Jumat barokah

Hagoe's Village: May, 23th 2025
Jumat barokah seperti biasanya, aku memulai aktivitas sejak subuh untuk menunaikan kewajiban sholat subuh, sebagai seorang muslim.
Sebuah kesempatan yang patut di syukuri bahwa aku bisa bangun diawal hari dengan kondisi yang sehat walafiat, sehingga aku harus berterima kasih kepada Sang Khalik yang telah memberikan segalanya untukku, dengan cara menunaikan kewajiban sholat lima waktu dan beribadah sekuat tenagaku.
Sarapan pagi
Sebelum berangkat ke kantor, aku memberi makan ikan-ikan di kolam kami dan juga menyirami tanaman yang ada di halaman rumah kami.
Kemudian aku sarapan dengan menu yang sederhana saja, yaitu sebutin telur rebus dan secangkir Jahe merah yang dibuatkan oleh istriku.
Cukup kah sarapan hanya dengan menu tersebut? Tentu, itu sudah cukup bagiku.
Aku sudah mulai menerapkan pola makan dan sarapan yang demikian sejak beberapa bulan yang lalu, atau mungkin sudah setahunan juga. Dan selama ini aku baik-baik saja.
Bahkan kondisiku terasa lebih fit, serta lingkar pinggangku jauh lebih stabil, yang artinya bobot badanku bisa terjaga dan tidak menjadi gemuk.
Ada yang berpendapat bahwa sarapan pagi itu harus agak banyak, karena kita akan membutuhkan kalori yang banyak untuk beraktivitas sampai tengah hari.
Nah, disinilah penjelasannya mengapa berat badan kita bisa terjaga, bila kita hanya sarapan dengan jumlah yang sedikit. Karena setelah makan malam, biasanya kita tidak melakukan aktivitas yang berat, bahkan mungkin kita istirahat dan tidur.
Sehingga, sebagian besar kalori yang kita makan akan tersimpan dalam bentuk lipid di bawah kulit, yang nantinya bisa menyebabkan kita menjadi gemuk.
Bila di pagi hari kita kembali mengkonsumsi makanan dalam jumlah banyak, artinya lemak lipid tersebut tetap ada dan tidak digunakan bahkan cenderung akan bertambah.
Tetapi bila kita hanya sarapan dengan jumlah sedikit, maka kebutuhan kalori kita untuk beraktivitas, sebagiannya akan diambil dari cadangan lemak lipid tadi.
Artinya itu membantu menjaga berat badan kita agar tidak gemuk. Dan yang terpenting kita menjadi lebih sehat.
![]() | Daun ubi |
---|---|
![]() | Kelapa |
![]() | Memasak daun ubi |
![]() | Siap disajikan |
Memasak sayur ubi peuleumak
Di siang hari, aku ikut turun ke dapur untuk membantu istriku menyiapkan menu makan siang kami.
Di pagi tadi, aku sempat memetik daun singkong yang kami tanam sendiri di kebun. Dan karenanya kami akan mengolah daun singkong ini sebagai sayuran untuk makan siang kami.
Rencananya kami akan memasak sayur ubi dengan santan, atau dalam bahasa Aceh disebut "Oen Ubi Teupeuleumak". Artinya Daun singkong yang di masak menggunakan santan kelapa.
Memasaknya pun cukup mudah, dan kebetulan bahan-bahannya ada di rumah kami. Sehingga aku segera mengambil kelapa yang ada di kebun dan menyerahkannya kepada istri agar bisa memasak sayur daun ubi.
Berangkat Jum'atan
Karena hari ini adalah hari Jumat, aku segera bersiap-siap untuk menuju mesjid di kampung kami untuk menunaikan sholat Jum'at di hari ini.
Tidak ada alasan dan halangan bagiku untuk melakukan sholat Jum'at, sehingga aku harus menunaikan kewajiban sholat Jum'at ini, kecuali kalau aku sedang sakit atau sebab lain yang dibenarkan oleh syari'at.
Cuaca siang ini. Video reels
Saat sedang melaksanakan sholat Jum'at di masjid, tiba-tiba hujan deras turun membasahi bumi, sehingga aku terpaksa menunggu sebentar sampai hujan reda, agar bisa pulang ke rumah.
Ini memang gejala yang disebut kemarau basah, dimana cuacanya panas karena memang sedang musim kemarau, tetapi tiba-tiba turun hujan.
Di Klinik Mandiri Bersama
Setelah sholat ashar, aku menuju kantor Puskeswan Matangkuli untuk melengkapi presensi sore bersama si kecil Alvira, sekalian mengantarkan istriku yang akan berobat di klinik karena dia sedang kurang sehat.
Aku menurunkan istri di klinik, dan kemudian menuju kantor Puskeswan Matangkuli untuk melakukan presensi serta membeli pakan ikan di sebuah poultry shop.
Ayam goreng crispy
Setelah menjemput istri di klinik, kami menuju pasar Simpang Rangkaya untuk berbelanja barang kebutuhan kami.
Si kecil Alvira ingin membeli ayam goreng crispy di sebuah lapak penjualan di Parang Sikureueng. Nantinya ayam goreng crispy ini akan menjadi menu tambahan untuk makan malam atau sorenya.
Makan di kebun pada sore hari. Video reels
Aku tidak sempat mengerjakan apa-apa di kebun pada sore ini, karena hari keburu senja. Kami hanya makan malam (baca: sore) di kebun kali ini.
Kenapa makan malam disebut sore? Karena memang waktunya belum malam, masih sore. Aku biasanya makan sebelum sholat magrib dan tidak makan berat di malam hari. Itulah sebabnya meskipun untuk makan malam, tetapi waktu makannya di sore hari.
Ini adalah sebuah upayaku untuk menjaga agar berat badan tidak naik. Karena bila makan berat di malam hari dan kemudian istirahat atau tidur, sudah pasti asupan kalori akan menumpuk dan tersimpan dalam bentuk lemak lipid di bawah kulit terutama sekitar pinggang dan perut.
Sekian postinganku kali ini. Stay Healthy and Fun, Ciao...!
@alee75
📚Jalaluddin Rumi : Ciptakanlah keindahan di dalam hati Anda, dan keindahan di sekitar Anda akan mengikuti.💝

