Cerita yang sangat mengharukan dan sekaligus menyedihkan, pengalaman menjadi guru terkadang ada enaknya dan ada juga tidak enaknya.

Saya pernah menjadi guru dan mengajar di sebuah perkampungan yang primitif walaupun tidak semua orang seperti itu namun banyak kendala yang kita hadapi.

Namun ketika saya berada di sana ada beberapa siswa yang menguji kemampuan saya, saya mencoba menjelaskan setiap pertanyaan dengan sangat bijak namun dia tetap saja tidak puas dengan jawaban saya.

Terakhir saya mengatakan beri saya waktu dan saya akan mencarikan jawaban yang lain dan akan bertanya pada guru saya yang lebih senior.

Atau kamu bisa menjelaskan bagaimana maksud dari pertanyaan tadi, tanpa ragu dia pun menjawabnya sendiri dan jawaban yang saya berikan juga hampir sama namun bahasa dan penyampaian berbeda namun tujuannya sama.

Ternyata dia punya jawaban sendiri dan tidak menerima jawaban dari saya, dan itu bukan masalah besar bagiku, dan beberapa hari setelah itu saya kembali mengajar seperti biasa dan saya sudah mengatakan pada siswa saya bahwa ketika habis satu bab pelajaran maka saya akan mengadakan ulangan dadakan.

Saya memberikan satu soal saja dan di kerjakan saat itu juga dengan soal yang pernah saya bahas dan nilai yang berbeda, namun anak yang pernah menguji saya sama sekali tidak bisa menjawab, dan di jam berikutnya saya kembali membahas dan menyuruh mereka membuka buku kembali di halaman sekian dan nomor sekian, seketika mereka terperanjat bahwa soal tersebut pernah saya berikan dan mereka tidak bisa menjawabnya.

Sejak itu mereka tidak pernah lagi menguji saya dan belajar dengan baik, sampai saat ini kami terhubung melalui WA dan juga Facebook mereka selalu menghubungi saya dan menanyakan kabar.