberapa tahun terakhir pinggiran aliran Sungai Krueng Cunda mulai dari Jalan H. Ramli Ridwan (salah satu akses menuju Stadion Tunas Bangsa dan Waduk Pusong) telah menjelma menjadi salah satu kawasan wisata tradisional favorit bagi warga setempat dan masyarakat sekitar untuk berekreasi atau dijadikan tempat paling nyaman untuk bersantai, karena sepanjang jalan tersebut para pedagang berjejeran menjual berbagai makanan tradisional dan minuman seperti air kelapa muda, juice, jagung bakar serta berbagai jenis makanan tradisional.
Peta lokasi google maps Jln. H. Ramli Ridwan



Setelah kita berada dipenghujung Jln. H. Ramli Ridwan, Kita akan dipertemukan dengan Jalan Waduk Pusong dan terus bergerak mengikuti aliran sungai Krueng Cunda yang bersebelahan dengan lokasi waduk kecil kota ini. Jika melihat beberapa photo dibawah ini maka kita berada di lokasi pinggiran sungai Krueng Cunda, ini salah satu lokasi yang paling ideal untuk mengabadikan photography matahari terbenam (sunset). Lihat posisi kita saat ini melalui peta lokasi google maps





Pada akhirnya saya tiba di Tempat Pemasaran Ikan (TPI) Pusong Lama.

Saya berhenti disini, sementara Aliran Sungai Krueng Cunda masih sangat jauh hingga ke muara Sungai yang terletak di desa Ujong Blang Kecamatan Banda Sakti atau di kawasan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Ujong Blang di desa Ujong Blang Kota Lhokseumawe.
Informasi lokasi dan lainnya:
Lokasi Muara Sungai Krueng Cunda di Google Maps
Lokasi di Peta Steem Atlas
Bebas biaya parkir sepanjang aliran sungai Krueng Cunda
Sekian ulasan tentang Sungai Krueng Cunda Lhokseumawe, sebagai salah satu tempat bernilai sejarah, tradisi dan aktivitas tradisional masyarakat kota Lhokseumawe dan sekitarnya.
semoga postingan kami bermanfaat.
Mengundang: @afzalqamar @ikwal dan @bahrol
salam,
@ridwant
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Suasana yang indah untuk menikmati kuliner dan juga menikmati sunset saat matahari akan terbenam
Ya bang Bahrol, aliran sungai Krueng Cunda di kawasan Mon Geudong cocok untuk lokasi bersantai dan mengambil photo sunset..
https://x.com/peephotnews/status/1910883096830038513?t=SL6ovXCsKHxVss5kPcrghA&s=19